13
2.1.1.5. Kedudukan dan Peran Audit Internal
Kedudukan audit internal dalam suatu perusahaan merupakan posisi staf. Artinya posisi ini diadakan untuk memberi informasi, saran dan rekomendasi
kepada manajemen yang bertanggung jawab. Dari skema yang tergambar pada Gambar 2.1, diperoleh dari slide
perkuliahan audit internal yang diajarkan Rasdianto terlihat tiga alternatif kedudukan departemen audit internal dalam struktur organisasi, makin tinggi
tingkat tanggung jawabnya maka akan semakin baik. Namun hal ini tidak seluruhnya benar, tergantung dari macam dan kegiatan itu sendiri. Alternatif
kedudukan audit internal yaitu: 1. Langsung bertanggung jawab kepada dewan komisaris.
Hal ini banyak dilakukan dalam perusahaan-perusahaan bank dan asuransi. Dalam perusahaan-perusahaan ini audit internal merupakan penjaga bagi dewan
komisaris. 2. Bertanggung jawab kepada presiden direkturdirektur utama.
Alternatif ini jarang digunakan karena tugas direktur utama yang sangat berat biasanya tidak memiliki waktu untuk mempelajari dan melakukan tindakan-
tindakan koreksi berdasarkan laporan audit. 3. Bertanggung jawab kepada controllerdirektur keuangan, bendahara.
Alternatif ini paling sering digunakan karena menurut Brink dan Witt alternatif ketiga ini adalah yang terbaik.Hanya saja mereka memberi beberapa saran, karena
timbul permasalahan seberapa besar tanggung jawab audit internal kepada manajemen dan seberapa besar tanggung jawabnya kepada dewan komisaris.
Universitas Sumatera Utara
14
Skema Kedudukan Audit Internal Gambar 2.1
Saran-saran tersebut adalah: a. Bertanggung jawab primer kepada manajemen dan bertanggung jawab
sekunder kepada dewan komisaris. b. Bertanggung jawab primer kepada dewan komisaris dan bertanggung
jawab sekunder kepada manajemen. c. Bertanggung jawab primer kepada manajemen maupun dewan
komisaris.
Dewan Komisaris
Presiden Direktur
Internal Auditing
Departemen Direktur
Keuangan Internal
Auditing Departemen
Internal Auditing
Departemen Direktur
Produksi Alternatif 1
Alternatif 2
Alternatif 2
Universitas Sumatera Utara
15
Saran Skema Kedudukan Audit Internal Gambar 2.2
Dari saran-saran tersebut, poin C kurang realistis dan poin A yang terbaik. Skema kedudukan audit internal ini digambarkan pada Gambar 2.2 diperoleh dari slide
perkuliahan audit internal yang diajarkan Rasdianto. Semakin rumit masalah usaha dan pemerintahan menyebabkan banyaknya
masalah diluar kemampuan manajer yang harus membuat keputusan.Auditor internal bisa sangat membantu manajemen dengan mengevaluasi sistem kontrol
dan menunjukkan kelemahan-kelemahan dalam kontrol internal.Tetapi harus diingat bahwa auditor internal membantu manajemen, bukan berperan sebagai
manajer itu sendiri. Berikut ini peran departemen audit internal dalam perusahaan menurut Yusrina Sitompul 2008:
a WATCHDOG. Peran watchdog meliputi aktivitas inspeksi, observasi, perhitungan, cek
ricek yang bertujuan untuk memastikan ketaatan kepatuhan terhadap
Dewan Komisaris
Direktur Utama
Internal Auditing
Departemen Direktur
Keuangan Internal
Auditing Departemen
Direktur Produksi
Primer Sekunder
Sekunder Primer
a b
Universitas Sumatera Utara
16
ketentuan, peraturan atau kebijakan yang telah ditetapkan. Audit yang dilakukan adalah compliance audit dan apabila terdapat penyimpangan
dapat dilakukan koreksi terhadap sistem pengendalian manajemen.Peran watchdog biasanya menghasilkan saranrekomendasi
yang mempunyai impact jangka pendek, misalnya perbaikan sistem prosedur atau internal control.
b CONSULTANT.
Peran internal auditor sebagai konsultan diharapkan dapat memberikan manfaat berupa nasehat advice dalam pengelolaan sumber daya
resources organisasi sehingga dapat membantu tugas para manajer operasional.Audit yang dilakukan adalah operational audit performance
audit, yaitu meyakinkan bahwa organisasi telah memanfaatkan sumber daya organisasi secara ekonomis, efisien dan efektif 3E sehingga dapat
dinilai apakah manajemen telah menjalankan aktivitas organisasi yang mengarah pada tujuannya.Rekomendasi yang dibuat oleh auditor biasanya
bersifat jangka menengah.
c CATALIST.
Peran internal auditor sebagai katalis berkaitan dengan quality assurance, sehingga internal auditor diharapkan dapat membimbing manajemen
dalam mengenali risiko-risiko yang mengancam pencapaian tujuan organisasi. Quality assurance bertujuan untuk meyakinkan bahwa proses
bisnis yang dijalankan telah menghasilkan produk jasa yang dapat memenuhi kebutuhan customer. Dalam peran katalis, internal auditor
Universitas Sumatera Utara
17
bertindak sebagai fasilitator dan agent of change. Impact dari peran katalis bersifat jangka panjang, karenafocus katalis adalah nilai jangka panjang
longterm values dari organisasi, terutama berkaitan dengan tujuan organisasi yang dapat memenuhi kepuasan pelanggan customer
satisfaction dan pemegang saham stake holder. Mulai abad ke 21 audit internal tidak dapat lagi hanya menjadi watchdog,
tetapi audit internal harus mampu berperan sebagai mitra bisnis bagi manajemen. Berikut ini tugas yang dijalankan departemen audit internal sesuai dengan peran
mereka: 1 Mengawasi kegiatan-kegiatan yang tidak dapat diawasi sendiri oleh
manajemen puncak. 2 Mengidentifikasi dan meminimalkan risiko.
3 Memvalidasi laporan ke manajemen senior. 4 Membantu manajemen pada bidang-bidang teknis.
5 Membantu proses pengambilan keputusan. 6 Menganalisis masa depan, bukan hanya masa lalu.
7 Membantu manajer untuk mengelola perusahaan dalam masalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan kontrol.
2.1.1.6. Wewenang dan Tanggung Jawab Audit Internal