berlangsung lama Notoatmodjo, 2005. Pengetahuan akan memberikan penguatan terhadap individu dalam setiap mengambil keputusan dan
dalam berperilaku Setiawati, 2008. 2. Sikap affective
Sikap affective merupakan sebuah reaksi atau respons seseorang terhadap suatu stimulusatau objek. Sikap belum merupakan
suatu tindakan atau aktivitas, tetapi merupakan predisposisi tindakan atau perilaku Mubarak, 2007. Allport 1954 dalam Mubarak 2007
menjelaskan bahwa sikap mempunyai 3 komponen utama, yaitu kepercayaan atau keyakinan, ide dan konsep terhadap suatu objek;
kehidupan emosional atau evaluasi emosional terhadap suattu objek; kecenderungan untuk bertindak trend to behave. Ketiga komponen
tersebut membentuk sikap yang utuh total attitude. 3. Praktik atau tindakan psychomotor
Sebuah sikap tidak akan terwujud secara otomatis dalam suatu tindakan overt behavior. Demi terwujudnya sikap menjadi suatu
perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung, antara lain adalah fasilitas. Di samping itu, diperlukan juga dukungan atau support dari
berbagai pihak, misalnya guru, ayah, ibu, kakak, adik, teman, dan lain- lain Mubarak, 2007.
2. Tujuan Pendidikan Kesehatan
Tujuan dari pendidikan kesehatan menurut Manurung 2006 adalah 1 untuk meningkatkan pengetahuan, 2 mengubah atau memperbaiki
perasaan dengan tindakan yang dapat dilakukan yaitu bermain peran, pengalaman langsung, diskusi, memberikan contoh atau model, dan 3
meningkatkan keterampilan dengan kegiatan seperti mendemonstrasikan, bermain peran, simulasi, dan latihan kerja. Sedangkan menurut Nursalam
2008 tujuan dari pendidikan kesehatan adalah terjadinya perubahan pengetahuan, sikap dan tingkah laku individu, keluarga, kelompok khusus,
dan masyarakat dalam membina serta memelihara perilaku hidup sehat serta berperan aktif dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.
3. Sasaran Pendidikan Kesehatan
Sasaran pendidikan kesehatan dibagi dalam tiga 3 kelompok sasaran, yaitu sasaran primer primary target, sasaran langsung pada masyarakat
segala upaya pendidikan atau promosi kesehatan; sasaran sekunder secondary target, sasaran para tokoh masyarakat adat, diharapkan
kelompok ini akan memberikan pendidikan kesehatan pada masyarakat disekitarnya; sasaran tersier tersiery target, sasaran pada pembuat
keputusan atau penentu kebijakan baik ditingkat pusat maupun daerah, diharapkan dengan keputusan dari kelompok ini akan berdampak kepada
perilaku kelompok sasaran sekunder yang kemudian pada kelompok primer Mubarak, 2007.
4. Metode Pendidikan Kesehatan
Metode adalah prosedur penerapan seperangkat petunjuk untuk menghadapi situasi problematis. Metode pendidikan kesehatanmerupakan
prosedur penerapan seperangkat petunjuk untuk menghadapi situasi problematis dalam bidang kesehatan. Pemilihan metode pendidikan
kesehatan bergantung pada beberapa faktor, yaitu: karakteristik sasaran atau partisipan jumlah, status sosial ekonomi, umur, jenis kelamin; waktu dan
tempat yang tersedia; serta tujuan spesifik yang ingin dicapai dengan pendidikan kesehatan tersebut perubahan pengetahuan, sikap, atau praktik
partisipan Nursalam dan Efendi, 2008. Notoatmodjo 1993 dan WHO 1992 dalam Maulana 2009 dan
mengungkapkan bahwa metode pendidikan kesehatan dikelompokkan menjadi tiga 3 metode, yaitu:
a. Metode Pendidikan Individual Bentuk dari metode ini dibagi menjadi dua 2, yaitu:
1 Bimbingan atau konseling Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh melalui bimbingan
atau konseling diantaranya adalah mampu mendapatkan data yang lebh spesifik dan kontak antara klien dengan petugas lebih intensif
Fitriani, 2011; Maulana, 2009. 2 Interview atau wawancara
Wawancara merupakan
bagian dari
bimbingan dan
penyuluhan. Menggali informasi mengapa ia tidak atau belum menerima perubahan, apakah tertarik atau tidak terhadap perubahan
dan untuk mengetahui apakah perilaku yang sudah atau belum diadopsi memiliki dasar pengertian dan kesadaran yang kuat
Fitriani, 2011.