untuk suatu percobaan cukup besar, maka jumlah r dapat diperkecil dan sebaliknya jika biaya percobaan tidak terlalu besar.
Meskipun tergantung pada 3 hal diatas, secara umum dapat dikemukakan bahwa jumlah r ulangan dapat dibuat sekecil mungkin selagi hasil percobaan yang
dilakukan masih dapat dipertanggung jawabkannkebenarannya. Atas dasar hal ini, umumnya jumlah ulangan r = 4 empat di lapangan dan r = 3 tiga di rumah
kacalaboratorium dianggap dapat mewakili ketiga hal di atas. Ulangan ini berfungsi untuk menghasilkan suatu estimasi tentang galat dan
menghasilkan ukuran pengaruh perlakuan-perlakuan yang lebih tepat terhadap hasil percobaan.
3.3.2. Pengacakan.
4
4
Disain dan analisis eksperimen, edisi kedua, Sudjana halaman 10
Adanya asumsi bahwa pengamatan berdistribusi secara independen, akan sukar dipenuhi, akan tetapi dengan jalan berpedoman pada prinsip sampel acak
yang diambil dari sebuah populasi atau berpedoman pada perlakuan acak terhadap unit eksperimen, maka pengujian dapat dijalankan seolah-olah asumsi yang
diambil telah terpenuhi. Dengan kata lain, pengacakan menyebabkan pengujian menjadi berlaku yang menyebabkan pula memungkinkannya data dianalisis,
dengan anggapan seolah-olah asumsi tentang independen dipenuhi. Pengacakan juga memperkecil korelasi antar pengamatan dan antar kekeliruan, selain itu juga
sebagai suatu cara untuk menghilangkan bias.
Universitas Sumatera Utara
Seorang analisis akan menentukan persentase adanya zat gula di dalam macam-macam kentang. Untuk ini ia mengambil sebuah sampel dari setiap
macam kentang dan lalu ditentukan adanya zat tersebut dengan menggunakan metode A, Kemudian ia melakukan penentuan zat itu dengan metode B. urutan
penggunaan metode A dan lalu metode B dalam penentuan zat tersebut dilakukan beberapa kali terhadap sampel yang berbeda-beda. Dalam hal ini, setiap
perbandingan yang dilakukan antara metode A dan B akan bias ke arah B karena bisa terjadi adanya pengaruh A terhadap B dalam penggunaannya: jadi b telah
“belajar” daripada A bias ini akan diperkecil jika dilakukan pengacakan mengenai penggunaan metode terhadap obyek sampel. Jadi, secara acak ditentukan metode
mana yang hars digunakan lebih dahulu terhadap unit eksperimen dan tidak secara berurutan A lalu B. Pengacakan dalam hal ini, misalnya dapat melakukan undian
dengan sebuah mata uang. Di samping kedua alasan penting yang dikemukakan diatas tentang faedah
melakukan pengacakan, masih ada lagi sebuah, sehubungan dengan pengambilan sampel. Kita tahu bahwa derajat atau tingkat dapat dipercayanya mengenai
kebenaran kesimpulan sangatlah penting dan ini diukur dengan peluang. Pengukuran ini dimungkinkan oleh adanya pengacakan. Dengan kata-kata lain,
jika pengacakan tidak digunakan, maka setiap kesimpulan yang disebut bersifat bias dan tidak dapat didukung oleh pengertian peluang sebagaimana mestinya.
Universitas Sumatera Utara
3.3.3. Kontrol Lokal.