Good Corporate Governance GCG 1. Definisi Good Corporate Governance GCG
31
2. Pendiri melakukan indoktrinasi dan menyosialisasikan cara pikir dan berperilakunya kepada karyawan.
3. Perilaku pendiri sendiri bertindak sebagai model peran yang mendorong karyawan untuk mengidentifikasi diri dan, dengan demikian,
menginternalisasi keyakinan, nilai, dan asumsi pendiri tersebut. Apabila organisasi mencapai kesuksesan, visi pendiri lalu dipandang sebagai faktor
penentu utama keberhasilan itu. Di titik ini, seluruh kepribadian para pendiri jadi melekat dalam budaya organisasi.
2.1.3. Good Corporate Governance GCG 2.1.3.1. Definisi Good Corporate Governance GCG
Salah satu pilar dari sistem ekonomi pasar yaitu Good corporate governance GCG.GCG sangat berkaitan dengan kepercayaan perusahaan yang
melaksanakan GCG maupun terhadap kondisi bisnis di suatu negara. Penerapan GCG akan mendorong terciptanya persaingan yang sehat dan iklim usaha yang
teratur. Maka dari itu GCG diterapkan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia, hal ini sangat penting untuk menunjang pertumbuhan dan stabilitas ekonomi yang
berkesinambungan.Penerapan GCG juga diharapkan dapat menunjang upaya pemerintah pusat ataupun daerah dalam menegakkan good governance di
Indonesia.Pemerintah saat ini sedang berusaha untuk menerapkan good governance dalam birokrasinya dalam rangka menciptakan Pemerintah yang
bersih dan berwibawa.
Universitas Sumatera Utara
32
Corporate Governance merupakan istilah yang pertama kalinya diperkenalkan oleh Cadbury Committee pada tahun 1992. Wikipedia menjelaskan
bahwa “Corporate governance merupakan rangkaian proses, kebiasaan, kebijakan, aturan, dan institusi yang memengaruhi pengarahan, pengelolaan, serta
pengontrolan suatu perusahaan atau korporasi”. Dalam artikel Lestari 2013 Prasetyono mendefinisikan “Corporate
governance sebagai suatu proses dan struktur yang diterapkan dalam menjalankan perusahaan dengan tujuan utama meningkatkan nilai-nilai pemegang saham dalam
jangka panjang dengan tetap mempertahankan kepentingan stakeholder yang lain”.
Keputusan Menteri BUMN nomor KEP-117M-MBU2002, Corporate Governanceadalah : “Seperangkat proses dan struktur yang digunakan oleh organ
BUMN untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas perusahaan guna mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang dengan tetap
memperhatikan kepentingan stakeholder lainnya, berlandaskan peraturan perundangan dan nilai-nilai etika.”
Pada jurnal ilmiah yang ditulis oleh Rizqia 2010 Menurut tim GCG BPKP mendefinisikan GCG sebagai: “Good corporate governance merupakan
sistem pengendalian dan pengaturan perusahaan yang dapat dilihat dari mekanisme hubungan antara berbagai pihak yang mengurus perusahaan hard
definition, maupun ditinjau dari nilai-nilai yang terkandung dari mekanisme pengelolaan itu sendiri soft definition.”
Universitas Sumatera Utara
33
Menurut konsep, GCG merupakan suatu sistem mengenai bagaimana suatu usaha dikelola dan diawasi, oleh karena itu struktur GCG seharusnya dapat
mencakup pengertian sebagai berikut: 1. Sistem yang mengatur dan menjalankan perusahaan atau organisasi agar
dapat terkontrol dan dapat memisahkan secara jelas dan tegas mengenai hak dan kewajiban antara pelaku dalam perusahaan seperti manajemen,
pemegang saham, dan stakeholders. Disamping itu harus terdapat pemisahan yang jelas antara manajemen dan pemilik perusahan.
2. Adanya landasan dan norma yang jelas dari pemilik perusahaan pemegang saham untuk menyadari bahwa manjemen perusahaan harus
tunduk pada prosedur dan ketentuan yang mengikat khususnya yang berkaitan dengan pengambilan kebijakan perusahaan.
GCG telah menjadi salah satu syarat yang mutlak dipenuhi oleh setiap perusahaan ataupun korporasi yang terdaftar di Bursa Saham atau yang
berorientasi pada industrybisnis yang diberlakukan regulasi pemerintah atau perusahaan yang tergabung didalam asosiasi seperti Perbankan, Multifinance, Jasa
Konstruksi, dan sebagainya. Tuntutan GCG menurut Kumaat 2010:22 dapat dilihat dari tiga
perspektif hubungan antar stakeholders, yaitu: 1. Hubungan antara Internal Stakeholders sebuah korporasi Board of
Director, Management, Staff 2. Hubungan antara korporasi Diwakili oleh Board of Director dan Dewan
Komisaris Board of Commissioners dan para pemegang
sahamshareholders yang tertulis dalam RUPS. 3. Hubungan antara korporasi dan seluruh stakeholders, baik internal maupun
semua pihak yang berkepentingan, yaitu Costumer, Supplier, Creditor, Asosiasi Bisnis, Pemerintah, dan Masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
34
Good Corporate Governance Gambar 2.3
Hubungan antarstakeholder ini diatur oleh prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam pengelolaan perusahaan dan etika korporasietika
bisnis.Dengan memenuhi prinsip-prinsip dari GCG dan etika dalam usaha, diharapkan semua pihak dapat memperoleh keuntungan, manfaat dan
kesejahteraan dari perusahaan.