Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

3                                      103. Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali agama Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu masa Jahiliyah bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk Q.S. Ali-Imron: 103. Perubahan yang komprehensif tidak akan terwujud tanpa adanya kesinambungan amalan yang kontinyu. Inilah yang menjadi tugas seluruh ormas Islam, khususnya di Indonesia sebagai Negara penyumbang ummat muslim terbesar di dunia. Sayangnya, sedikit sekali yang berhasil mempertahankan jama’ahnya dalam skala kuantitas dan kualitas. Berdasarkan riset Kementrian Agama Republik Indonesia tahun 2011 4 menyatakan, bahwa jumlah masjid di Indonesia lebih dari 800 ribu masjid. Di Jawa Timur sendiri, menurut data DMI Jawa Timur tercatat lebih dari 100 ribu. Namun, Kementrian Agama menemukan kondisi yang sangat ironis, bahwa 89,9 dari jumlah masjid yang tercatat, sepi dari jama’ah dan kegiatan keagamaan. Keaktifan ja ma’ah merupakan salah satu indikator telah terlaksananya proses komunikasi yang efektif. Di mana yang menjadi titik pencapaiannya adalah perubahan pada diri komunikan. Dipandang dari komponen komunikan, 4 http:www.jatim.kemenag.go.idfilefilemimbar316qavw1356598410.pdf diakses pada tanggal 28 januari 2014. 4 komunikasi yang efektif akan terjadi jika komunikan mengalami internalisasi, identifikasi diri, dan ketundukan. 5 Hal ini tentu saja searah dengan misi dakwah. J ama’ah, dakwah sebagai megaproyek tidak mungkin dicapai secara efisien dan efektif tanpa strategi yang terencana dan matang. Tiap-tiap langkah dakwah haruslah teragendakan dan terorganisasi dengan baik. Sebab ada sasaran dan tujuan yang harus dicapai secara gradual melalui tahapan yang jelas. Di samping itu, di zaman tekhnologi ini, masyarakat yang melek akan media dan informasi sudah tidak lagi menerima cara-cara kuno dalam mengkaji ilmu agama. Perlu adanya sinkronisasi antara keduanya dengan sebuah strategi yang matang. Sehingga dakwah islam tetap diterima di segala zaman. Penggabungan dua faktor di atas terlihat ada pada IKADI Jember. Sebuah institusi cabang di daerah jember yang bergerak dalam bidang pengembangan dakwah Islam. Institusi dakwah yang terbilang muda ini berhasil menghadirkan beragam kegiatan yang selalu dekat dan menyentuh masyarakat sehingga IKADI tidak pernah kehila ngan jama’ah. Setiap kegiatannya selalu disesaki oleh jama’ah yang datang dari berbagai daerah di jawa timur. Hal tersebut, sangat jarang kita temui di beberapa pengajian lainnya. IKADI jember juga telah berupaya untuk menghadirkan strategi dakwah yang berbeda dan sangat menarik untuk dikaji. Sebagaimana yang telah dipaparkan di atas, dakwah tidak akan berkembang tanpa adanya strategi komunikasi yang matang. Perlu adanya treatment khusus untuk menghadapi objek dakwah yang heterogen di wilayah Jember. Oleh karena itu, penulis berinisiatif untuk meneliti lebih dalam terhadap 5 Hamidi, Metode Penelitian dan Teori Komunikasi Pendekatan Praktis Penulisan Proposal dan Laporan Penelitian, Malang : UMM Press, 2010, h. 74. 5 permasalahan tersebut. Dengan judul penelitian “Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat Partisipasi Jama ’ah Ikatan Da’i Indonesia IKADI Jember- Jawa Timur ,” maka ia layak menjadi bahan penelitian yang berguna bagi kemajuan dakwah Islam kontemporer.

B. Batasan dan Rumusan Masalah

Pada penelitian kali ini, terfokus pada hal-hal apa saja yang dapat memengaruhi tingkat partisipasi khalayak dalam lingkup strategi komunikasi yang digunakan di antaranya: Kredibiltas nara sumber, tema, konten kegiatan, publikasi, waktu, tempat, dan pemenuhan fasilitas. Agar penelitian ini berjalan dengan sistematis, maka perlu dibuat perumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah strategi komunikasi IKADI Jember? 2. Bagaimanakah gambaran tingkat partisipasi Jama’ah IKADI Jember? 3. Bagaimanakah deskripsi tentang aplikasi strategi komunikasi dalam peningkatan partisipasi jama’ah IKADI Jember?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Menjelaskan strategi komunikasi dakwah yang digunakan oleh IKADI Jember. 2. Menggambarkan tingkat partisipasi jamaah IKADI Jember. 3. Menggambarkan aplikasi starategi komunikasi terhadap tingkat partisipasi jama’ah IKADI Jember. 6 Dalam melakukan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dari segi akademis dan praktis, yaitu: 1. Teoritis Untuk pengembangan ilmu komunikasi dan dakwah, diharapkan penelitian ini dapat menjadi referensi dan peningkatan wawasan akademis terutama dalam menemukan strategi komunikasi untuk meningkatkan partisipasi jama’ah dakwah. 2. Praktis Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menemukan dan mengaplikasikan strategi komunikasi untuk meningkatkan partisipasi jama’ah IKADI Jember khususnya, dan untuk lembaga-lembaga dakwah secara umum.

D. Tinjauan Pustaka

Dalam penyusunan penelitian ini, terdapat beberapa karya ilmiah yang serupa namun memiliki fokus permasalahan yang berbeda. Perbedaan tersebut jelas terlihat pada fokus penelitian kali ini yang lebih mengarah kepada tingkat partisipasi jama’ah dan menggunakan pendekatan kuantitatif. Sedangkan penelitian sebelumnya yaitu: 1. Skripsi yang ditulis oleh Qomariah Lubis, mahasiswi Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam KPI UIN Jakarta berjudul: Efek Komunikasi Dzikir Terhadap Pengalam an Agama Jama’ah Majelis Dzikir Nurul Musthofa Di Jagakarsa Jakarta Selatan. 7 Skripsi ini secara umum menyajikan tentang respon jama’ah tentang pengalaman agama yang mereka dapatkan di Majelis Dzikir Nurul Mustofa baik dari segi kognitif maupun afektif. Metode penelitiannya menggunakan analisis deskriptif yang lebih menekankan kepada efek komunikasi terhadap pengalaman spiritual jama’ah. 2. Jurnal yang ditulis oleh Yoyon Mudjiono, seorang dosen tetap Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya berjudul, Strategi Dakwah Wali Songo dalam Perspektif Ilmu Komunikasi. Jurnal ini secara umum membahas tentang macam-macam metode dakwah wali songo dalam lingkup kajian komunikasi. Wali Songo sebagai tokoh inspiratif telah lama menerapkan rumus komunikasi yang dicanangkan oleh Laswell dalam pengembangan dakwah Islam di Jawa. 3. Skripsi yang ditulis oleh Nur Komalasari, mahasiswi Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2010, yang berjudul, Partisipasi Badan Keswadayaan Masyarakat “Setia Abadi” dalam Upaya Penanggulangan Pengangguran di Kelurahan Depok Kecamatan Pancoran Mas Kota Depo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui partisipasi BKM dalam melaksanakan program penanggulangan pengangguran serta mengetahui faktor pendukung dan penghambat partisipasinya. 4. Skripsi yang ditulis oleh Hambali, mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, tahun 2010 yang berjudul, Strategi Dakwah Lingkungan