Tujuan Audit Internal Landasan Teori 1. Audit Internal

9 3. Departemen audit internal harus memiliki dukungan yang kuat dari top management. Dukungan yang kuat dari top management tersebut dapat berupa: a. Penempatan departemen audit internal dalam posisi yang independen, b. Penempatan staf audit dengan gaji yang rationable, c. Penyediaan waktu yang cukup dari top management untuk membaca, mendengarkan dan mempelajari laporan-laporan yang dibuat oleh departemen audit internal dan tanggapan yang cepat dan tegas terhadap saran-saran perbaikan yang diajukan. 4. Departemen audit internal harus memiliki sumberdaya yang professional, berkemampuan, dapat bersikap objektif dan mempunyai integritas serta loyalitas yang tinggi. 5. Departemen audit internal harus bersifat koperatif dengan akuntan publik. 6. Harus diadakan rotasi dan kewajiban mengambil cuti bagi pegawai departemen audit internal. 7. Pemberian sanksi yang tegas kepada pegawai yang melakukan kecurangan dan memberikan penghargaan kepada mereka yang berprestasi. 8. Menetapkan kebijakan yang tegas mengenai pemberian-pemberian dari luar. 9. Mengadakan program pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan pegawai dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya sebagai auditor internal.

2.1.1.3. Tujuan Audit Internal

Tujuan audit dapat bersifat umum dan khusus. Tujuan umum audit diupayakan tercapai dalam semua penugasan dan dituntun oleh lingkup audit yang diberikan manajemen dan dewan komisaris ke kepala bagian audit. Tujuan utama pengendalian intern menurut Hiro Tugiman 2006:44 adalah: “Meyakinkan keandalan reliabilitas dan integritas informasi; kesesuaian dengan berbagai kebijaksanaan, rencana, prosedur, dan ketentuan perundang-undangan; perlindungan terhadap harta organisasi; penggunaan sumber daya yang ekonomis dan efisien, serta tercapainya berbagai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan”. Menurut Reider 2002:30 tujuan audit intern adalah sebagai berikut: 1. Untuk menilai kinerja performance dari manajemen dan berbagai fungsi perusahaan. Universitas Sumatera Utara 10 2. Untuk menilai apakah sumber daya yang dimiliki perusahaan telah digunakan secara efisien dan ekonomis. 3. Untuk menilai efektifitas perusahaan dalam tujuan yang ditetapkan oleh manajemen. 4. Memberikan rekomendasi kepada top manajemen untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang terdapat dalam struktur pengendalian intern dan prosedur operasional perusahaan dalam rangka meningkatkan efisiensi, keekonomisan dan efektivitas kegiatan operasi perusahaan. Tujuan khusus audit terkait dengan tujuan operasi. Berikut ini adalah tujuan khusus audit internal berdasarkan aktivitas-aktivitas operasi diberbagai entitas. 1. Periklanan. Memberikan keyakinan terbaik untuk menentukan biaya-biaya iklan dicatat dengan jumlah yang wajar. 2. Persediaan. Tujuan auditnya adalah menentukan apakah persediaan dalam jumlah yang signifikan telah disajikan dengan benar. 3. Pembelian tanah. Tujuan auditnya adalah untuk memverifikasi kepemilikan legal atas tanah yang akan dibeli. 4. Utang. Tujuan auditnya yaitu untuik mengetahui adanya kemungkinan kelebihan pembayaran utang. 5. Gaji. Tujuan auditnya adalah memverifikasi pembebanan biaya gaji kea kun-akun tertentu dan memastikan karyawan tidak mengambil cuti secara berlebihan karena sewaktu cuti tersebut mereka tetap menerima gaji. 6. Produksi. Tujuan auditnya adalah untuk membantu manajemen dalam mengevaluasi efektivitas dan efisiensi proses produksi. 7. Pembelian. Tujuan auditnya adalah untuk menentukan apakah suatu organisasi kelebihan membeli bahan mentah dan menentukan apakah transaksi pembelian diotorisasi. Universitas Sumatera Utara 11 8. Kualitas. Tujuan auditnya yaitu mengevaluasi kelayakan standar kontrol mutu. 9. Penjualan. Salah satu tujuan audit untuk penjualan adalah menentukan apakah komisi penjualan terlalu besar. 10. Pendapatan pajak untuk pemerintah. Tujuan auditnya adalah untuk menentukan apakah para pembayar pajak sudah tepat dalam melaporkan pajak penjualan mereka.

2.1.1.4. Fungsi dan Ruang Lingkup Audit Internal