kelompok kasus berjumlah 14 orang 27,5 dan berusia 6-10 tahun berjumlah 37 orang 72,5, demikian juga kelompok kontrol berusia 0-5 tahun berjumlah 14
orang 27,5, serta yang berusia 6-10 tahun berjumlah 37 orang 72,5.
2. Jenis Kelamin Anak Karakteristik jenis kelamin dilakukan matching, sehingga proporsi jenis kelamin
antara kelompok kasus dan kontrol sama. Pada tabel 5.6. dapat diketahui berjenis kelamin laki-laki pada kelompok kasus berjumlah 29 orang 56,9 dan berjenis
kelamin perempuan berjumlah 22 orang 43,1, demikian juga kelompok kontrol berjenis kelamin laki-laki pada kelompok kasus berjumlah 29 orang 56,9 dan
berjenis kelamin perempuan berjumlah 22 orang 43,1.
5.3. Analisis Bivariat 5.3.1. Pengaruh Sosiodemografi Pendidikan Ibu Terhadap Kejadian Penyakit
Malaria Pada Anak Di Kecamatan Kualuh Leidong Tahun 2011
Tabel 5.7. Distribusi Proporsi Tabulasi Silang Sosiodemografi Pada Kasus Dan
Kontrol Terhadap Kejadian Penyakit Malaria Pada Anak Di Kecamatan Kualuh Leidong Tahun 2011
No Sosiodemografi
Kejadian Penyakit Malaria
P Value
OR 95 CI
Kasus Kontrol
f f
3 Pendidikan Ibu
Rendah Tinggi
26 25
51,0 49,0
18 33
35,3 64,7
0,162 1,91
0,86-4,22
Jumlah 51
100,0 51
100,0
Berdasarkan tabel 5.7 dapat diketahui pendidikan ibu dari kelompok kasus yang
berpendidikan rendah berjumlah 26 orang 51,0 dan yang berpendidikan tinggi berjumlah 25 orang 49,0. Sedangkan kelompok kontrol yang berpendidikan
Universitas Sumatera Utara
rendah berjumlah 18 orang 35,3 dan yang berpendidikan tinggi berjumlah 33 orang 64,7.
Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji Chi Square memperlihatkan, ρ
value = 0,162 0,05 dan nilai Odd Ratio OR sebesar 1,91 95 CI 0,86-4,22 artinya tidak ada pengaruh yang bermakna antara pendidikan ibu pada kelompok
kasus dan kelompok kontrol terhadap kejadian penyakit malaria. Oleh karena pada uji statistik ini
ρ value 0,25, maka variabel ini diikut sertakan dalam analisis multivariat.
5.3.2. Pengaruh Perilaku Ibu Terhadap Kejadian Penyakit Malaria Pada Anak Di Kecamatan Kualuh Leidong Tahun 2011
Tabel 5.8. Distribusi Proporsi Tabulasi Silang Pengaruh Perilaku Ibu Pada
Kasus Dan Kontrol Terhadap Kejadian Penyakit Malaria Pada Anak Di Kecamatan Kualuh Leidong Tahun 2011
No Perilaku Ibu
Kejadian Penyakit Malaria
P Value
OR 95 CI
Kasus Kontrol
f f
1 Pengetahuan
Ibu Kurang baik
Baik 32
19 62,7
37,3 15
36 29,4
70,6 0,001
4,04 1,77-9,25
Jumlah 51
100,0 51
100,0 2
Sikap Ibu Kurang baik
Baik 27
24 52,9
47,1 17
34 33,3
66,7 0,072
2,25 1,01-5,01
Jumlah 51
100,0 51
100,0 3
Tindakan Ibu
Kurang baik Baik
29 22
56,9 43,1
13 38
25,5 74,5
0,003 3,85
1,67-8,92 Jumlah
51 100,0
51 100,0
Universitas Sumatera Utara
1. Pengetahuan Ibu Berdasarkan tabel 5.8. dapat diketahui pengetahuan ibu dari kelompok kasus yang
kurang baik berjumlah 32 orang 62,7 dan yang baik berjumlah 19 orang 37,3. Sedangkan kelompok kontrol pengetahuan ibu yang kurang baik baik berjumlah 15
orang 29,4 dan pengetahuan ibu yang baik berjumlah 36 orang 70,6. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji Chi Square memperlihatkan
ρ value = 0,001 0,05 dan nilai Odd Ratio OR sebesar 4,04 95 CI 1,77-9,25,
artinya ada pengaruh yang bermakna antara pengetahuan ibu pada kelompok kasus dan kelompok kontrol terhadap kejadian penyakit malaria. Anak dengan pengetahuan
ibu yang kurang baik kemungkinan, 4,0 kali lebih berisiko menderita malaria dibandingkan dengan anak yang pengetahuan ibunya baik. Oleh karena pada uji
statistik ini ρ value 0,25, maka variabel ini diikut sertakan dalam analisis
multivariat.
