Pengajian Akbar PTPN XII Pemberantasan Buta Aksara Al-qur’an Braille

52 Mulanya, didasari sebagai bentuk pelayanan kepada para donatur Ma’had Tahfidzul Qur’an Ibnu Katsir, khususnya bagi mitra yang telah banyak membantu IKADI Jember yaitu Puslit Kakao Indonesia. Maka, untuk mempererat ukhuwah antar lembaga, keduanya bersepakat me-launching pengajian akbar yang dinamai “Majlis Dhuha”. Tepat pada tanggal 27 Mei 2012, Majlis Dhuha digelar pertama kalinya di Aula Puslit Kakao Indonesia di Jalan P.B. Sudirman dan berlangsung setiap satu bulan sekali di minggu ke-4. Semenjak diluncurkan pertama kali sejak 27 Mei 2012, Majlis dhuha memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat Jember. Majlis dhuha bahkan menjadi pengajian alternatif yang dinantikan. Di Usianya yang terbilang muda, ia telah berhasil meenyejukkan dahaga rohani jama’ahnya. Tidak heran, mengapa Majlis Dhuha senantiasa disesaki oleh jama’ah. Aula PUslit kakao yang dapat menambung 500 orang tanpa kursi, ternyata tidak dapat memenuhi kebutuhan jama’ah yang datang. Masih banyak yang terlihat berdiri di luar Aula, berpanas- panasan, namun tak surut semangatnya menuntut ilmu hingga acara selesai. Bahkan an tara jama’ah yang satu dengan yang lain rela berbagi dan bergantian tempat duduk. Majlis Dhuha seolah memiliki magnet yang kuat untuk menarik para peminatnya. Magnet ini tentunya tidak serta merta datang dengan sendirinya, tetapi berproses lewat suatu strategi komunikasi yang terencana dan terukur. Beberapa strategi yang dilakukan oleh tim Majlis Dhuha adalah: a Differensiasi Sejak awal, Majlis Dhuha telah disiapkan menjadi pengajian akbar yang berbeda dengan Pengajian Akbar PTPN XII. Perbedaan tersebut nampak dari segi konsep pengajian akbar semi-training yang sifatnya rekreatif dan inovatif. 53 Sehingga, diharapkan orang yang datang ke acara ini, dapat membawa serta keluarga dan teman- temannya. Jama’ah dikondisikan seperti berada dalam wisata religi yang bernuansa kekeluargaan. Dengan mengangkat tagline menebar rahmat, kokohkan ukhuwah, meraih berkah, Majlis Dhuha ingin menampilkan wajah Islam yang satu, damai dan 100 murni terlepas dari tendensi kelompok atau golongan tertentu. Berlandaskan satu tujuan yaitu menebarkan ilmu Al- Qur’an dan Sunnah. b Segmentasi Salah satu cara untuk menghasilkan komunikasi yang efektif adalah dengan mengetahui siapa sasaran komunikannya. Lapisan masyarakat yang heterogen tentunya memiliki respon atau daya tangkap pesan yang berbeda. Untuk mempermudah proses komunikasi, maka Majlis Dhuha memfokuskan segmen jama’ah kelas atas secara akademik. Karena pada umumnya,orang-orang yang berpendidikan telah mengoptimalkan daya kognitifnya sehingga lebih mudah menerima ilmu. Allah Swt menyeru manusia dalam surah Ali-Imron: ayat 9 untuk senantiasa mengoptimalkan daya berpikirnya: Artinya: Sesungguhnya dalam penciptaan langit langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,