3.3. Defenisi Disain Eksperimen
2
2
Disain dan analisis eksperimen, edisi kedua, Sudjana halaman 7
Disain eksperimen yaitu suatu rancangan percobaan dengan tiap langkah tindakan y betul-betul terdefenisikan sedemikian sehingga informasi yang
berhubungan atau diperlukan untuk persoalan yang sedang diteliti dapat dikumpulkan. Atau dengan kata lain desain eksperimen merupakan langkah-
langkah lengkap yang perlu diamati jauh sebelum eksperimen dilakukan agar data yang semestinya diperlukan dapat diperoleh sehingga akan membawa kepada
analisa objektif dan kesimpulan yang berlaku untuk persoalan yang sedang dibahas.
Untuk memahami desain eksperimen yang akan diuraikan selanjutnya, maka perlu dimengerti prinsip-prinsip dasar yang lazim digunakan dan dikenal.
Prinsip-prinsip tersebut ialah : replikasi, pengacakan, kontrol lokal, dan efek interaksi.
3.3.1. Replikasi.
Dengan replikasi disini diartikan sebagai pengulangan eksperimen dasar. Dalam kenyataannya replikasi ini diperlukan oleh karena dapat :
Memberikan taksiran kekeliruan eksperimen yang dapat dipakai untuk menentukan panjang interval konfidens selang kepercayaan atau dapat
digunakan sebagai ‘satuan dasar pengukuran’ untuk menetapkan taraf signifikan dari perbedaan-perbedan yang diamati.
Menghasilkan taksiran yang lebih akurat untuk kekeliruan eksperimen.
Universitas Sumatera Utara
Memungkinkan untuk memperoleh taksiran yang lebih baik mengenai efek rata- rata daripada sesuatu faktor.
3
Keragaman bahan, alat, media dan lingkungan percobaan. Jika bahan, alat, media dan lingkungan percobaan makin heterogen, maka jumlah r yang
diperlukan makin besar dan sebaliknya jika bahan, alat, media dan lingkungan percobaan makin homogen. Sebagai contoh, jika bahan-bahan yang digunakan
telah terdeskripsi secara jelas seperti pupuk buatan, petisida dan benih-benih varietas unggul, maka tidak diperlukan r yang besar, tetapi jika bahan-bahan yang
digunakan merupakan bahan-bahan alami, seperti pupuk kandang, pupuk alami dan benih-benih local, maka perlu r yang cukup besar agar galat yang diperoleh
tidak terlalu besar. Biaya penelitian yang tersedia, karena bagaimanapun juga, biaya merupakan faktor penentu dalam peneltian, jika biaya yang diperlukan
Sebagai suatu patokan, jumlah ulangan dianggap telah cukup baik bila memenuhi persamaan berikut :
t-1 r-1 ≥ 15
Dimana t = jumlah perlakuan r = jumlah ulangan
Persamaan ini bukanlah suatu patokan yang baku, karena jumlah r yang diperlukan dalam suatu percobaan dipengaruhi oleh 3 hal, yaitu:
Derajat ketelitian , makin tinggi derajat ketelitian yang diinginkan dari percobaan akan makin besar pula jumlah r yang diperlukan , dan sebaliknya jika derajat
ketelitian yang diperlukan makin rendah.
3
Rancangan percobaan teori dan aplikasi, edisi revisi, Kemas Ali Hanafiah halaman 6
Universitas Sumatera Utara
untuk suatu percobaan cukup besar, maka jumlah r dapat diperkecil dan sebaliknya jika biaya percobaan tidak terlalu besar.
Meskipun tergantung pada 3 hal diatas, secara umum dapat dikemukakan bahwa jumlah r ulangan dapat dibuat sekecil mungkin selagi hasil percobaan yang
dilakukan masih dapat dipertanggung jawabkannkebenarannya. Atas dasar hal ini, umumnya jumlah ulangan r = 4 empat di lapangan dan r = 3 tiga di rumah
kacalaboratorium dianggap dapat mewakili ketiga hal di atas. Ulangan ini berfungsi untuk menghasilkan suatu estimasi tentang galat dan
menghasilkan ukuran pengaruh perlakuan-perlakuan yang lebih tepat terhadap hasil percobaan.
3.3.2. Pengacakan.