sehingga harus dibuat dalam suatu struktur yang mudah untuk diintegrasikan dan dipanggil kembali. Basis data spasial juga harus dapat digunakan untuk memenuhi
berbagai kebutuhan aplikasi. Pengembangan basis data spasial merupakan bagian penting untuk
mewujudkan suatu sistem informasi keruangan spatial. Komponen yang termasuk dalam pengembangan basis data spasial adalah 1 Sub-sistem masukan
data; 2 Sub-sistem penyimpanan dan pemanggilan data; 3 Sub-sistem manipulasi dan analisis; 4 Sub-sistem tampilan dan updating data. Prahasta,
2005
2.9.3 Model Basis data
File-file yang disusun tidak berstruktur rentan terutama untuk data yang
terdapat dalam jumlah besar atau untuk data yang berubah secara terus-menerus. Semua sistem basis data database ditujukan untuk mempermudah pencarian,
penghubung data tabular, serta dapat digunakan untuk memanipulasi berbagai tipe dan variasi hubungan antar obyek.
Model basis data menunjukkan mekanisme yang digunakan untuk mengelola atau mengorganisasi data secara fisik dalam memori sekunder yang
akan berdampak terhadap bagaimana mengelompokkan dan membentuk keseluruhan data yang terkait dalam sistem yang ditinjau. Secara konvensional
model basis data dikelompokkan menjadi tiga bentuk, yaitu: model hierarki, jaringan dan relasional. Model basis data yang baru mulai dikembangkan,
khususnya pada era 1990-an adalah model berorientasi obyek Barus, 1996.
2.9.4 Metode Pengembangan Sistem
Proses pengembangan sistem diartikan sebagai sekumpulan aktivitas, metode, best practice, deliverable dan tools-tools otomatis yang digunakan
stakeholder untuk mengembangkan sistem informasi dan software secara kontinu, artinya pengembangan yang dilakukan secara bertahap dari hal-hal yang menjadi
kendala sistem sampai hal-hal yang menjadi kebutuhan sistem Whitten, 2004:84. Untuk mengembangkan sistem, dibutuhkan metode yang tepat agar
memenuhi tujuannya. Pada sistem ini dipilih metode pengembangan RAD. RAD
rapid application
development adalah
sebuah strategi
pengembangan sistem yang menekankan kecepatan pengembangan melalui keterlibatan pengguna yang ekstensif dalam konstruksi, cepat, berulang dan
bertambah serangkain prototype prototipe bekerja sebuah sistem yang pada akhirnya berkembang kedalam sistem final atau sebuah versi. Jeffrey L.
Whitten, Lonnie D. Bentley, Kevin C. Dittman, 2004. Berikut diagram yang menerangkan rute dalam RAD, yaitu:
Scope Definition
Problem Analysis + Requirement
Analysis + Decision Analysis
Design
Construction Testing
Delivery of a version
Current System Operation
Maintenance The User
Community
Gambar 2.12 Diagram Rapid Apllication Development RAD
Sebagai respon pada kemajuan ekonomi pada umumnya, rapid application development RAD pengembangan aplikasi cepat telah menjadi rute yang
populer untuk mengakselerasi pengembangan sistem. Gagasan-gagasan RAD adalah Jeffrey L. Whitten, Lonnie D. Bentley, Kevin C. Dittman, 2004 : 104:
