ekstrim : rendah dan tinggi, dua mesin : lama dan baru dan sebagainya. Analisa desain eksperimen faktorial yang menyangkut k buah faktor dengan tiap faktor
hanya terdiri atas dua buah taraf. Desain demikian biasa diberi nama desain eksperimen faktorial 2
k
. Perhatikan bahwa banyak taraf ialah 2, di tulis menjadi bilangan pokok, sedangkan banyak faktor ialah k, menjadi pangkat.
Desain Faktorial 3
k
Bentuk khusus lain yang ternyata pula dalam praktek sering ditemukan, apabila kita mempunyai k buah faktor dengan tiap faktor bertaraf tiga. Dalam hal
ini kita berhadapan dengan desain faktorial 3
k
Desain yang digunakan adalah desain acak sempurna sedangkan faktor-faktornya di tinjau yang bertaraf tetap.
Jenis taraf faktor-faktor bisa kuantitatif atau kualitatif.
3.5.3. Desain Faktorial Tersarang
Dalam desain ini kita memperoleh a x b kombinasi perlakuan karena adanya persilangan setiap taraf faktor A sebanyak a buah dengan setiap taraf
faktor B sebanyak b buah. Dalam penggunaan desain ekperimen tidak jarang ditemui keadaan yang sepintas lalu nampaknya merupakan eksperimen faktorial;
jadi sepintas lalu terjadi persilangan antara setiap taraf sehingga terbentuk kombinasi perlakuan, padahal jika diteliti lebih seksama, hal demikian tidak
terjadi. Dalam istilah desain ekspoerimen apabila suatu tim dari suatu galongan
tetap dalm galongannya disebut tim tersarang dalam golongan . Kita berhadapan dengan desain eksperimen tersarang atau desain eksperimen hirarki.
Universitas Sumatera Utara
Pembatasan Pengacakan Dalam Eksperimen Faktorial telah diuraikan sebelumnya bahwa eksperimen yang dilakukan secara acak sempurna, dan
dimisalkan bahwa kita dapat menyelesaikannya keseluruhan eksperimen sekaligus. Kecuali itu, disitu pula telah dimisalkan bahwa kita dapat
melakukannya sekaligus beberapa eksperimen yang di perlukan. Akan tetapi dalam praktek sering seakli di jumpai kenyatan bahwa kita tidak mungkin untuk
melakukan eksperimen beberapa kali dalam sehari misalnya,. Hal ini mengarahkan kita untuk melakukan pembatasan-pembatasan tertentu dalam hal
pengacakan dan melakukan pemblokkan mengenai eksperimen. Selanjutnya, dalam hal replikasi eksperimen, daripada melakukan sekaligus semua dalam satu
kali, sering sangat lebih menguntungkan apabila dilakukan, misalnya satu replikasi dalam kesempatan atau hari pertama, satu replikasi dalam kesempatan
atau hari berikutnya, dan begitu seterusnya hingga semua selesai dikerjakan. Dalam hal demikian, tiap replikasi merupakan blok dan desainnya merupakan
desain blok acak dengan pengacakan dilakukan dalam tiap blok.
3.6. Uji Beda Nyata Jujur BNJ
6
y Rumus umum uji BNJ ῳ
ini adalah :
ῳ α = Qαp,v. S dimana : Q
αp,v = nilai baku q pada taraf uji α, jumlah perlakuan p dan derajat bebas galat v. contoh kasus,
dari contoh diperoleh hasil asira dan hasil BNJ sebagi berikut:
6
Rancangan percobaan teori dan aplikasi, edisi revisi, Kemas Ali Hanafiah halaman 66
Universitas Sumatera Utara