Strategi Komunikasi Dakwah Ikatan Da’i Indonesia IKADI Jember

75 1. Strategi Pemilihan Kata Seorang da’i sejatinya harus memaknai kondisi sasaran dakwahnya. Baik dari segi psikologis maupun sosiologis. Pembahasaan yang tepat akan menghasilkan pemahaman yang sama mutual understanding. Oleh karena itu, IKADI Jember yang memposisikan sebagai organisasi p ara da’i harus memahami dan mengamalkan etika komunikasi dalam Al- Qur’an yang terdiri dari: • Qaulan Sadida, yakni pembicaraan, ucapan dan perkataan yang benar, baik dari segi substansi isi maupun redaksi tata bahasa. • Qaulan Baligha, yakni pembicaraan yang menggunakan kata-kata efektif, tepat sasaran, komunikatif, mudah mengerti, langsung ke pokok masalah dan tidak berbelit-belit. • Qaulan Ma’rufa, yakni perkataan yang baik dan pantas, sesuai dengan adat dan sasaran dakwah yang miskin dan lemah. • Qaulan Karima, yakni perkataan yang mulia, diiringi dengan penghormatan dan bertatakrama kepada posisi yang lebih tinggi. • Qaulan Layina, yakni perkataan yang lemah lembut, enak didengar dan ramah. Pada umumnya, ditujukan kepada penguasa yang dzalim. • Qaulan Maisuran, yakni perkataan yang menyenangkan, mudah dicerna, ringkas dan tepat digunakan kepada sasaran dakwah yang bersedih, keluarga dekat, musafir, dan miskin. Jika seorang da’i telah dicintai oleh mad’u nya, maka pesan-pesan dakwah akan diterima dengan lapang tanpa beban. Pengamalannya pun menjadi mudah 76 dan berkelanjutan. Pemilihan kata yang tepat sasaran akan menghasilkan komunikasi yang efektif. Da’i adalah wajah Islam. Berbekal komunikasi yang efektif, kebaikan universal yang ada pada Islam dapat tersampaikan kepada ummat manusia. Dengan memahami konsep ini, IKADI Pusat dan IKADI Jember bersinergi dalam program pelatihan da’i. Di mana da’i-da’i muda yang akan diterjunkan ke masyarakat haruslah faham dan mengamalkan keenam etika komunikasi. Agar mad’u yang berasal dari strata mana pun dapat menerima Islam secara keseluruhan. Agar tidak ada da’i yang mengkomersialisasikan dakwah untuk pencitraan diri. 2. Strategi Top-Down Inti dari strategi ini adalah menjalin silaturahim dengan beberapa kolega pengurus IKADI Jember yang memungkinkan dapat membantu program- program IKADI ke depannya. Diupayakan jaringan yang terbentuk adalah sekolompok orang yang memiliki kekuasaan dan otoritas. Sehingga dapat menggerakkan massa dalam jumlah besar yang diharapkan nantinya menjadi basis jama’ah IKADI Jember. Maka, diperlukan mad’u yang berjiwa kepemimpinan. Menurut Kartono 1 , pemimpin adalah pribadi yang memiliki kecakapan khusus, dengan atau tanpa pengangkatan resmi dapat memengaruhi kelompok yang dipimpinnya, untuk melakukan usaha bersama yang mengarah pada pencapaian sasaran tertentu. Pemimpin yang menerapkan komunikasi dakwah sebagai salah satu alternatif pencapaian tujuan berarti pribadi yang memiliki 1 Kartini Kartono, Psikologi Sosial untuk Manajemen Perusahaan dan Industri, Jakarta: Rajawali Press, 1991, h. 193. 77 kecakapan mental spiritual, mempunyai posisi penting di sebuah kelompok dan mampu mengendalikan bawahannya. 