tidak disosialisasikan kepada masyarakat tentang pentingnya pencatatan perkawinan, maka akan semakin banyak orang yang melakukan perkawinan di bawah tangan.
Berdasarkan uraian diatas, penulis ingin sekali mengadakan penelitian terhadap perkawinan di bawah tangan, dan hasilnya akan dituangkan dalam skripsi
dengan judul
”PERKAWINAN DI BAWAH TANGAN DI DESA WIBAWA MULYA KECAMATAN CIBARUSAH KABUPATEN BEKASI
”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi permasalahan yang berkaitan dengan perkawinan di bawah tangan, antara lain:
1. Apakah perkawinan di bawah tangan yang dilakukan oleh masyarakat Desa
Wibawa Mulya Kecamatan Cibarusah Kabupaten Bekasi menjadi kebiasaan? 2.
Apakah setiap masyarakat Desa Wibawa Mulya Kecamatan Cibarusah Kabupaten Bekasi melakukan perkawinan di bawah tangan?
3. Bagaimanakah bentuk perkawinan di bawah tangan di Desa Wibawa Mulya
Kecamatan Cibarusah Kabupaten Bekasi?
C. Batasan Masalah dan Perumusan Masalah
1. Batasan Masalah
Pembatasan masalah berisikan uraian tentang cakupan wilayah masalah yang akan diteliti. Pembatasan masalah dimaksudkan agar masalah lebih terfokus dan
spesifik, serta untuk menghindari kemungkinan tumpuk tindih dengan masalah lain di luar wilayah penelitian.
18
Maka dari itu, agar tidak menyimpang dari apa yang di inginkan penulis dan penelitian tidak terlalu melebar dan terarah, maka penulis membatasi dan menitik
beratkan pada permasalahan, bagaimanakah bentuk Perkawinan di Bawah Tangan di Desa Wibawa Mulya Kecamatan Cibarusah Kabupaten Bekasi.
2. Perumusan Masalah
Menurut Undang-Udang No 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan “Tiap-tiap
perkawinan harus dicatat”. Kenyataannya di desa Wibawa Mulya masih banyak orang yang melakukan perkawinan yang tidak dicatatkan atau melakukan pernikahan
di bawah tangan, dan itu jelas sudah melanggar undang-undang. Melihat permasalahan di atas maka penulis memberikan beberapa pertanyaan perumusan
masalah sebagai berikut : 1.
Bagaimana bentuk perkawinan di bawah tangan yang di laksanakan oleh masyarakat Desa Wibawa Mulya Kecamatan Cibarusah Kabupaten Bekasi?
2. Apa yang melatarbelakangi masyarakat Desa Wibawa Mulya Kecamatan
Cibarusah Kabupaten Bekasi melakukan perkawinan di bawah tangan? 3.
Bagaimana dampak perkawinan di bawah tangan terhadap keluarga? 4.
Apa pandangan masyarakat terhadap perkawinan di bawah tangan?
18
Pedoman Penulisan Skripsi, Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2012. Jakarta : Pusat Peningkatan dan Jaminan Mutu PPJM 2012 . Hal 21
D. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Dalam penelitian ini ada beberapa tujuan yang ingin dicapai oleh penulis, yaitu:
1. Untuk mengetahui bagaimana bentuk perkawinan di bawah tangan yang di
laksanakan oleh masyarakat Desa Wibawa Mulya Kecamatan Cibarusah Kabupaten Bekasi.
2. Untuk mengetahui apa yang melatarbelakangi masyarakat Desa Wibawa
Mulya Kecamatan Cibarusah Kabupaten Bekasi melakukan perkawinan di bawah tangan.
3. Untuk mengetahui bagaimana dampak perkawinan di bawah tangan terhadap
keluarga. 4.
Untuk mengetahui apa pandangan masyarakat terhadap perkawinan di bawah tangan.
2. Manfaat Penelitian
Dalam penulisan skripsi ini penulis menyimpulkan beberapa manfaat atau kegunaan yang dapat diperoleh, diantaranya:
1. Membuka wawasan kepada masyarakat mengenai pentingnya pencatatan
perkawinan dalam rumah tangga, dan dimaksud agar masyarakat dapat
menyadari bahwa perkawinan di bawah tangan yang selama ini dilakukan mempunyai pengaruh dalam kehidupan sosial masyarakat.
2. Pengembangan ilmu pengetahuan di bidang hukum, khususnya menyangkut
bidang perkawinan. 3.
Hasil pembahasan skripsi ini diharapkan dapat menjadi rujukan bagi peneliti selanjutnya.