1. Lebih aktif melibatkan para pengguna sistem dalam aktifitas analisis, desain, konstruksi.
2. Mengorganisasikan pengembangan sistem ke dalam rangkaian seminar yang intensif dan berfokus dengan para pemilik, pengguna, analis,
desainer, pembangun sistem. 3. Mengakselerasi fase-fase analisis dan desain persyaratan melalui
pendekatan konstruksi berulang. 4. Memperpendek waktu yang diperlukan sebelum para pengguna mulai
melihat sebuah sistem yang bekerja. Adapun aktivitas yang terlibat dalam pengembangan sistem dengan metode
RAD adalah sebagai berikut: 7. Scope Definition
Menentukan tujuan, kebutuhan, batasan dan ukuran sistem yang akan dibangun serta mengumpulkan data yang diperlukan. Selain itu
menggambarkan pandangan umum mengenai permasalahan sistem secara singkat dan jelas. Proses pengumpulan kebutuhan juga melibatkan proses
8. Analisis Sistem Analysis Tahapan analisis sistem dimulai karena adanya permintaan terhadap
sistem baru. Bisa juga karena diinginkannya pengembangan dari sistem yang sedang berjalan. Permintaan dapat datang dari seorang manajer di luar
departemen sistem informasi atau dari pihak eksekutif yang melihat adanya masalah atau menemukan adanya peluang baru. Abdul Kadir, 2003
Namun, adakalanya inisiatif pengembangan sistem baru berasal dari bagian yang bertanggung jawab terhadap pengembangan sistem informasi
seperti bagian inventori science pada sistem ini, yang bermaksud mengembangkan sistem yang sudah ada atau mendefinisikan masalah-
masalah yang belum tertangani. Pada proses ini dijabarkan mengenai analisis terhadap berbagai
permasalahan yang mungkin terjadi pada sistem yang berjalan sehingga diperoleh solusi untuk masalah yang dihadapi. Metode analisis yang
digunakan adalah pendekatan analisis terstruktur dengan menggunakan diagram aliran data, contexs diagram, diagram entitas dan diagram
pendukung lainnya. 9. Perancangan Cepat Perangkat Lunak Design
Perancangan dilakukan setelah proses analisis selesai dan merupakan tahapan atau proses pemodelan untuk memperoleh pengertian yang lebih
baik terhadap aliran data dan kontrol, proses-proses fungsional dan informasi-informasi yang terkandung di dalamnya. Terdiri dari logical
design dan phisical design, dengan tujuan untuk menghasilkan suatu model
atau bentuk representasi dari entitas yang akan dibangun. Adapun tools yang digunakan untuk mendukung desain sistem
adalah dengan menggunakan diagram aliran data Data Flow Diagram – DFD, ERD Entity Relation Diagram.
10.
Implementasi Sistem Construction Testing a. Construction
Pembangunan prototipe merupakan bentuk implementasi dari desain sistem. Prototipe dibangun dengan menggunakan mapserver yang
berbasis bahasa pemograman php dan map script. Sedangkan untuk database
digunakan PostGre SQL dengan template PostGIS yang mendukung aspek spasial dalam pembangunan database.
b. Testing Tahapan pengujian prototipe dilakukan oleh pengembang dan pengguna
untuk mengurangi kesalahan yang terjadi pada sistem serta untuk mengetahui apakah prototipe yang ada telah sesuai dengan kebutuhan
dan keinginan pengguna atau belum. Tahapan ini meliputi dua metode pengujian sistem yaitu, Black Box dan White Box Testing.
Black-box testing adalah pengujian yang dilakukan untuk antar
muka perangkat lunak, pengujian ini dilakukan untuk memperlihatkan bahwa fungsi-fungsi pada program bekerja dengan baik dan benar,
dalam arti masukan yang diterima benar dan keluaran yang dihasilkan benar-benar tepat, pengintegrasian dari eksternal data berjalan dengan
baik. Pohan, 2008 White Box Testing
adalah pengujian terhadap source code sistem, untuk mengetahui pada browser dan sistem operasi apa sistem ini dapat
berjalan dengan baik.
11. Delivery of a version
Merupakan tahapan implementasi sistem yang telah melalui proses testing, dan telah disetujui oleh pengguna. Webgis intensitas curah hujan ini
tidak sampai pada tahap implementasi sistem karena sistem yang dihasilkan merupakan prototipe sistem yang akan dikembangkan kembali.
12. Maintenace
Merupakan tahapan
pemeliharaan sistem
yang telah
diimplementasikan untuk mengurangi kesalahan penggunaan sistem dan menjaga stabilitas sistem.
2.10 Tools Analysis and Design Sistem