2 Alat dari strategi ini adalah komunikasi interpersonal yang dilakukan secara tatap muka. Konten pesan yang disampaikan tidak serta merta menjelaskan program-program IKADI, namun disisipi dengan muatan dakwah fardiyah dengan karakteristik sebagai berikut 3 :  Adanya mukhathabah berbincang-bincang dan muwajahah tatap muka dengan mad’u secara dekat dan intens. Hal ini mempermudah terbukanya berbagai macam permasalahan dan problem yang tidak mungkin dilakukan ketika menghadapi orang banyak.  Istimrariyah. Terjaganya keberlanjutan dakwah, khususnya di saat-saat sulit dan dalam kesempitan.  Berulang-ulang. Dapat dilakukan setiap saat tanpa menunggu momen tertentu.  Mudah, bisa dilakukan setiap orang.  Bisa terhindar dan tertutupi dari pandangan manusia, terutama musuh.  Dapat menghasilkan asas dan pilar-pilar amal.  Dakwah fardiyah dapat membantu mengungkap potensi dan bakat terpendam. Tahapan dalam dakwah fardiyah:  Membina hubungan dan mengenal setiap orang yang hendak didakwahi  Membangkitkan iman yang mengendap dalam jiwa 2 Rafy Saputri, Psikologi Islam Tuntutan Jiwa Manusia Modern, Jakarta. Rajawali Press, 2009, hlm. 409. 3 Armawati Arbi, Dakwah dan Komunikasi, Tangerang: UIN Jakarta Press, 2003, hlm. 115. 78  Membantu memperbaiki keadaan mad’u dengan memperkenalkan perkara- perkara yang bernuansa ketaatan kepada Allah dan bentuk-bentuk ibadah yang diwajibkan.  Menjelaskan tentang pengertian ibadah secara menyeluruh.  Menjelaskan bahwa keberagaman kita tidak cukup hanya dengan keislaman diri sendiri.  Menjelaskan bahwa cita-cita Islam yang besar tidak akan dapat tertunaikan jika umat Islam tidak bersatu padu mewujudkannya.  Menjelaskan tentang kesadaran seorang mad’u terhadap kepentingan sebuah jama’ah. Beberapa jama’ah yang telah bermitra dalam program IKADI Jember adalah Dr. IR. Teguh Wahyudi M.Eng, direktur Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia yang menjadi fasilitator pengajian akbar Majlis Dhuha dan manajer wilayah II PTPN XII Jember, yaitu Bapak Endang Sulaiman. Kedua pemimpin lembaga ini telah membantu menyediakan tempat secara gratis untuk pengajian akbar setiap bulannya. Sehingga dapat menghemat anggaran organisasi dan dapat dialokasikan kepada program bina santri atau santunan anak yatim. 3. Strategi Iqro’ Iqro’ adalah perintah Allah yang pertama kali diberikan kepada Nabi Muhammad SAW melalui Jibril. Iqro’ dalam bahasa Arab merupakan kata perintah yang berarti „bacalah’. Tidak hanya sekedar membaca tulisan secara 79 tekstual, namun dapat menyiratkan secara kontekstual dan mengkonstruknya menjadi sebuah realitas. Makna ini telah dioperasionalisasikan secara taktis oleh tim kreatif IKADI Jember dengan mengabadikan setiap kegiatan dalam bentuk foto. Foto merupakan gambaran realitas yang dimiliki oleh masing-masing orang. Setiap orang telah dibekali kemampuan untuk menafsirkan apapun yang dilihatnya. Foto yang baik, adalah representasi dari realita dan akan terpersepsi ke dalam benak setiap individu yang akhirnya menciptakan kesan. `Pernah suatu ketika, Ustadz Abu Hasanudin ketua umum IKADI Jember mendapatkan undangan untuk menjadi khotib Jumat di Bank Indonesia. Maka, kesempatan tersebut tidak disia-siakan oleh IKADI Jember. Berangkatlah Ustadz Abu Hasanudin bersama Ustadz Agus Rahmawan selaku humas IKADI Jember. Tidak banyak orang yang