2. Sikap Ibu Berdasarkan tabel 5.8. dapat diketahui sikap ibu dari kelompok kasus yang
kurang baik berjumlah 27 orang 52,9 dan yang baik berjumlah 24 orang 47,1. Sedangkan kelompok kontrol sikap ibu yang kurang baik baik berjumlah 17 orang
33,3 dan sikap ibu yang baik berjumlah 34 orang 66,7. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji Chi Square memperlihatkan,
ρ value = 0,072 0,05 dan nilai Odd Ratio OR sebesar 2,25 95 CI 1,01-5,01
artinya tidak ada pengaruh yang bermakna antara sikap ibu pada kelompok kasus dan kelompok kontrol terhadap kejadian penyakit malaria. Oleh karena pada uji statistik
ini ρ value 0,25, maka variabel ini diikut sertakan dalam analisis multivariat.
Universitas Sumatera Utara
3. Tindakan Ibu Berdasarkan tabel 5.8. dapat diketahui tindakan ibu pada kelompok kasus yang
kurang baik berjumlah 29 orang 56,9 dan yang baik berjumlah 22 orang 43,1. Sedangkan kelompok kontrol sikap ibu yang kurang baik baik berjumlah 13 orang
25,5 dan sikap ibu yang baik berjumlah 38 orang 74,5. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji Chi Square memperlihatkan
ρ value = 0,003 0,05 dan nilai Odd Ratio OR sebesar 3,85 95 CI 1,67-8,92,
artinya ada pengaruh yang bermakna antara tindakan ibu pada kelompok kasus dan kelompok kontrol terhadap kejadian penyakit malaria. Anak dengan tindakan ibu
kurang baik kemungkinan, 3,9 kali lebih berisiko menderita malaria dibandingkan dengan anak yang tindakan ibunya baik. Oleh karena pada uji statistik ini
ρ value 0,25, maka variabel ini diikut sertakan dalam analisis multivariat.
