Jenis Partisipasi dalam Lingkup Komunikasi

33 Ada empat hal penting yang harus diorganisir oleh da’i dalam memfilter trend masyarakat global yang negatif, serta masalah manusia yang semakin kompleks, yaitu 17 ; 1 Perlu adanya konsep dan strategi dakwah yang tepat untuk membentuk ketahanan diri dan keluarga melalui pengefektifan fungsi nilai-nilai agama, karena dengan dasar agama yang kuat dapat dijadikan filter pertama dan utama untuk menghadapi berbagai trend budaya yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam. 2 Mempertahankan nilai-nilai budaya luhur yang dapat melestarikan tradisi positif yang pada dasarnya tidak bertentangan dengan paham dan ajaran agama Islam yang menanamkan nilai-nilai baik dan suci. 3 Perlu dukungan dan keikutsertakan semua lapisan masyarakat untuk menciptakan dan memiliki komitmen yang sama dalam melihat seberapa bergunanya nilai-nilai baru itu untuk sebuah komunitas dan kemajuan masyarakat. 4 Kesiapan dan kematangan intelektual serta emosional setiap penerima message baru, apakah hal tersebut memang akan mendatangkan manfaat plus bagi diri dan lingkungannya. Dalam melaksanakan suatu kegiatan dakwah diperlukan metode penyampaian yang tepat agar tujuan dakwah tercapai. Metode berarti rangkaian yang sistematis dan merujuk kepada tata cara yang sudah dibina berdasarkan rencana yang pasti, mapan, 17 Abd. Madjid, Tantangan dan Harapan Umat Islam di Era Globalisasi, Bandung: Pustaka Setia, 2000, hal. 79. 34 dan logis. 18 Metode yang tepat merupakan bagian dari strategi komunikasi dakwah untuk meningkatkan partisipasi jama’ah dalam upaya pengembangan nilai-nilai Islam di masyarakat. Oleh karena itu, di era globalisasi ini, sangat dianjurkan metode-metode dakwah yang tidak kaku dan terkesan kolot, namun dapat lebih interaktif dengan memanfaatkan perkembangan tekhnologi komunikasi yang semakin canggih dan akrab dengan kehidupan manusia. Sehingga dakwah Islam dapat diterima di seluruh lapisan masyarakat di segala zaman.

D. Keutamaan Partisipasi Jama’ah dalam Dakwah

1. Fungsi Jama’ah

Jama’ah merupakan produk dakwah yang pada akhirnya akan berkembang menjadi basis pengembangan masyarakat. Tentunya, dengan menimbang kondisi umat Islam yang mulai terpecah belah karena saling meninggikan baju kebesaran kelompok masing-masing. Ilmu pengetahuan dan juga budaya masyarakat lambat laun bergeser kiblat ke dunia Barat, menyadarkan kita tentang urgensi berjama’ah. Islam sebagai satu-satunya agama Allah telah menegaskan bahwa bentuk pemikiran apapun di luar sumber ajaran agama Islam, berpotensi untuk menggoyahkan aqidah ummat. Urgensi ini melahirkan dua fungsi jama’ah. Yaitu, sebagai basis pengembangan masyarakat dan sebagai jama’ah inti dakwah. 18 Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2000, hal. 9.