berpeluang untuk bertemu dengan pejabat Bank Indonesia. Di momen itulah, mereka sempatkan untuk bersilaturrahim dengan petinggi-petinggi Bank Indonesia dan menyampaikan program-program IKADI Jember. Dengan keterbatasan waktu yang dimiliki oleh pejabat tersebut, tentunya tidak dapat menjelaskan banyak hal. Namun, kesempatan emas tidak bisa dilewatkan begitu saja. Setidaknya ada dokumentasi pertemuan mereka yang akan memperkuat kepercayaan ja ma’ah kepada IKADI Jember. Setelah proses rekrutmen jama’ah, maka diperlukan strategi untuk membina loyalitas dan meningkatkan kepercayaan jama’ah. Beberapa cara yang dilakukan IKADI Jember untuk membina loyalitas dan kepercayaan adalah: 80  Menerbitkan buletin gratis bagi jama’ah IKADI Jember setiap satu bulan sekali. IKADI Jember bekerja sama dengan percetakan Soerabaja’45 dalam pembuatan buletin. Juliyanto Ari Wibowo owner CV. Soerabaja’45 adalah salah satu jama’ah IKADI yang telah mewakafkan tiga rukonya kepada Ma’had Tahfidz Ibnu Katsir binaan IKADI Jember. Sistem kerja sama antara kedua lembaga ini adalah profit sharing. Buletin IKADI dicetak secara gratis, dan Soerabaja’45 boleh beriklan dalam buletin tersebut. Tidak hanya Soerabaja’45 yang berpartisipasi dalam pembuatan buletin ini. Beberapa pengiklan juga melirik potensi beriklan di buletin IKADI Jember yang telah memiliki ribuan jama’ah.  Membagikan kalender Menjelang akhir tahun, IKADI Jember membagikan kalender kepada jama’ah. Dalam kalender tersebut berisikan jadwal pengajian akbar PTPN XII dan Majlis Dhuha. Ada pula program-program wakaf bagi calon donatur sebagai bentuk sosialisasi. Gambar di dalam kalender pun dipilih dengan selektif yang kira- kira dapat menjadi sarana iqro’ bagi para jama’ah.  Gathering donatur. Adanya pengajian VIP untuk para eksekutif yang dikemas elegan dan materi pun disesuaikan dengan latar belakang pendidikan jama’ah. Memberikan pelayan khusus kepada donatur merupakan prinsip IKADI Jember untuk memelihara trust. 81  Melampirkan transparansi dana infak jama’ah melalui buletin. Mengeluarkan harta di jalan Allah memang berat untuk dilakukan. Apalagi dengan kebutuhan manusia yang beragam dan terus bertambah seiring dengan perkembangan zaman. Walaupun ayat-ayat Allah Swt telah sangat jelas menerangkan bahwa pahala dan rizki yang jauh lebih besar akan datang, jika kita berinfaq di jalanNya. Program-program dakwah tentunya tidak akan mudah terlaksana tanpa bantuan dari jama’ah. Oleh karena itu, IKADI berinovasi dengan menyediakan paket-paket wakaf yang sekiranya meringankan bagi jama’ah. Beberapa program fundraising yang dikhususkan untuk Ma’had Tahfidz Ibnu Katsir adalah: a Wakaf Tunai Mobil-QU Mobil Qur’an pertama di Indonesia. Merupakan kendaraan operasional untuk menyukseskan GeMMA Gerakan Mencintai dan Memuliakan Al- Qur’an sejak September 2012. Cicilan Rp 4.400.000 per bulan selama 35 kali dan telah tertanggung sebanyak 15 kali. Paket cicilan yang disediakan; 1 bulan penuh 4,4 juta, ½ bulan 2,2 juta, ¼ bulan 1,1 juta, suka-suka ditentukan oleh donatur sendiri. b Ortas-QU Program orang tua asuh Qur’an yang merupakan program beasiswa untuk biaya pendidikan ma’had, asrama, makan mahasantri Ma’had Tahfidz Ibnu