45
I. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data
penelitian ini terdiri dari tes Pree Test dan Post Test sebagai instrumen penelitian, serta lembar observasi dan juga wawancara. Sebelum memulai proses
belajar mengajar, guru sekaligus peneliti memberi tes kemampuan awal pree test pada siswa mengenai pokok bahasan yang akan dipelajari, kemudian disetiap
pertemuan guru kolaboratormengisi lembar observer yang setiap akhir siklus akan dianalisis bersama peneliti. Kemudian guru memberikan tes akhir post test
kepada siswa setelah mengikutiproses belajar mengajar dengan menggunakan Teknik Tutor Sebaya.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Pree Test dan Post Test
Sebelum memulai proses belajar mengajar, guru sekaligus peneliti memberi tes kemampuan awal pree test pada siswa mengenai pokok
bahasan yang akan dipelajari, kemudian disetiap pertemuan guru kolaboratormengisi lembar observer yang setiap akhir siklus akan dianalisis
bersama peneliti. Kemudian guru memberikan tes akhir post test kepada siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar dengan menggunakan model
pembelajaran Teknik Tutor Sebaya.
2. Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk observasi selama kegiatan pelajaran berlangsung. Lembar observasi digunakan untuk mengevaluasi kegiatan
mengajar peneliti selama tindakan kelas dan juga untuk mengetahui peningkatan bhasil belajar siswa dalam belajar Ekonomi.
3. Pedoman Wawancara
Wawancara adalah proses memperoleh data dengan cara tanya jawab secara langsung, bertatap muka antara penanya dengan responden.
52
52
Adang Rukhiyat dkk, Panduan Peneliti Bagi Remaja, Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta Dinas Olahraga dan Pemuda, 2003, Hal. 51
46 Wawancara sebagai teknik pengumpulan data digunakan untuk
mendapatkan informasi yang berkenaan denga pendapat, aspirasi, harapan, persepsi, keinginan, keyakinan dan lain-lain dari individuresponden.
53
Pada wawancara, tahap analisis dilakukan dengan menginterpretasikan hasil wawancara guru kolaborator dan subyek. Sehingga dapat diketahui respon
dan kesan guru kolaborator dan subyek pada proses pembelajaran dengan penerapan Teknik Tutor Sebaya.
J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan Studi
Untuk memperoleh data yang valid, yaitu yang obyektif dan sahih, maka dalam penelitian ini digunakan teknik triangulasi, member check serta uji validitas
dan reliabilitas instrumen peningkatan hasil belajar, yaitu :
1. Teknik Triangulasi
Yaitu menggali data dari sumber yang berbeda untuk memperoleh informasi tentang hal yang sama. Dalam penelitian ini, untuk memperoleh
informasi tentang aktivitas siswa dilakukan dengan mewawancarai guru, subyek, dan menganalisis hasil observasi.
2. Teknik Member Check
Memeriksa kembali data-data yang telah terkumpul. Baik tentang kejanggalan-kejanggalan, keaslian maupun kelengkapannya. Serta mengulang
pengolahan dan analisis data yang sudah terkumpul.
3. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Agar dapat memperoleh data yang valid, instrumen atau alat untuk mengevaluasi harus valid. Oleh karena itu, sebelum digunakan dalam
penelitian, instrumen angket kemampuan kerjasama terlebih dahulu diuji cobakan untuk mengetahui dan mengukur validitas dan reliabilitasnya.
53
Nana Sujana dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, Bandung: Sinar Baru, 1989, cet. 1, Hal. 102
47
a. Validitas Instrumen
Validitas adalah derajat ketetapan suatu alat ukur tentang pokok isi atau arti sebenarnya yang diukur. Untuk mengetahui setiap item soal
memiliki validitas yang baik, maka setiap item soal dihitung validitasnya. Untuk mencari validitas dari setiap item soal, menggunakan rumus
point biserial:
54
q p
SD M
M r
t t
p pbi
− =
Keterangan: Item
Validitas Koefisien
r
pbi
=
Benar Menjawab
yang Siswa
Total Benar
Menjawab yang
Siswa Nilai
Total M
p
=
Salah Menjawab
yang Siswa
Total Salah
Menjawab yang
Siswa Nilai
Total M
p
=
SD
t
= Standar Deviasi
Perhitungan validitas menggunakan program SPSS 15, SPSS merupakan salah satu software statistik yang umum digunakan untuk
menganalisis data
penelitian. Hal
ini dikarenakan
kemudahan pengoperasian software SPSS dan lengkapnya teknik-teknik analisis
atatistik yang tersedia.
