Efektifitas pendidikan kesehatan terhadap nilai pengetahuan responden mengenai

tekanan sosial dari teman sebaya juga adanya perasaan tak terkalahkan Bastable, 2004. Perkembangan sosial pada masa remaja lebih melibatkan kelompok teman sebaya dibanding orang tua. Lingkungan juga mempunyai pengaruh yang cukup kuat dalam menentukan perilaku remaja Papalia, 2001; Santrock, 2007. Periode remaja merupakan perkembangan yang berada pada masa amat potensial, baik dilihat dari kognitif, emosi, maupun fisik Teguh, 2013. Hal inilah yang menyebabkan pendidikan mengenai peningkatan kesehatan serta pencegahan masalah kesehatan sangat penting dilakukan sejak usia remaja.

B. Keterbatasan Penelitian

1. Waktu penelitian Waktu penelitian yang diberikan oleh pihak sekolah hanya 45 menit sedangkan peneliti membutuhkan waktu satu jam untuk melakukan intervensi karena peneliti berharap agar masing-masing siswi dapat mempraktikan SADARI di depan kelas. Antusias responden sangat baik, hal ini dapat dilihat dari banyaknya siswi yang bertanya mengenai kesehatan payudara dan SADARI, tetapi karena waktu yang cukup sedikit maka pertanyaan harus dibatasi. 2. Kondisi lingkungan saat pelaksanaan pendidikan kesehatan Dukungan dari pihak sekolah sangat dibutuhkan demi kesuksesan pendidikan kesehatan. Pada penelitian ini, dukungan dari pihak sekolah guru kurang memadai dikarenakan guru yang berwenang untuk menemani peneliti saat pendidikan kesehatan berhalangan hadir. Hal ini mengakibatkan banyaknya responden yang saling bertukar informasi atau bekerjasama saat pengisian kuesioner berlangsung walaupun sudah diperingatkan oleh peneliti dan fasilitator sejak pendidikan kesehatan dimulai. 3. Bagi peneliti Penelitian ini tidak mencakup demonstrasi SADARI yang dilakukan masing- masing responden dikarenakan banyaknya responden yang masih merasa malu dan tidak percaya diri ketika diminta untuk mempraktikkannya menggunakan phantom. 72

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pendidikan kesehatan sangat efektif dalam meningkatkan nilai pengetahuan remaja putri mengenai SADARI dengan nilai Eta Squared sebesar 0,89. Terjadi peningkatan nilai pengetahuan dari nilai rata-rata 23,97 atau 64,7 menjadi 33,06 atau 89,35. Hal ini ditunjang oleh pemilihan metode pendidikan kesehatan yaitu ceramah dan demonstrasi. Metode ini terbukti efektif dalam meningkatkan nilai pengetahuan remaja putri mengenai SADARI. Dukungan dari pihak sekolah juga sangat dibutuhkan demi terbinanya trust antara peneliti dengan responden.

B. Saran

1. Bagi Sekolah SMPN 3 Tangerang Selatan diharapkan mampu menjalin kerjasama kembali dengan puskesmas terdekat untuk mengadakan pendidikan kesehatan penyuluhan mengenai kesehatan payudara maupun kesehatan reproduksi secara berkala. Pihak sekolah juga diharapkan dapat menambah koleksi bacaan di perpustakaan mengenai kesehatan payudara maupun kesehatan reproduksi khususnya yang sesuia dengan perkembangan remaja. Organisasi ekstrakurikuler seperti PMR juga diharapkan untuk terlibat aktif dalam penyebaran informasi mengenai kesehatan. Hal ini dikarenakan antusias atau minat siswi yang cukup besar pada saat peneliti mengadakan pendidikan kesehatan. 2. Bagi Pelayanan Kesehatan Bagi Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan atau pelayanan kesehatan terdekat puskesmas diharapkan mampu mengadakan promosi kesehatan yang berkelanjutan bagi remaja mengenai kesehatan khususnya mengenai SADARI. Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan terdekat juga diharapkan mampu bekerjasama dengan ekstrakurikuler yang ada di sekolah-sekolah agar terlibat aktif dalam promosi kesehatan di sekolah masing-masing dengan mengadakan penyuluhan atau seminar kesehatan secara berkala mengenai kesehatan reproduksi pada remaja. Puskesmas juga diharapkan mampu mengadakan screening masalah kesehatan reproduksi secara berkala ke sekolah-sekolah guna mendeteksi masalah kesehatan reproduksi sejak dini sehingga penanganan atau pengobatan dapat memberikan hasil yang lebih baik. 3. Bagi Penelitian Selanjutnya Penelitian selanjutnya diharapkan dapat lebih memperhatikan hal-hal yang dapat mengganggu proses pendidikan kesehatan, terutama pertimbangan dalam pemilihan waktu yang tepat untuk melakukan pendidikan kesehatan tersebut. Diharapkan pula bagi penelitian selanjutnya untuk dapat memperluas variabel penelitian yaitu dengan menambahkan variabel sikap dan perilaku remaja putri mengenai SADARI serta pengembangan kuesioner pengetahuan maupun praktik SADARI. Pengembangan kuesioner dapat mencakup pengembangan konten atau isi kuesioner yang tidak hanya berfokus kepada SADARI saja tetapi juga dapat meliputi cara perawatan payudara yang sesuai dengan tahap perkembangan remaja. Diharapkan untuk penelitian selanjutnya agar dapat menggunakan metode yang berbeda, salah satunya penggunaan metode kelompok kecil dan pengembangan serta penambahan media pendidikan kesehatan. Penambahan media pendidikan kesehatan dapat berupa video agar lebih atraktif dan menarik minat responden. Penelitian selanjutnya juga dapat mempersiapkan ruangan khusus yang memungkinkan responden mau dan tidak merasa malu jika melakukan demonstrasi SADARI menggunakan phantom.

Dokumen yang terkait

Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Pemeriksaan patudara Sendiri (SADARI) Pada Siswi Kelas II Di SMA Negeri 9 Medan

12 74 66

EFEKTIFITAS PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) TERHADAP MOTIVASI KESEHATAN DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA PADA REMAJA KELAS X DI SMK MUHAMMADIYAH 2 MALANG

14 61 22

Hubungan Usia Dan Tingkat Pendidikan Dengan Pengetahuan Wanita Usia 20-50 Tahun Tentang Periksa Payudara Sendiri (Sadari) di Rt 05 Dan Rt 07 Rw 02 Kelurahan Rempoa Tahun 2010

0 6 107

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADPA TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTERI TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMK NEGERI 1 GODEAN YOGYAKARTA

2 10 87

PEMERIKSAAN SADARI pada mahasiswi fakultas

0 0 5

PENGARUH PEER GROUP EDUCATION TENTANG SADARI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI MENGENAI SADARI (PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI) DI SMAN 1 GONDANG KABUPATEN MOJOKERTO

0 0 8

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DENGAN PRAKTIK PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA REMAJA PUTRI

1 0 7

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI DENGAN SIKAP MELAKUKAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMAN 2 NGAGLIK SLEMAN NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI DENGAN SIKAP MELAKUKAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SM

0 0 9

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN SADARI TERHADAP SIKAP REMAJA PUTRI DALAM PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI DI SMA NEGERI 1 NGAGLIK YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Tingkat Pengetahuan Sadari Terhadap Sikap Remaja Putri dalam Pemeriksaan Payudara Sendiri di

0 0 11

GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMAN KASIHAN BANTUL

0 0 9