Waktu dan Tempat Macam-Macam Strategi Komunikasi Dakwah

29 waktu, tempat, dan tema yang dicantumkan telah sesuai dengan perencanaan sebelumnya. Baru kemudian, informasi tersebut didistribusikan kepada khalayak. Efektivitas strategi publikasi juga dapat dilihat dari menarik tidaknya kemasan suatu informasi. di era cyber saat ini, mengkombinasikan antara pesan dengan visual sangatlah mudah. pihak informasi harus berupaya untuk membangkitkan perhatian khalayak sehingga mereka tertarik untuk berpartisipasi dalam kegiatan dakwah.

B. Dimensi-Dimensi Partisipasi

1. Partisipasi Sebuah Konsep

Secara terminologi, partisipasi berasal dari kata „participate’ yang artinya mengikutsertakan. Menurut FAO 1986, partisipasi memiliki beberapa definisi 14 , yaitu:  Partisipasi adalah suatu proses aktif, yang mengandung arti bahwa orang atau sekelompok terkait, mengambil inisiatif dan menggunakan kebebasannya untuk melakukan hal.  Partisipasi adalah keterlibatan sukarela oleh masyarakat dalam perubahan yang ditentukannya sendiri.  Partisipasi adalah keterlibatan masyarakat dalam pembangunan diri, kehidupan, dan lingkungan. Partisipasi sebagai bentuk kepedulian dalam upaya pengaktualisasikan diri, di mana seorang partisipan terlibat atau melibatkan diri dalam suatu kegiatan. 14 Britha Mikkelsen, Metode Penelitian Partisipatoris dan Upaya-Upaya Pemberdayaan, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003, hlm. 64. 30 Semakin besar tingkat partisipasi semakin besar pula status sosial yang dimilikinya. Ia merupakan suatu proses identifikasi diri seseorang untuk menjadi peserta dalam suatu proses kegiatan bersama dalam situasi social tertentu. Oleh karena itu unsur intern dalam partisipasi adalah adanya keterlibatan mental dan emosional. 15 Pada konteks partisipasi dakwah, kata partisipasi memilik makna kemampuan seseorang atau sekelompok orang untuk melakukan sesuatu secara sadar dan sukarela serta mampu mengajak orang lain untuk bergabung bersamanya yang diyakini sebagai suatu kebaikan.

2. Partisipasi Sebagai Efek Komunikasi

Dalam berkomunikasi untuk membangkitkan partisipatif masyarakat, Harmoko mengemukakan bahwa pesan yang disampaikan kepada khalayak haruslah: 16 a. Menyuguhkan berita hangat yang isinya cocok dengan kepentingan masyarakat. b. Menggugah hati masyarakat sehingga gagasan dan perasaan yang disampaikan oleh si pembawa pesan sudah seperti milik si penerima pesan itu sendiri. c. Menimbulkan dorongan bertindak bagi sasaran khalayak secara spontan dan penuh kesan. Untuk mendorong tingkat partisipasi melalui proses komunikasi, para ahli komunikasi sependapat bahwa dalam melancarkan komunikasi lebih baik mempergunakan pendekatan yang disebut A-A Procedure atau from Attention to Action Procedure. AA Procedure adalah penyederhanaan dari suatu proses; Attention 15 Soejono Sukanto, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: Rajawali Press,1996, hal. 192 16 Harmoko, Ironi Pembangunan di Negara Berkembang, Jakarta, Sinar Harapan, 1985 h. 21.