5.3.3. Pengaruh Lingkungan Terhadap Kejadian Penyakit Malaria Pada Anak Di Kecamatan Kualuh Leidong Tahun 2011
Tabel 5.9. Distribusi Proporsi Tabulasi Silang Pengaruh Lingkungan Pada
Kasus Dan Kontrol Terhadap Kejadian Kejadian Penyakit Malaria Pada Anak Di Kecamatan Kualuh Leidong Tahun 2011
No Lingkungan
Kejadian Penyakit Malaria P
Value OR
95 CI Kasus
Kontrol f
f 1
Bentuk bangunan rumah
Tidak permanen Permanen
48 3
94,1 5,9
37 14
72,5 27,5
0,008 6,05
0,62-22,63
Jumlah 51
100,0 51
100,0 2
Kawat kasa pada ventilasi
Tidak ada Ada
49 2
96,1 3,9
39 12
76,5 23,5
0,010 7,54
1,59-35,69
Jumlah 51
100,0 51
100,0
Universitas Sumatera Utara
Lanjutan
3 Luas ventilasi rumah
Tidak baik 10 Baik
≥ 10 39
12 76,5
23,5 27
24 52,9
47,1 0,023
2,89 1,24-6,75
Jumlah 51
100,0 51
100,0
4 Jarak antar rumah
Tidak baik ≤ 5 M
Baik 5 M 40
11 78,4
21,6 25
26 49,0
51,0 0,004
3,78 1,59-8,97
Jumlah 51
100,0 51
100,0 5
Tempat perindukan nyamuk
Ada Tidak ada
25 26
49,0 51,0
11 40
21,6 78,4
0,004 3,78
1,59-8,57
Jumlah 51
100,0 51
100,0 6
Semak-semak disekitar rumah
Ada Tidak ada
27 24
52,9 47,1
12 39
23,5 76,5
0,004 3,66
1,56-8,55
Jumlah 51
100,0 51
100,0 7
Kepemilikan kelambu Tidak ada
Ada 11
40 21,6
78,4 1
50 2,0
98,0 0,006
13,75 1,70-111,05
Jumlah 51
100,0 51
100,0
8 Penggunaan kelambu
Tidak ada Ada
20 31
39,2 60,8
1 50
2,0 98,0
0,000 32,26
4,12-252,52
Jumlah 51
100,0 51
100,0 9
Penggunaan anti nyamuk
Tidak ada Ada
32 19
62,7 37,3
18 33
35,3 64,7
0,010 3,09
1,38-6,92
Jumlah 51
100,0 51
100,0
1. Bentuk bangunan rumah
Berdasarkan tabel 5.9. dapat diketahui bentuk bangunan rumah pada kelompok kasus yang tidak permanen berjumlah 48 orang 94,1 dan bentuk bangunan rumah
yang permanen berjumlah 3 orang 5,9. Sedangkan kelompok kontrol bentuk
Universitas Sumatera Utara
bangunan rumah yang tidak permanen berjumlah 37 orang 72,5 dan bentuk
bangunan rumah yang permanen berjumlah 14 orang 27,5.
Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji Chi Square memperlihatkan ρ
value = 0,008 0,05 dan nilai Odd Ratio OR sebesar 6,05 95 CI 1,62-22,63, artinya ada pengaruh yang bermakna antara bentuk bangunan rumah pada kelompok
kasus dan kelompok kontrol terhadap kejadian penyakit malaria. Anak dengan bentuk bangunan rumahnya tidak permanen kemungkinan, 6,1 kali lebih berisiko menderita
malaria dibandingkan dengan anak yang bentuk bangunan rumahnya permanen. Oleh karena pada uji statistik ini
ρ value 0,25, maka variabel ini diikut sertakan dalam analisis multivariat.
2. Kawat kasa pada ventilasi Berdasarkan tabel 5.9. dapat diketahui yang tidak ada menggunakan kawat kasa
pada ventilasi rumah kelompok kasus berjumlah 49 orang 96,1 dan yang ada menggunakan kasa pada ventilasi rumah berjumlah 2 orang 3,9. Sedangkan
kelompok kontrol yang tidak ada menggunakan kawat kasa pada ventilasi rumah berjumlah 39 orang 76,5 dan yang ada menggunakan kasa pada ventilasi rumah
berjumlah 12 orang 23,5. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji Chi Square memperlihatkan
ρ value = 0,010 0,05 dan nilai Odd Ratio OR sebesar 7,54 95 CI 1,59-35,69,
artinya ada pengaruh yang bermakna antara penggunaan kawat kasa ventilasi rumah pada kelompok kasus dan kelompok kontrol terhadap kejadian penyakit malaria.
Anak dengan tidak ada menggunakan kawat kasa pada ventilasi rumah kemungkinan, 7,5 kali lebih berisiko menderita malaria dibandingkan dengan anak yang
Universitas Sumatera Utara
menggunakan kawat kasa pada ventilasi rumah. Oleh karena pada uji statistik ini ρ
value 0,25, maka variabel ini diikut sertakan dalam analisis multivariat.
