87
Melakukan uji normalitas menggunakan grafik tidaklah cukup, diperlukan perhitungan secara statistic untuk membuktikannya. Oleh karena itu dilakukan
dengan uji Kolmogorov Smornov dengan kriteria sebagai berikut: 1. Nilai Signifikan 0,05, maka distribusi data adalah tidak normal.
2. Nilai Signifikan 0,05, maka distribusi data adalah normal. Statistik Uji Kolmogorov Smornov dihitung dengan bantuan program
SPSS for Windows versi 20 dan diperoleh nilai sebagai berikut :
Tabel 4.8
Hasil pengujian yang ditunjukkan pada Tabel 4.8 yaitu nilai Kolmogorov Smornov sebesar 0.494 dengan p-value 0.968. Karena p-value lebih besar dari
0.05, yang artinya data berdistribusi normal.
4.2.4.2. Uji Heteroskesdastisitas
Uji heteroskesdastisitas bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 35
Normal Parameters
a,b
Mean 0E-7
Std. Deviation 5.82913147
Most Extreme Differences Absolute
.083 Positive
.083 Negative
-.053 Kolmogorov-Smirnov Z
.494 Asymp. Sig. 2-tailed
.968 a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Universitas Sumatera Utara
88
Berikut ini adalah pola scatterplot yang didapat dari perhitungan dengan bantuan program SPSS for Windows versi 20 .
Gambar 4.4 Grafik Scatterplot
Dari grafik Scatterplot dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar dan tidak
membentuk pola tertentu dan titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka heteroskedastisitas tidak terjadi.
4.2.4.3. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinieritas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen lain dalam satu
model. Kemiripan antar variabel independen dalam satu model akan menyebabkan terjadinya korelasi yang Sangat kuat antara suatu variabel
independen dengan variabel independen yang lainnya.
Universitas Sumatera Utara
89
Tabel 4.9 Uji Multikolinearitas
Tolerance VIF
Sig Peranan Audit Internal X1
0.683 1.464
0.000 Budaya Organisasi X2
0.683 1.464
0.002 Collinierity Statistic
Variabel
Berdasarkan tabel 4.9 diketahui bahwa Nilai Tolerance semua variabel independen lebih besar dari 0,10. Yaitu sebesar 0,683. Nilai VIF semua variabel
independen lebih kecil dari 10,00. Yaitu sebesar 1,464.sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel tersebut tidak terjadi multikolinieritas.
4.2.5. Hasil Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda dilakukan untuk mencari nilai pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap variabel terikat. Besarnya pengaruh
tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.10 Analisis Regresi Linier Berganda Peranan Audit Internal X1, Budaya
Organisasi X2 dan Good Corporate Governance Y
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
13.810 11.031
1.252 .220
Peranan_Audit_Intern al
1.178 .267
.533 4.418
.000 Budaya_Organisasi
.506 .153
.399 3.309
.002
Universitas Sumatera Utara
90
a. Dependent Variable: GCG
Hasil perhitungan pada tabel 4.12 coefficients diperoleh nilai persamaan regresi liner berganda sebagai berikut :
Maka dapat diketahui : 1. Nilai konstanta sebesar 13,810 berarti setiap perubahan pengurangan satu
satuan skor, Peranan Audit Internal dan Budaya Organisasiakan merubah atau mengurangi skor Loyalitas Pelanggan.
2. Nilai koefisien regresi X
1
sebesar 1,178 berarti jika Peranan Audit Internal naik sebesar satu satuan skor maka GCG juga naik sebesar 1,178 begitu
juga jika Peranan Audit Internal turun sebesar satu satuan skor maka GCG juga turun sebesar 1,178 dengan ketentuan X
2
konstan. 3. Nilai koefisien regresi X
2
sebesar 0,506 berarti jika Budaya Organisasi naik sebesar satu satuan skor maka GCG juga naik sebesar 0,506 begitu juga
jika Budaya Organisasi turun sebesar satu satuan skor maka GCG juga turun sebesar 0,506 dengan ketentuan X
1
konstan. 4. Dari nilai Beta maka Peranan Audit Internal sebesar 0,533 sedangkan
Budaya Organisasi sebesar 0,399. Sehingga Peranan Audit Internal pengaruhnya lebih besar dibanding dengan Budaya Organisasi.
4.2.6. Hasil Pengujian Hipotesis
4.2.6.1. Uji Signifikan Parsial Uji – t �=13.810+1.178�
1
+0.506
�
2
Universitas Sumatera Utara
91
Untuk mengetahui tingkat signifikan pengaruh variabel bebas dan variabel terikat dan untuk menguji kelinieran persamaan regresi yang ada maka digunakan
analisis uji t. Adapun kriteria pengujiannya adalah :
Ho diterima jika : thitung ttabel 1,697 atau sig t 0.05 Ha diterima jika : thitung ttabel 1,697 atau sig t 0.05
Hasil perhitungan Uji Signifikan Parsial sebagai berikut:
Tabel 4.11 Hasil Uji – t hitung
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
13.810 11.031
1.252 .220
Peranan_Audit_Intern al
1.178 .267
.533 4.418
.000 Budaya_Organisasi
.506 .153
.399 3.309
.002 a. Dependent Variable: GCG
Dari hasil pengujian diatas menunjukkan:
1. Koefisien Regresi untuk Peranan Audit Internal X
1
. Berdasarkan tabel Coefficients diatas dapat dilihat bahwa nilai t-hitung untuk variabel Peran
Audit Internal Terhadap GCG sebesar 4,418, sedangkan t-tabel pada tabel statistik pada signifikan 0.05 dengan derajat kebebasan dk = n-1 atau 35-1
= 34. Hasil yang diperoleh untuk t-tabel sebesar 1,697, hal ini berarti t- hitung 4,418 t-tabel 1,697. Hal ini menunjukan hipotesis Ho ditolak Ha
diterima, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan antara Peranan Audit Internal Terhadap GCG.
Universitas Sumatera Utara
92
2. Koefisien Regresi untuk Budaya Organisasi X
2
Berdasarkan tabel Coefficients diatas dapat dilihat bahwa nilai t-hitung untuk variabel
Budaya Organisasi Terhadap GCG sebesar 3,309, sedangkan t-tabel pada tabel statistik pada signifikan 0.05 dengan derajat kebebasan dk = n-1 atau
35-1 = 34. Hasil yang diperoleh untuk t-tabel sebesar 1,697, hal ini berarti t-hitung 3,309 t-tabel 1,697. Hal ini menunjukan hipotesis Ho ditolak Ha
diterima, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan antara Peranan Audit Internal Terhadap GCG.
4.2.6.2. Uji Signifikan Simultan Uji – F