Pernahkah dari pihak desa bekerja sama dengan pihak KUA dalam Apakah ada solusi yang diberikaan pihak desa bagi anak yang memiliki

HASIL WAWANCARA Nama : Ahyad Jabatan : RT 05 Desa Wibawa Mulya Tempat : Di Rumah Bapak RT Ahyad Waktu : Minggu, 30 Maret 2014 Pukul : 09:00 WIB …………………………………………………………………………………………. 1. Bagaimana pendapat bapak mengenai perkawinan di bawah tangan, Menurut bapak bagaimana perkawinan di bawah tangan itu, sah atau tidak? Perkawinan di bawah tangan itu perkawinan yang tidak di catatkan yang tidak mempunyai buku nikah, menurut saya pribadi perkawinan itu sah karna.

2. Bagaimana kedudukan Perkawinan tersebut dari sudut pandang hukum

Islam dan hukum positif? Kalau menurut hukum Islam perkawian di bawah tangan itu sah, karena syarat dan rukunnya sudah terpenuhi, tapi kalau menuhuk hukum positif perkawinan itu tidak sah, orang yang melakukan perkawinan di bawah tangan tidak mempunyai akte nikah.

3. Faktor-faktor apa saja yang menjadikan masyarakat melakukan perkawinan

di bawah tangan? Faktor-faktor yang paling sering terjadi di desa Wibawa Mulya yaitu karna tidak punya biaya, pergaulan bebas menjadikan seseorang hamil diluar nikah dan mau tidak mau harus dinikahkan, dan perkawinan yang masih di bawah umur 16 tahun.

4. Apakah bapak tahu berapa biaya pencatatan perkawinan menurut undang-

undang? Menurut undang-undang biaya pencatatan perkawinan itu Cuma Rp; 30.000 ribu rupiah. 5. Apakah masyarakat tahu tentang pentingnya pencatatan perkawinan? Kebanyakan masyarakat tidak tahu tentang pentingnya pencatatan perkawinan, jadi mereka beranggapan bahwa penatatan perkawinan itu tidak terlalu penting dan hanya memakan waktu dan dirasakan sangat mahal.

6. Bagaimana pandangan masyarakat terhadap orang yang melakukan

perkawinan di bawah tangan? Pandangan masyarakat di sini biasa saja tidak ada yang berbeda, paling kalau ada orang yang hamil di luar nikah, biasanya sering di bicarakan oleh masyarakat. Tapi kalo kelama-lamaan sudah terbiasa, dan tidak sering dibicarakan oleh masyarakat. HASIL WAWANCARA Nama : M. Hasan Jabatan : Penghulu Amil Desa Wibawa Mulya Tempat : Di Rumah Bapak M. Hasan Waktu : Minggu, 30 Maret 2014 Pukul : 17:00 WIB …………………………………………………………………………………………. 1. Bagaimana pendapat bapak mengenai perkawinan di bawah tangan? Perkawinan di bawah tangan itu perkawinan yang tidak di catatkan, dan menurut saya kurang efektif. 2. Menurut bapak bagaimana perkawinan di bawah tangan itu, sah atau tidak? Perkaawinan di bawah tangan itu sah-sah saja, karena sudah memenuhi syarat dan rukunnya.

3. Bagaimana kedudukan Perkawinan tersebut dari sudut pandang hukum

Islam dan hukum positif? Kalau dari hukum Islam memandang perkawinan di bawah tangan itu sah, asalkan sudah terpenuhi rukun dan syaratnya. Adanya calon pengantin, adanya wali, adanya saksi dan mahar jadi bisa dikatakan sah. Kalau menurut hukum positif perkawinan tersebut tidak sah dan tidak mendapatkan kekuatan hukum dan juga tidak diakui oleh negara sebagai perkawinan yang benar karena tidak dicatatkan.