Bagaimana kedudukan perkawinan tersebut dari sudut pandang hukum Faktor-faktor apa saja yang menjadikan masyarakat melakukan perkawinan

HASIL WAWANCARA Nama : M. Hasan Jabatan : Penghulu Amil Desa Wibawa Mulya Tempat : Di Rumah Bapak M. Hasan Waktu : Minggu, 30 Maret 2014 Pukul : 17:00 WIB …………………………………………………………………………………………. 1. Bagaimana pendapat bapak mengenai perkawinan di bawah tangan? Perkawinan di bawah tangan itu perkawinan yang tidak di catatkan, dan menurut saya kurang efektif. 2. Menurut bapak bagaimana perkawinan di bawah tangan itu, sah atau tidak? Perkaawinan di bawah tangan itu sah-sah saja, karena sudah memenuhi syarat dan rukunnya.

3. Bagaimana kedudukan Perkawinan tersebut dari sudut pandang hukum

Islam dan hukum positif? Kalau dari hukum Islam memandang perkawinan di bawah tangan itu sah, asalkan sudah terpenuhi rukun dan syaratnya. Adanya calon pengantin, adanya wali, adanya saksi dan mahar jadi bisa dikatakan sah. Kalau menurut hukum positif perkawinan tersebut tidak sah dan tidak mendapatkan kekuatan hukum dan juga tidak diakui oleh negara sebagai perkawinan yang benar karena tidak dicatatkan.

4. Mengapa masih banyak orang yang melakukan perkawinan di bawah

tangan, faktor-faktor apa yang melatarbelakangi mereka sehingga melakukan perkawinan di bawah tangan? Banyak faktor-faktor yang menjadikan orang melakukan perkawinan di bawah tangan, tetapi kebanyakan di desa wibawa mulya ini karena pergaulan bebas, hamil duluan sebelum menikah dan juga ketidaktahuan orang tuanya menikahkan anaknya dan tidak di catatkan 5. Apakah masyarakat tahu tentang pentingnya pencatatan perkawinan? Kalau dulu di desa Wibawa Mulya kebanyakan masyarakatnya tidak tahu tentang pentingnya pencatatan perkawinan, tetapi sekarang masyarakat sudah banyak yang tahu, walaupun ada beberapa yang tidak tahu.

6. Pernahkah dari pihak desa bekerja sama dengan pihak KUA dalam

mensosialisasikan tentang pentingnya pencatatan perkawinan? Secara garis besar mengatasnamakan desa belum pernah mengadakan kerja sama dalam mensosialisasikan tentang pentingnya pencatatan, tapi saya pribadi sekalu penghulu atau amil, sering memberitahukan tentang pentingnya pencatatan perkawinan kepada setiap orang yang ingin menikah, dan tidak semua yang saya beri tahu kepada masyarakat, masyarakat mau mendengarkan, terkadang ada juga yang mengabaikan.