27 3.
Teknik Mengadakan Variasi Proses perubahan dalam pengajaran yang bertujuan untuk
meningkatkan motivasi para siswa, serta mengurangi kejenuhan dan kebosanan.
4. Penemuan dengan Teknik Terbimbing Secara Tertulis atau Lisan
Kita tahu bahwa masing-masing teknik tersebut mempunyai kebaikan dan kelemahan, serta mempunyai daya cocok yang berbeda bagi
masing-masing siswa. Dengan demikian sebagai pelaksanaan program perbaikan guru seyogyanya memilih suatu cara yang lebih khusus dan
memerlukan suatu keahlian khusus atau teknik agar siswa mudah memahaminya serta sesuai bagi siswa. Disamping itu, adakalanya
seorang siswa lebih mudah menerima keterangan yang diberikan oleh kawan sebangku atau kawan-kawan untuk melaksanakan perbaikan
yang disebut “Tutor Sebaya”, karena mereka mempunyai usia yang hampir sebaya sesamanya.
Dengan penjelasan diatas, maka dengan singkat dapat dikatakan bahwa program perbaikan dapat dilakukan dengan jalan :
a. Mengganti metode mengajar dengan metode mengajar yang lain. b. Menyuruh membaca buku-buku sumber yang mengandung konsep
yang sama
c. Tutor Sebaya Peer Tutor.
35
5. Pengertian Ilmu Ekonomi
Ekonomi yang merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan Sosial berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata oikonomia, kata ini berasal dari kata
oikos dan nomos. Oikos berarti rumah tangga dan nomos berarti terlaksana atau pengaturan. Jadi menurut kamus lengkap Bahasa Indonesia moderen,
ekonomi mengandung arti tentang “Pengetahuan dan penelitian mengenai
35
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar..., Hal. 26
28 asas-asas penghasilan, produksi, distribusi, pemasaran dan pemakaian
barang serta kekayaan”.
36
Sedangkan menurut M. Manulang ilmu ekonomi merupakan “suatu ilmu yang mempelajari masyarakat dalam usahanya untuk mencapai
kemakmuran kemakmuran suatu keadaan dimana manusia dapat memenuhi kebutuhannya baik barang-barang maupun jasa”.
37
Pengaturan demikian bertujuan untuk mencapai kemakmuran. Berbeda dengan hukum, pengaturan melalui ekonomi diatas terbatas pada usaha-
usaha manusia untuk mencapai kemakmuran dengan menggunakan sumber daya ekonomi yang tersedia secara lebih dan produktif.
Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran.
38
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, kegiatan ekonomi mencakup kegiatan produksi, distribusi dan
konsumsi. Manusia melakukan semua kegiatan tersebut guna memenuhi kebutuhan hidupnya.
6. Tujuan Pembelajaran Ekonomi
Pembelajaran ekonomi bertujuan membentuk warga negara yang berkemampuan sosial dan yakin akan kehidupannya sendiri ditengah-tengah
kekuatan fisik dan sosial, yang pada gilirannya akan menjadi warga negara yang baik dan bertanggung jawab. Namun tujuan umum pembelajaran
ekonomi adalah memberdayakan siswa agar memiliki kecakapan berfikir, membentuk warga Negara yang aktif dan bertanggung jawab serta mampu
memecahkan masalah yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari, dengan menggunakan konsep-konsep Ilmu Pengetahuan Sosial IPS.
Bila mana sasaran dan tujuan-tujuan pembelajaran ekonomi di atas dikaitkan dengan taxonomy of education objective yang dikemukakan oleh
Bloom, maka secara garis besar terdapat tiga sasaran pokok dari pelajaran IPS, yaitu :
36
Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Moderen, Hal. 89
37
http:historiyofindonesia.blogspot.com,pengertian-ekonomi.html .
38
http:info.g-excess.comidinfoEkonomiPengertian.info
29 a. Pengembangan aspek pengetahuan cognitive.
b. Pengembangan aspek nilai dan kepribadian affective. c. Pengembangan aspek keterampilan psychomotoric.
39
Dengan tercapainya tiga sasaran pokok tersebut diharapkan akan terciptanya manusia-manusia yang berkualitas, bertanggung jawab atas
pembangunan Bangsa dan Negara serta ikut bertanggung jawab terhadap perdamaian Dunia.
Adapun tujuan institusional dari pembelajaran ekonomi sebagai berikut: a. Membekali anak didik dengan sikap, pengetahuan dan keterampilan
dengan pengetahuan, kecakapan, dan keterampilan yang telah diperolehnya.
b. Membekali anak didik dengan dasar akademik dan kecakapan untuk dapat melanjutkan pendidikan di sekolah lanjutan atas
7. Pemahanan Konsep Pajak