55
Dari perhitungan validitas di peroleh soal valid sebanyak 10 butir untuk post test siklus I dan II, dan dijadikan instrumen untuk penelitian.
Uji validitas butir soal dapat dilihat pada lampiran.
54
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008, Hal. 258
55
Sofyan Yamin dan Heri Kurniawan, SPSS Complete, Jakarta: Salemba Infotek, 2009, Hal. 1-2
48
b. Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas didefinisikan sebagai konsistensi dari satu tes. Reliabilitas instrumen hasil belajar Ekonomi pada penelitian ini diuji dengan menggunakan
rumus Kuder dan Richardson KR-20.
56
∑ −
− =
2 1
11
1 S
Pa S
n n
r
Keterangan : r
11
= reliabilitas test P
= proporsi siswa yang menjawab benar terhadap butir item q
= proporsi siswa yang menjawab salah terhadap butir item n
= banyaknya soal S
2
n = standar deviasi atau simpangan baku
c. Penguji Taraf Kesukaran
Penguji ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesukaran dari tiap item soal. Mudah, sedang dan sukar. Rumus yang digunakan adalah:
57
JS B
P =
Keterangan : P
= tingkat kesukaran soal B
= banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar JS = jumlah seluruh siswa peserta tes
Kriteria tingkat kesukaran adalah sebagai berikut: P = 0,00 – 0,30 adalah soal sukar
56
Anas Sudijono, Pengantar Statistik..., Hal. 154
57
Anas Sudijono, Pengantar Statistik..., Hal. 372
49 P = 0,30 – 0,70 adalah soal sedang
P = 0,70 - 1,00 adalah soal mudah
K. Teknik Analisis Data dan Interprestasi Hasil Data
Data yang diperoleh dari instrumen-instrumen penelitian dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Data yang diperoleh diubah menjadi kalimat-kalimat yang bermakna
dan ilmiah. Peningkatan pembelajaran diukur dengan ketentuan KKM mata pelajaran Ekonomi
di SMP PGRI Babelan Bekasi Utara, yaitu 63. Peningkatan pembelajaran dibuat 4 empat level, yaitu:
1. Dibawah KKM, yaitu 63 tingkat pembelajarannya rendah 2. Sesuai KKM, yaitu 63-75 tingkat pembelajarannya sedang
3. Diatas KKM, yaitu 76-88 tingkat pembelajarannya tinggi 4. Diatas KKM, yaitu 89-100 tingkat pembelajarannya sangat tinggi
Peningkatan pembelajaran dalam penelitian ini juga diukur dari hasil pree test dan post test.
L. Tindak Lanjut
Setelah penelitian tindakan kelas tersebut dilakukan dan hasil yang diharapkan tercapai, yaitu tercapainya KKM untuk seluruh siswa, maka penelitian
akan diakhiri atau dihentikan. Penelitian yang dilakukan memerlukan perencanaan dan persiapan yang matang, sehingga sangat diharapkan peneliti ini tidak hanya
dilakukan pada kelasyang diteliti oleh peneliti saja. Peneliti berharap agar pembaca dan juga guru dapat melanjutkan penelitian ini dan juga menerapkan
model-model pembelajaran yang dapat membuat siswa semakin aktif, sehingga meningkatkan hasil pembelajaran yang diharapkan.
50
BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data 1. Gambaran Umum Sekolah atau Profil Sekolah
a. Letak atau Lokasi SMP PGRI Babelan Bekasi Utara
PGRI Babelan yang beralamat di Jl. Pertamina No. 1 Desa. Kedung Pengawas Kec. Babelan Kab. Bekasi Utara 17610.
b. Sejarah Singkat Berdirinya SMP PGRI
SMP PGRI Babelan Bekasi Utara didirikan dalam usaha membantu pemerintah untuk menuntaskan program wajib belajar sembilan tahun.
Dengan banyak lulusan SMP PGRI yang berhasilkan baik menjadi Pegawai Negeri, TNI, POLRI maupun dibidang pariwisata.
Mudah-mudahan pendidikan SMP PGRI ini dapat menghasilkan siswa-siswi calon-calon mahasiswa yang selain terampil dalam ilmu
pengetahuan, juga mengamalkan ajaran agama islam secara baik dan benar, berbakti kepada Allah, kepada orang tua dan beramal sholeh untuk
masyarakat, Bangsa dan Negara.
51
c. Visi dan Misi SMP PGRI
Visi SMP PGRI
Menciptakan sumber daya manusia SDM yang berakhlakul karimah dalam ilmu pengetahuan, terampil dalam karya untuk mengikuti
perkembangan era globalisasi.
