Langkah-langkah SADARI Pemeriksaan Payudara Sendiri SADARI

3. Manusia menilai perkembangan sebagai suatu nilai yang positif dan berusaha untuk mencapai keseimbangan antara perubahan dan stabilitas 4. Setiap individu berusaha untuk secara aktif mengatur perilaku mereka sendiri 5. Individu dalam semua kompleksitas biopsikososial berinteraksi dengan lingkungan, mengubah lingkungan dan terus menerus berubah dari waktu ke waktu 6. Profesional kesehatan merupakan bagian dari lingkungan yang interpersonal yang berpengaruh terhadap manusia sepanjang hidupnya 7. Rekonfigurasi diri dimulai dari pola interaksi dengan lingkungan adalah penting untuk perubahan perilaku

E. Pendidikan Kesehatan

1. Pengertian Pendidikan Kesehatan

Pendidikan merupakan upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok atau masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan Fitriani, 2011. Pendidikan kesehatan sebagai sekumpulan pengalaman yang mendukung kebiasaan, sikap, dan pengetahuan yang berhubungan dengan kesatuan individu, masyarakat, dan ras Wood, 1926 dalam Mubarak, 2007. Pendidikan kesehatan memiliki tujuan yang sama dengan proses pembelajaran yaitu terjadinya perubahan perilaku yang dipengaruhi banyak faktor diantaranya adalah sasaran pendidikan, pelaku pendidikan, proses pendidikan, dan perubahan yang diharapkan. Perubahan perilaku seseorang yang tampak sesungguhnya hanya refleksi dari perubahan internalisasi persepsi dirinya terhadap sesuatu sedang diamati dan dipikirkannya Setiawati, 2008. Benyamin Bloom 1908 dalam Notoatmodjo 2005 membagi perilaku ke dalam tiga domain yaitu domain kognitif cognitive domain, domain sikap affective domain, dan domain psikomotor psychomotor domain. 1. Kognitif cognitive domain Kognitif pengetahuan adalah merupakan hasil “tahu”, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang overt behavior Fitriani, 2011. Sebelum individu mengadopsi perilaku baru, di dalam diri individu tersebut terjadi proses yang berurutan, yaitu: kesadaran awareness, individu tersebut menyadari dalam arti mengetahui stimulus objek terlebih dahulu; merasa tertarik interest, yaitu mulai merasa tertarik kepada stimulus; evaluasi evaluation, menimbang-nimbang terhadap baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya; mencoba trial, individu mulai mencoba melakukan sesuatu dengan apa yang dikehendaki stimulus; adopsi adoption, individu telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran, dan sikap terhadap stimulus Fitriani, 2011; Mubarak, 2007. Perilaku yang didasari pengetahuan umumnya bersifat langgeng long lasting. Sedangkan perilaku yang tidak didasari pengetahuan dan kesadaran tidak akan berlangsung lama Notoatmodjo, 2005. Pengetahuan akan memberikan penguatan terhadap individu dalam setiap mengambil keputusan dan dalam berperilaku Setiawati, 2008. 2. Sikap affective Sikap affective merupakan sebuah reaksi atau respons seseorang terhadap suatu stimulusatau objek. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas, tetapi merupakan predisposisi tindakan atau perilaku Mubarak, 2007. Allport 1954 dalam Mubarak 2007 menjelaskan bahwa sikap mempunyai 3 komponen utama, yaitu kepercayaan atau keyakinan, ide dan konsep terhadap suatu objek; kehidupan emosional atau evaluasi emosional terhadap suattu objek; kecenderungan untuk bertindak trend to behave. Ketiga komponen tersebut membentuk sikap yang utuh total attitude. 3. Praktik atau tindakan psychomotor Sebuah sikap tidak akan terwujud secara otomatis dalam suatu tindakan overt behavior. Demi terwujudnya sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung, antara lain adalah fasilitas. Di samping itu, diperlukan juga dukungan atau support dari berbagai pihak, misalnya guru, ayah, ibu, kakak, adik, teman, dan lain- lain Mubarak, 2007.

2. Tujuan Pendidikan Kesehatan

Tujuan dari pendidikan kesehatan menurut Manurung 2006 adalah 1 untuk meningkatkan pengetahuan, 2 mengubah atau memperbaiki

Dokumen yang terkait

Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Pemeriksaan patudara Sendiri (SADARI) Pada Siswi Kelas II Di SMA Negeri 9 Medan

12 74 66

EFEKTIFITAS PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) TERHADAP MOTIVASI KESEHATAN DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA PADA REMAJA KELAS X DI SMK MUHAMMADIYAH 2 MALANG

14 61 22

Hubungan Usia Dan Tingkat Pendidikan Dengan Pengetahuan Wanita Usia 20-50 Tahun Tentang Periksa Payudara Sendiri (Sadari) di Rt 05 Dan Rt 07 Rw 02 Kelurahan Rempoa Tahun 2010

0 6 107

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADPA TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTERI TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMK NEGERI 1 GODEAN YOGYAKARTA

2 10 87

PEMERIKSAAN SADARI pada mahasiswi fakultas

0 0 5

PENGARUH PEER GROUP EDUCATION TENTANG SADARI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI MENGENAI SADARI (PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI) DI SMAN 1 GONDANG KABUPATEN MOJOKERTO

0 0 8

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DENGAN PRAKTIK PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA REMAJA PUTRI

1 0 7

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI DENGAN SIKAP MELAKUKAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMAN 2 NGAGLIK SLEMAN NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI DENGAN SIKAP MELAKUKAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SM

0 0 9

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN SADARI TERHADAP SIKAP REMAJA PUTRI DALAM PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI DI SMA NEGERI 1 NGAGLIK YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Tingkat Pengetahuan Sadari Terhadap Sikap Remaja Putri dalam Pemeriksaan Payudara Sendiri di

0 0 11

GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMAN KASIHAN BANTUL

0 0 9