Partisipasi Sebagai Efek Komunikasi

32 - Partisipasi pasif, ialah partisipasi yang timbul melalui komunikasi satu arah. Di mana komunikator merupakan seorang Opinion Leader yang kuat. Sehingga mampu mempersuasi khalayak untuk melakukan sesuatu secara suka rela. Selain itu, ada beberapa indikator tingkat partisipasi yang dapat menggambarkan kondisi partisipasi, di antaranya: a. Kehadiran, jenis partisipasi ini mudah diketahui berdasarkan kuantitas kehadiran tanpa banyak berperan dalam pengambilan keputusan terkecuali yang bersifat voting atau pengambilan suara berdasarkan kehadiran. b. Kontribusi, jenis partisipasi ini mengandung aktifitas tertentu yang dilakukan untuk terlibat secara mendalam pada suatu hal, khususnya dalam pengambilan keputusan yang bersifat internal. c. Pemilikan dan pengendalian, jenis partisipasi ini merupakan varian tertinggi karena telah terlibat secara mental dan emosional, memberikan semangat kepada yang lain, serta melakukan pengorbanan materi secara suka rela.

C. Metode Dakwah di Era Globalisasi

Untuk mengantisipasi trend masyarakat modern maka diperlukan materi-materi dakwah yang lebih mengarah pada kecenderungan masyarakat. Oleh karena itu, seluruh komponen yang menentukan keberhasilan dakwah perlu ditata secara profe sional dan disesuaikan dengan kondisi mad’u agar dapat menghasilkan kemasan dakwah yang benar-benar mampu memperbaiki dan maningkatkan semangat serta kesadaran dalam mengaktualisasikan nilai-nilai Islam. 33 Ada empat hal penting yang harus diorganisir oleh da’i dalam memfilter trend masyarakat global yang negatif, serta masalah manusia yang semakin kompleks, yaitu 17 ; 1 Perlu adanya konsep dan strategi dakwah yang tepat untuk membentuk ketahanan diri dan keluarga melalui pengefektifan fungsi nilai-nilai agama, karena dengan dasar agama yang kuat dapat dijadikan filter pertama dan utama untuk menghadapi berbagai trend budaya yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam. 2 Mempertahankan nilai-nilai budaya luhur yang dapat melestarikan tradisi positif yang pada dasarnya tidak bertentangan dengan paham dan ajaran agama Islam yang menanamkan nilai-nilai baik dan suci. 3 Perlu dukungan dan keikutsertakan semua lapisan masyarakat untuk menciptakan dan memiliki komitmen yang sama dalam melihat seberapa bergunanya nilai-nilai baru itu untuk sebuah komunitas dan kemajuan masyarakat. 4 Kesiapan dan kematangan intelektual serta emosional setiap penerima message baru, apakah hal tersebut memang akan mendatangkan manfaat plus bagi diri dan lingkungannya. Dalam melaksanakan suatu kegiatan dakwah diperlukan metode penyampaian yang tepat agar tujuan dakwah tercapai. Metode berarti rangkaian yang sistematis dan merujuk kepada tata cara yang sudah dibina berdasarkan rencana yang pasti, mapan, 17 Abd. Madjid, Tantangan dan Harapan Umat Islam di Era Globalisasi, Bandung: Pustaka Setia, 2000, hal. 79.