3. Luas ventilasi rumah Berdasarkan tabel 5.9. dapat diketahui luas ventilasi rumah yang tidak baik
10 pada kelompok kasus berjumlah 39 orang 76,5 dan luas ventilasi rumah yang baik
≥ 10 berjumlah 12 orang 23,5. Sedangkan luas ventilasi rumah yang tidak baik 10 pada kelompok kontrol berjumlah 27 orang 52,9 dan luas
ventilasi rumah yang baik ≥ 10 berjumlah 24 orang 47,1.
Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji Chi Square memperlihatkan ρ
value = 0,023 0,05 dan nilai Odd Ratio OR sebesar 2,89 95 CI 1,24-6,75, artinya ada pengaruh yang bermakna antara luas ventilasi rumah pada kelompok
kasus dan kelompok kontrol terhadap kejadian penyakit malaria. Anak dengan luas ventilasi rumahnya tidak baik 10 kemungkinan, 2,9 kali lebih berisiko
menderita malaria dibandingkan dengan anak yang luas ventilasi rumahnya baik ≥
10. Oleh karena pada uji statistik ini ρ value 0,25, maka variabel ini diikut
sertakan dalam analisis multivariat.
4. Jarak antar rumah Berdasarkan tabel 5.9. dapat diketahui jarak antar rumah yang tidak baik
≤ 5 M pada kelompok kasus berjumlah 40 orang 78,4 dan jarak antar rumah yang baik
5 M berjumlah 11 orang 21,6. Sedangkan jarak antar rumah yang tidak baik ≤
5 M pada kelompok kontrol berjumlah 25 orang 49,0 dan yang baik 5 M sebesar berjumlah 26 orang 51,0
Universitas Sumatera Utara
Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji Chi Square memperlihatkan ρ
value = 0,004 0,05 dan nilai Odd Ratio OR sebesar 3,78 95 CI 1,59-8,97, artinya ada pengaruh yang bermakna antara jarak antar rumah pada kelompok kasus
dan kelompok kontrol terhadap kejadian penyakit malaria. Anak dengan jarak antar rumahnya tidak baik
≤ 5 M kemungkinan, 3,8 kali lebih berisiko menderita malaria dibandingkan dengan anak yang jarak antar rumahnya baik 5 M. Oleh karena
pada uji statistik ini ρ value 0,25, maka variabel ini diikut sertakan dalam analisis
multivariat.
5. Tempat perindukan nyamuk Berdasarkan tabel 5.9. dapat diketahui ada tempat perindukan nyamuk pada
kelompok kasus berjumlah 26 orang 51,0 dan yang tidak ada tempat perindukan nyamuk berjumlah 25 orang 49,0. Sedangkan ada tempat perindukan nyamuk
pada kelompok kontrol berjumlah 11 orang 21,6 dan yang tidak ada tempat perindukan nyamuk berjumlah 40 orang 78,4.
Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji Chi Square memperlihatkan ρ
value = 0,004 0,05 dan nilai Odd Ratio OR sebesar 3,78 95 CI 1,59-8,97, artinya ada pengaruh yang bermakna antara tempat perindukan nyamuk pada
kelompok kasus dan kelompok kontrol terhadap kejadian penyakit malaria. Anak dengan tempat perindukan nyamuknya ada kemungkinan, 3,8 kali lebih berisiko
menderita malaria dibandingkan dengan anak yang tidak ada tempat perindukan nyamuknya. Oleh karena pada uji statistik ini
ρ value 0,25, maka variabel ini diikut sertakan dalam analisis multivariat.
Universitas Sumatera Utara
6. Semak-semak disekitar rumah Berdasarkan tabel 5.9. dapat diketahui ada semak-semak disekitar rumah pada
kelompok kasus sebesar 27 orang 52,9 dan yang tidak ada semak-semak disekitar rumah berjumlah 24 orang 47,1. Sedangkan ada semak-semak disekitar rumah
pada kelompok kontrol berjumlah 12 orang 23,5 dan yang tidak ada semak-semak disekitar berjumlah 39 orang 76,5.
Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji Chi Square memperlihatkan ρ
value = 0,004 0,05 dan nilai Odd Ratio OR sebesar 3,66 95 CI 1,56-8,55, artinya ada pengaruh yang bermakna antara adanya semak-semak disekitar rumah
pada kelompok kasus dan kelompok kontrol terhadap kejadian penyakit malaria. Anak dengan semak-semak disekitar rumahnya ada kemungkinan, 3,7 kali lebih
berisiko menderita malaria dibandingkan dengan anak yang tidak ada semak-semak disekitar rumahnya. Oleh karena pada uji statistik ini
ρ value 0,25, maka variabel ini diikut sertakan dalam analisis multivariat.
7. Kepemilikan kelambu Berdasarkan tabel 5.9. dapat diketahui tidak ada memilikan kelabu pada
kelompok kasus berjumlah 11 orang 21,6 dan yang ada memiliki kelambu berjumlah 40 orang 78,4. Sedangkan tidak ada memiliki kelambu pada kelompok
kontrol sebesar 1 orang 2,0 dan yang ada memiliki kelambu disekitar berjumlah 50 orang 98,0.
Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji Chi Square memperlihatkan ρ
value = 0,006 0,05 dan nilai Odd Ratio OR sebesar 13,75 95 CI 1,70-111,05, artinya ada pengaruh yang bermakna antara kepemilikan kelambu pada kelompok
Universitas Sumatera Utara
kasus dan kelompok kontrol terhadap kejadian penyakit malaria. Anak dengan kepemilikan kelambu yang tidak ada kemungkinan, 13,8 kali lebih berisiko menderita
malaria dibandingkan anak yang ada memiliki kelambu. Oleh karena pada uji statistik ini
ρ value 0,25, maka variabel ini diikut sertakan dalam analisis multivariat.
8. Penggunaan kelambu Berdasarkan tabel 5.9. dapat diketahui bahwa tidak ada menggunakan kelambu
pada kelompok kasus berjumlah 20 orang 39,2 dan yang ada menggunakan kelambu berjumlah 31 orang 60,8. Sedangkan tidak ada menggunakan kelambu
pada kelompok anak tidak menderita malaria berjumlah 1 orang 2,0 dan yang ada menggunakan kelambu berjumlah 50 orang 98,0.
Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji Chi Square memperlihatkan ρ
value = 0,000 0,05 dan nilai Odd Ratio OR sebesar 32,26 95 CI 4,12-252,52, artinya ada pengaruh yang bermakna antara penggunaan kelambu pada kelompok
kasus dan kelompok kontrol terhadap kejadian penyakit malaria. Anak dengan tidak ada menggunakan kelambu kemungkinan, 32,3 kali lebih bersiko menderita malaria
dibandingkan dengan anak yang ada menggunakan kelambu. Oleh karena pada uji statistik ini
ρ value 0,25, maka variabel ini diikut sertakan dalam analisis multivariat.
9. Penggunaan anti nyamuk Berdasarkan tabel 5.9. dapat diketahui bahwa tidak ada menggunakan anti
nyamuk pada kelompok kasus berjumlah 32 orang 62,7 dan yang ada menggunakan anti nyamuk berjumlah 19 orang 37,3. Sedangkan tidak ada
Universitas Sumatera Utara
menggunakan anti nyamuk pada kelompok kontrol berjumlah 18 orang 35,3 dan yang ada menggunakan penolak anti nyamuk berjumlah 33 orang 64,7.
Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji Chi Square memperlihatkan ρ
value = 0,010 0,05 dan nilai Odd Ratio OR sebesar 3,09 95 CI 1,38-6,92, artinya ada pengaruh yang bermakna antara penggunaan penolak anti nyamuk pada
kelompok kasus dan kelompok kontrol terhadap kejadian penyakit malaria. Anak dengan tidak ada menggunakan penolak anti nyamuk kemungkinan, 3,1 kali lebih
berisiko menderita malaria dibandingkan anak yang ada menggunakan penolak anti nyamuk. Oleh karena pada uji statistik ini
ρ value 0,25, maka variabel ini diikut sertakan dalam analisis multivariat.
5.4. Hasil Analisis Multivariat