1. Kebutuhan terhadap database spasial yang mampu menyimpan, mengatur dan mengorganisir data dengan baik.
2. Kebutuhan pembangunan sebuah webgis radar cuaca secara realtime yang memungkinkan query dan pengunduhan data oleh pengguna untuk radar
cuaca di daerah Serpong dan Padang.
3.5.2 Analisis Sistem Analysis
Dari hasil pengumpulan kebutuhan dilakukan proses analisis sistem yang berjalan maupun sistem usulan yang menjabarkan berbagai permasalahan yang
mungkin terjadi pada sistem untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan sistem sehingga diperoleh solusi untuk masalah yang dihadapi.
3.5.2.1 Sistem yang Berjalan
Webgis radar cuaca untuk wilayah Serpong pernah dibangun oleh BPPT
dengan menggunakan mapserver namun web ini belum sepenuhnya berbasis spasial. Dari analisis yang dilakukan diketahui kelemahan sistem yang berjalan
yaitu : 1. Sistem yang ada berada di bawah pengawasan BPPT melalui program
Harimau Hydrometeorological Array for Intra Session Variation Moonsoon Automonitoring
. Sistem ditangani oleh tim yang terdiri dari beberapa orang.
2. Data radar cuaca yang ada di Serpong dikirim melalui jaringan internet ke server BPPT yang ada di Thamrin.
3. Data yang diperoleh berupa RAW_imageradar peta dasar radar yang secara otomatis di convert kedalam format shapefile shp dan textfile txt.
Data ini kemudian tersimpan dalam satu direktori yang telah ditentukan. 4. Data radar cuaca kemudian ditampilkan pada webgis radar cuaca.
Adapun bagan alir dokumen sistem yang berjalan seperti pada Gambar 4.6. Radar
NEONet
Gambar 3.4
Bagan Alir Dokumen Sistem yang Berjalan
Data disimpan dalam server radar
Data Radar RAW Image gif
Data hasil pengamatan radar
Data dikirim ke server di Thamrin
Perekaman Data Hujan
Start
Koversi data ke dalam format
shp txt
Data Radar dan peta
administrasi
Input data ke dalam map file
Display data pada Webgis
End
Data Radar RAW Image gif
Data disimpan dalam direktori
tertentu
Gambar 3.4 menjelaskan aliran dokumen sistem yang berjalan, data hasil
perekaman hujan disimpan dalam server radar yang kemudian data radar ini dikirim ke server di Thamrin. Pada server Thamrin data disimpan dalam direktori
tertentu untuk kemudian dikonversikan lagi ke dalam format shapefile shp dan textfile
txt. Selanjutnya data radar dan peta administrasi di overlay untuk kemudian ditampilkan dalam webgis radar.
Dari proses alir dokumen ini dapat diidentifikasi beberapa permasalahan dalam sistem ini yaitu:
1. Sistem yang berjalan hanya menampilkan data hujan dari radar cuaca pada sebuah Webgis namun belum berbasis spasial secara penuh.
2. Belum adanya manajemen data radar cuaca dalam sebuah database spasial sehingga sering kali para admin kesulitan melakukan pencarian data.
3. Pada sistem lama saat ini tidak beroperasi lagi pengguna hanya dapat melihat data radar dan tidak dapat melakukan query untuk mengunduh data.
4. Pada sistem yang telah ada, data radar yang ditampilkan hanya berasal dari satu radar cuaca yaitu radar Serpong.
5. Sistem masih bersifat beta dalam artian masih berupa produk uji coba yang masih belum sempurna, sistem juga belum dipublikasikan melalui jaringan
internet, tetapi masih sebatas intranet.
3.5.2.2 Kekurangan dan Kelebihan Sistem Berjalan