Misi SMP PGRI
a Melaksanakan dan memberikan layanan program baik akademis
maupun non akademik yang bervariasi melalui kurikulum maupun ekstrakurikuler secara motivasi dan efektif.
b Memberikan layanan bimbingan dan program remedial secara
profesional sesuai dengan karakter. c
Meningkatkan profesional guru dan tenaga kerja kependidikan secara berkelanjutan untuk mendukung keunggulan mutu.
d Menuntaskan wajar pendidikan dasar 9 sembilan tahun, khusus usia
13-15 tahun.
d. Keadaan Guru, Siswa dan Karyawan
1 Keadaan Guru
Guru merupakan faktor yang sangat penting dalam suatu lembaga pendidikan. Karena figur seorang guru baik dalam ruang gerak nya
maupun aktivitasnya selalu diperhatikan oleh siswa. Oleh karena itu, guru merupakan salah satu faktor yang dapat nenunjang keberhasilan
program pendidikan. Adapun jumlah guru yang ada di SMP PGRI adalah 21 orang,
dengan jumlah guru perempuannya 7 orang, dan guru laki-laki 14 orang.
52
Tabel 3 Pendidikan Guru
No Uraian
L P
Jumlah
1. S.2
--- ---
--- 2.
S.1 2
8 10
3. D3
--- ---
--- 4.
D2 ---
1 1
5. D1
--- ---
--- 6.
SMA ---
--- ---
Jumlah 2
9 11
2 Keadaan Siswa-siswi
Adapun jumlah siswa-siswi SMP PGRI pada tahun ajaran 2010-2011 adalah 249 orang, dan waktu pembelajarannya dilakukan pada pagi
hari.
Tabel 4 Data Siswa Pada Tahun 20102011
Tahun Ajaran
Kelas VII Kelas VIII
Kelas IX Jumlah
2010 2011 30
35 33
30 32
33 34
35 32
294
3 Keadaan Karyawan
Keberadaan karyawan sangat diperlukan dalam suatu lembaga pendidikan, karena dapat membantu terlaksanya proses belajar
mengajar yang baik dan kondusif, seandainya tidak ada orang yang menangani masalah di luar pengajaran yang khusus, maka kegiatan
pendidikan disuatu sekolah tidak akan berjalan dengan baik dan
terlaksana sesuai dengan apa yang diharapkan. Keadaan karyawan di SMP PGRI adalah berjumlah 6 orang,
diantaranya 2 dua orang sebagai tata usaha TU, 2 dua orang sebagai pengurus sekolah dan 2 dua orang security.
53
Tabel 5 Data karyawan non guru SMP PGRI
Jenis kelamin No
Jabatan Pendidikan
Lk Pr
Jumlah
1 Bendahara
S1 1
1 2
Tata Usaha S1
1 1
3 Bag. Perpus
S1 1
1 2
4 Bag. Pelaksana
SMP 2
2 5
Security SMP
2 2
Jumlah 6
2 8
e. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana merupakan kebutuhan primer yang keberadaannya tidak kalah penting dengan unsur-unsur lainnya bagi siswa-siswi dalam
melangsungkan proses pembelajaran. Berdasarkan observasi yang dilakukan fasilitas pendidikan yang melengkapi sarana pembelajaran di SMP PGRI
sebagai berikut:
Tabel 6 Keadaan Sarana Dan Prasarana Sekolah
No Nama Bangunan
Kondisi Bangunan
1. Ruang Kepala Sekolah
Baik 2.
Ruang Guru Baik
3. Ruang Tata Usaha
Baik 4.
Ruang Belajar Baik
5. Ruang Laboratorium
Baik 6.
Ruang Mushalah Baik
7. Ruang Osis
Baik 8.
Sarana Upacara Baik
9. Kamar Mandi WC
Baik 10.
Ruang Komputer Baik
54 11.
Ruang Gudang Baik
12. Ruang Perpustakaan
Baik 13.
Kantin Baik
14. Lapangan Olahraga
Baik
2. Deskripsi Siswa Kelas VIII-2 SMP PGRI Babelan Bekasi Utara
Jumlah siswa pada kelas VIII-2 SMP PGRI Babelan Bekasi Utara berjumlah 32 orang siswa yang terdiri dari 17 perempuan dan 15 laki-laki.
Pada penelitian ini, siswa kelas VIII-2
3. Pembelajaran Ekonomi di Kelas VIII-2 SMP PGRI Babelan Bekasi Utara