a. Jika nilai selisih antar rata-rata dua perlakuan nilai BNJ = 5, berarti
ada perbedaan nyata antara kedua perlakuan. b.
Jika nilai selisih antar rata-rata dua perlakuan nilai BNJ = 5, berarti tidak ada perbedaan nyata antara kedua perlakuan.
3.7. Uji Keragaman
8
1. Menghitung terlebih dahulu Faktor Koreksi FK
Uji keragaman adalah suatu metode yang menunjukkan pemecahan keragaman total menjadi bebrapa komponen-komponen keragaman penyebab.
Dengan demikian, dapat dibandingkan dua komponen keragaman dengan uji F untuk mengetahui perbedaan dari sejumlah perlakuan
Untuk melakukan uji keragaman dari data hasil percobaan di atas dilakukan langkah-langkah sebgai berikut :
pn Y
FK
p i
n j
ij 2
1 1
=
∑∑
= =
keterangan : FK = Faktor Koreksi
i = Perlakuan i = 1,2,3…p j = Replikasi j =1,2,3,…n
Yij = Hasil pengamatan untuk i perlakuan dan untuk j replikasi. 2.
Menghitung jumlah-jumlah kuadrat yang diperlukan
8
Rancangan Percobaan Teori dan Aplikasi, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta, 1994.
Universitas Sumatera Utara
∑∑
= =
− =
p i
n j
total
FK ij
Y JK
1 1
2
FK n
Yij JK
p i
n j
perlkauan
−
=
∑ ∑
= =
1 2
1
Jkgalat percobaan = Jktotal – Jkperlakuan 3.
Menghitung Kuadrat Tengah KT KTperlakuan = Jkperlakuan dbperlakuan
KTgalat percobaan = Jkgalat percobaan dbgalat percobaan 4.
Penyusunanan Tabel analisis ragam seperti pada tabel 3.12
Tabel 3.12. Analisis Ragam Sumber
Keragaman Derajat
bebas Db
Jumlah Kuadrat
JK Kuadrat
Tengah KT
Fhitung F0.05
Perlakuan -
- -
- -
Galat Percobaan
- -
-
Jumlah
- -
-
5. Pengujian Pengaruh Perlakuan : Uji F
Fhitung = KTperlakuan KT galat percobaan
Universitas Sumatera Utara
Ftabel p,n untuk α = 0.05 ; Fhitung Ftabel artinya : ada perbedaan nyata
antar perlakuan.
6. Uji Koefisien Keragaman
Besarnya nilai Koefisien Keragaman dinyatakan dalam persen
05 .
91 6
4 2185.2
1 1
= =
=
∑∑
= =
x pn
Yij Y
p i
n j
652 .
100 05
. 91
3525 .
100 100
= =
= =
x X
Y KT
x Y
S KK
baan galatperco
Dimana :
y
= rerata seluruh data percobaan grand-mean. Jika KK besar, minimal 10 pada kondisi homogen atau minimal 20
pada kondisi heterogen, uji lanjutan yang sebaiknya digunakan adalah uji Duncan, karena uji ini dapat dikatakan yang paling teliti. Jika KK sedang, antara
5-10 pada kondisi homogen atau antara 10-20 pada kondisi heterogen, uji lanjutan sebaiknya dipakai adalah uji BNT Beda Nyata Terkecil karena uji ini
dapat dikatakan juga berketelitian sedang, dan jika KK kecil, maksimal 5 pada kondisi homogen atau maksimal 10 pada kondisi heterogen, uji lanjutan yang
digunakan sebaiknya dipakai uji BNJ Beda Nyata Jujur karena uji ini tergolong kurang teliti.
3.8. Tahap Optimasi Variabel Eksperimen