6. Bagaimana pandangan masyarakat terhadap orang yang melakukan
perkawinan di bawah tangan?
Pandangan masyarakat mengenai perkawinan di bawah tangan tidak ada bedanya, masyarakat sini memandang bahwa perkawinan tersebut sah menurut agama dan
sudah memenuhi rukun dan syaratnya. Masyarakat juga sudah pahan dan dianggap biasa kalau ada orang yang menikah dan tidak mendatangkan pegawai pencatatn
nikah atau tidak dicatatkan, perkawinan tersebut tidak ada bedanya seoerti perkawinan pada umumnya.
HASIL WAWANCARA
Nama : K.H M. Emuh
Jabatan : Kiyai Tokoh Masyarakat
Tempat : Di Rumah K.H M. Emuh
Waktu : Minggu, 30 Maret 2014
Pukul : 11:00 WIB
…………………………………………………………………………………………. 1.
Bagaimana pendapat bapak mengenai perkawinan di bawah tangan, Menurut bapak sah atau tidak?
Perkawinan di bawah tangan itu perkawinan yang sah, perkawinan yang wajar dan normal, hanya karna tidak di catatkan, istilah nam
anya menjadi “di bawah tangan”.
2. Bagaimana kedudukan Perkawinan tersebut dari sudut pandang hukum
Islam dan hukum positif?
Menurut hukum Islam ya sudah pasti sah, karena sudah terpenuhi syarat dan rukunnya, menurut hukum positif bukannya tidak sah perkawinannya tetapi
perkawinannya tidak diakui, dan tidak mempunyai kekuatan hukum.
3. Faktor-faktor apa saja yang menjadikan masyarakat melakukan perkawinan
di bawah tangan?
Faktor yang paling sering itu biasanya karena biaya pencatatannya mahal, pergaulan bebas dari anak-anak muda, sampai ada yang hamil di luar nikah dan
faktor ekonomi. Ada orang tua yang meminta saya untuk menikahkan anaknya yang masih relatif muda dan usia mereka belum mencapai 16 tahun tapi mereka
sangat ingin menikah karena sudah berpacaran cukup lama, orang tuanya pun menyetujuinya, dari pada mereka berbuat zinah lebih baik saya nikahkan, yang
terpenting terpenuhi syarat dan rukunnya.
4. Apakah bapak tahu berapa biaya pencatatan perkawinan menurut undang-
undang?
Biaya pencatatan perkawinan dari dulu sampai sekarang itu tetap Rp; 30.000 ribu menurut undang-undang, akan tetapi ada saja oknum-oknum tertentu yang
menjadikan biaya pencatatan perkawinan sangat mahal.
5. Apakah masyarakat tahu tentang pentingnya pencatatan perkawinan?
Hanya sebagian beberapa masyarakat saja yang tahu akan pentingnya pencatatan perkawinan, karena rendahnya pendidikan yang menjadikan masyarakat banyak
yang tidak tahu.
6. Bagaimana pandangan masyarakat terhadap orang yang melakukan
perkawinan di bawah tangan?
Masyarakat memandangnya biasa saja, tidak ada hal yang aneh atau membedakan, mungkin karena tidak tahu mana yang namanya perkawinan di bawah tangan atau
bukan. Bagi mereka perkawinan itu sama saja, yang terpenting sah menurut agama Islam.