Katsir. Program ini ditawarkan sebagai investasi strategis dalam rangka sinergi amal sholeh untuk menyukseskan GeMMA dengan menanggung satu orang santri senilai satu juta rupiah baik personal maupun komunal 82 institusional. Paket yang ditawarkan: paket A = Rp 1.000.000,-, paket B = Rp 500.000,-, paket C = Rp 250.000,- dan paket suka-suka. c Wakaf Tunai Gedung-QU Program wakaf tunai untuk pembelian asrama santri, pembangunan gazebo, Aula dan bangunan pennjang lainnya. Paket yang ditawarkan: paket A Rp 6.500.000,-, paket B Rp 3.250.000,-, paket C Rp 1.625.000,- dan paket Spesial paket gedung Asrama, kelas, kamar mandi, dapur, dan lain-lain. d Wafak Tunai Tanah-QU Program wakaf tunai dalam rangka pengembangan kampus 1 dengan membebaskan tanah 3.000 m untuk menambah komplek Ma’had Ibnu Katsir. Paket sertifikat wakaf tunai; 20 meter Rp 1.000.000,-, 10 meter Rp 500.000,-, 5 meter Rp 250.000,- dan paket special. e Masjid-QU Adalah program donasi baik aad wakaf maupun infaq terikat untuk pembangunan masjid Kampus II Ibnu Katsir baik bangunan masjid maupun sarana dan prasarana. Donatur bebas memilih bila akan mendukung barangkebutuhan bangunan. f Jariyah-QU Adalah program pendayagunaan ZIS Zakat, Infaq, Shodaqoh kaum muslimin yang terikat khusus peruntukan. Dalam hal ini, IKADI Jember melalui ma’had Ibnu Katsir wajib melaksanakan amanah sebaik-baiknya dan berhak mengalokasikan pada prioritas yang ditetapkan lembaga. 83 Jama’ah IKADI Jember yang telah mendonasikan hartanya, akan dilampirkan laporannya setiap terbit buletin IKADI. Para donatur juga akan mendapatkan kiriman buletin ini sebagai laporan secara gratis.  Turut melibatkan jama’ah dalam program ma’had tahfidz Ibnu Katsir Sebelum pengajian Majlis Dhuha Ahad, 22 Desember 2013 dimulai, MC yang memandu acara memberikan selingan ice breaking kepada jama’ah. Yaitu berupa kuis tebak gambar yang tersembunyi dalam angka. Kuis semacam ini tentulah pernah dijumpai di televise. Biasa, para peserta kuis diwajibkan untuk memilih satu nomor. Di dalam nomor tersebut tersimpan nominal hadiah yang akan didapatkan. Namun berbeda dengan kuis pengajian Majlis Dhuha kala itu. Salah satu jama’ah secara bergantian diminta untuk memilih angka 1-12 secara acak. Di dalam nomor tersebut tersimpan program- program wakaf dan seruan kepada jama’ah untuk melakukan kebaikan. Seperti program wakaf mobil pesantren, wakaf orang tua asuh, wakaf tanah, dan lain- lain. Strategi ini berhasil mendorong semangat jama’ah yang hadir untuk berpartisipasi secara aktif membantu terealisasinya kegiatan dakwah. Setelah menerapkan strategi peningkatan kepercayaan dan loyalitas jama’ah, maka perlu diimbangi dengan peningkatan partisipasi jama’ah agar tetap semangat dalam beramal sholeh. Pada point ini, sangat ditentukan faktor reward yang diperoleh jama’ah. Dengan adanya reward, jama’ah akan senang untuk hadir di setiap pengajian dan mengajak yang lain untuk ikut bergabung. Beberapa cara- cara sederhana yang dilakukan oleh IKADI Jember adalah sebagai berikut:  Memberikan doorprize  Mengapresiasi kehadiran jama’ah yang datang paling awal 84  Mengapreasiasi semangat jama’ah yang berusia lanjut  Mengapresiasi jama’ah yang membawa massa ke pengajian.

E. Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat Partisipasi

Jama’ah Ikatan Da’I Indonesia IKADI Jember Efektivitas strategi komunikasi pada IKADI Jember sangat menetukan tingkat partisipasi j ama’ah. Hal ini terlihat dari temuan data di lapangan yang menggambarkan beberapa aspek dari komponen komunikasi menurut Laswell who says what, in what channel, to whom, with what effect, yaitu; a. Aspek Komunikator Tingkat popularitas narasumber ternyata tidak terlalu berpengaruh terhadap tingkat partisipasi jama’ah IKADI Jember. Hal ini ditunjukkan oleh data yang menyatakan 93,3 responden tidak mempermasalahkan tingkat popularitas narasumber. Siapapun pembicaranya, jama’ah akan tetap hadir dan berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Di sisi lain, metode penyampaian narasumber justru sangat berpengaruh terhadap tingkat kehadiran jama’ah Pernyataan ini dibuktikan oleh 48,7 responden yang menyatakan metode ceramahlah yang paling disukai jama’ah. Metode ceramah yang menggunakan komunikasi publik dan dikemas dalam bahasa semi training motivasi menjadi andalan strategi komunikasi IKADI Jember. Metode penyampaian yang berbeda dengan ceramah-ceramah pada umunya yang bersifat kaku dan linear. IKADI Jember di set iap kegiatannya yang melibatkan jama’ah menggunakan metode repeating pengulangan pesan yang tujuannya mendorong jama’ah agar terlibat dan berpartisipasi dalam kegiatan fundrising. Sedangkan dalam pengajian- 85 pengajian akbar yang diselenggerakan, IKADI Jember sebagai fasilitator, berupa mengarahkan narasumber untuk menggunakan metode canalizing dalam ceramahnya. Sehingga, jama’ah IKADI yang awalnya datang dengan berbagai alasan dan tujuan, dapat menyatu ke dalam acara tersebut dan pesan dapat tersampaikan. Walaupun narasumber yang didatangkan tidak semua narasumber yang populer, namun narasumber-narasumber IKADI Jember dinyatakan memiliki ethos dan kredibilitas yang tinggi. Ethos dan kredibilitas komunikator sangat menetukan efektivitas komunikator sebagai penyampai pesan kepada khalayak. Ethos ditentukan oleh tiga hal; good sense, good moral, dan good will. Sedangkan kredibilitas dipengaruhi oleh keahlian dan kepercayaan. Tipe narasumber IKADI Jember adalah tipe derived credibility yakni kredibiltas yang diperoleh saat komunikasi berlangsung, bagi jama’ah yang belum mengenal sosok narasumber dengan baik. Kesimpulannya, yang membuat tingkat kehadiran jama’ah pada pengajan-pengajian IKADI Jember tinggi adalah karena metode penyampaian dakwahnya berbeda dengan ceramah-ceramah pada umumnya. b. Aspek pesan Jama’ah dapat menangkap isi pesan sebelum mengikuti pengajian melalui tema. Tema yang menarik akan meningkatkan rasa kuriositas khalayak untuk hadir dan berpartisipasi dalam acara tertentu. Perhatian menjadi tolak ukur untuk menilai keberhasilan proses komunikasi. Pada jama’ah IKADI Jember, strategi penyususnan pesan melalui tema telah berhasil mendapatkan perhatian 73,3 responden yang meyakini apapun tema 86 yang diusung oleh IKADI Jember pastilah bermuatan positif dan menarik. Tema yang diangkat adalah both side issue di mana suatu permasalahan diungkap dari sisi positif, negatif, gagasan yang sedang berkembang dan konsepsi dari narasumber dipadupandakan menjadi suatu pemahaman tertentu untuk memengaruhi khalayak. Kondisi jama’ah IKADI Jember yang mayoritas berpendidikan, sangat cocok dengan materi atau tema yang mengandung both side issue sebagaimana yang dikemukakan oleh Wilbur Schramm tentang penyajian masalah dalam pesan sebagai berikut 4 : 1. Jika ingin berkomunikasi dengan orang-orang yang sejak awal berbeda pendapat, maka gunakan both side issue 2. Pada orang-orang yang sudah memiliki pemahaman yang sama mutual understanding gunakan one side issue. 3. Pada golongan terpelajar gunakan both side issue. 4. Pada orang awam gunakan one side issue. c. Aspek Media Komunikasi Media komunikasi yang digunakan oleh IKADI Jember cukup efektif untuk meningkatkan partisipasi jama’ah. Dalam upaya branding suatu program, SMS merupakan metode publikasi yang paling efektif. Strategi top down dalam tahap rekrutmen sangat efektif meningkatkan tingkat partisipasi jama’ah di kalangan institusi sebanyak 26,7. Brosur dan kalender telah menghasilkan partisipasi aktif sebanyak 41,5. Pemanfaatan media elektronik massa radio dan televisi kurang 4 Rafy Sapuri, Psikologi Islam, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2009, hlm. 405.