4. Menambah literature kepustakaan.
E. Metode Penelitian
1. Obyek Penelitian
Dalam obyek penelitian ini, penulis mengambil lokasi sesuai dengan judul dari skripsi penulis diatas, yaitu study kasus di desa Wibawa Mulya Kecamatan
Cibarusah Kabupaten Bekasi. Jadi berdasarkan skripsi ini maka yang diambil lokasi untuk study kasus adalah desa Wibawa Mulya.
2. Jenis Penelitian
Dilihat dari segi penyusunannya, penelitian ini menggunakan metode kualitatif, penelitian kualitatif yaitu suatu analisis data dimana penulis menjabarkan
data-data yang diperoleh dari hasil penelitian.
3. Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data yang digunakan penulis yaitu : a
Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari masyarakat desa Wibawa Mulya. Data ini meliputi interview dengan beberapa pelaku perkawinan di
bawah tangan, Kepala Desa Wibawa Mulya, kepala KUA Kecamatan Cibarusah, tokoh masyarakat setempat dan orang-orang yang dianggap berperan dalam
menikahkan para pelaku perkawinan di bawah tangan. b
Data Skunder
Data skunder adalah data yang diperoleh dengan cara membandingkan atas dokumen-dokumen yang berhubungan dengan masalah yang diajukan, dokumen-
dokumen yang dimaksud adalah Al- Qur’an, Hadis, buku-buku ilmiyah, Undang-
Undang Perkawinan, Kopilasi Hukum Islam KHI, serta peraturan-peraturan lainnya yang erat kaitannya dengan masalah ini.
4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis, karena tujuan dari penelitian mendapatkan data. Bila dilihat dari sumber datanya, maka
pengumpulan data mengunakan : a
Observasi
Mengenai hal-hal yang berkaitan dengan skripsi ini, penulis melakukan observasi atau pengamatan langsung ke objek peneliti yang dituju untuk mengetahui
kebenaran secara langsung.
b Wawancara
Untuk memperoleh data dan informasi yang lengkap mengenai perkawinan di bawah tangan, maka penulis melakukan wawancara langsung dengan para nara
sumber yang ada di desa Wibawa Mulya maupun di Kantor Urusan Agama Kecamatan Cibarusah.
5. Analisis Data
Seluruh data yang diperoleh kemudian di analisis. Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematik data yang diperoleh dari hasil wawancara,
catatan lapangan dan bahan-bahan lain sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformaikannya kepada orang lain.
F. Kerangka Teori
Perkawinan merupakan kebutuhan hidup manusia sejak jaman dulu, sekarang, dan masa akan datang. Islam memandang perkawinan sebagai ikatan yang kuat
mitsaqan ghalida ikatan yang suci, suatu ikatan yang bukan saja hubungan atau kontrak keperdataan biasa, tetapi juga hubungan menghalakan terjadinya hubungan
badan antara suami isteri. Karena suatu perkawinan merupakan perbuatan hukum, maka tentu saja ia
akan menimbulkan akibat hukum. Pribadi dan masyarakat menganggap bahwa perkawinan itu masalah serius, masalah yang sakral, masalah ibadah, dan mempunyai
makna magis, tidak boleh main-main. Selain itu, untuk mendukung keseriusan tadi,
ada hal yang penting sebagai keniscayaan jaman dan kebutuhan legislasi hukum adalah adanya pencatatan perkawinan. Kalau kita telusuri isi kandungan al-
Qur’an, sunnah maupun pendapat ulama dalam kitab-kitab fikih klasik, secara eksplisit belum
kita dapatkan ketentuan dari hukum pencatatan perkawinan. Situasi, kondisi dan kebutuhan jaman sudah berubah. Apa yang dahulu tidak penting, sekarang menjadi
penting. Apa yang dahulu sia-sia, mungkin sekarang menjadi sesuatu yang bermanfaat.
Kalau jaman dulu pencatatan perkawinan tidak terlalu penting untuk diadakan, ketika jaman sudah berubah justru pencatatan perkawinan merupakan hal yang penting yang
harus dilakukan.
19
Perkawinan di bawah tangan adalah perkawinan yang tidak dicatatkan, ketika melakukan pernikahan tidak medatangkan pegawai pencatat nikah dan
perkawinannya tidak mempunyai kekuatan hukum. Karena dari itulah perkawinan di bawah tangan dilarang oleh undang-undang, bahkan menurut ulama-ulama
kontemporerpun jika disitu terdapat kemudharatan, maka perkawinan tersebut dianggap tidak sah.
G. Review Study Terdahulu