Pencegahan Sekunder 2. Kinin quinine

sekurang-kurangnya seminggu sebelum berangkat, sampai empat minggu setelah orang yang bersangkutan meninggalkan daerah endemis malaria. 47

B. Pencegahan Sekunder

Pencegahan sekunder lebih ditujukan pada kegiatan sekrining kesehatan dan deteksi untuk menemukan patogenik setiap individu didalam populasi. 31 Program pembrantasan malaria menurut tujuannya dikenal: pengobatan presumtif dengan pemberian skizontisida dosis tunggal untuk mengurangi gejala klinis malaria dan mencegah penyebarannya, pengobatan radikal diberikan untuk malaria relaps jangka panjang, dan pengobatan massal digunakan pada setiap penduduk di daerah endemis malaria secara teratur. 48 B.1. Klorokuin Indkasi: 1. Malaria akut: P. malaria dan P. falciparum yang masih sensitif dapat diterapi hanya dengan klorokuin. Untuk P. vivax dan P. ovale, sesudah terapi dengan klorokuin sebaiknya diikuti pengobatan dengan primakuin untuk pemberantasan bentuk intrahepatik parasit ini. Hari pertama 1 gram klorokuin difosfat per oral, diikuti 0,5 gram 6 jam kemudian. Hari kedua dan ketiga: 0,5 gram per hari. 2. Malaria pencegahan: klorokuin dapat digunakan untuk pencegahan malaria pada perempuan hamil dan inividu nonimun yang berada di daerah malaria falciparum yang masih peka atau resisten ringan terhadap klorokuin. Dosis dan pengunaan: Peroral sebaiknya diberikan sesudah makan. Dewasa dan perempuan hamil: diberikan dengan dosis 1500 mg base dalam waktu 3 hari. Hari I dosis awal 600 Universitas Sumatera Utara mg, diikuti 300 mg 6-12 jam kemudian. Hari II dan hari III: 300 mghari. Anak: dosis total, 25 mg basekgBB, diberikan dalam waktu 3 hari. Hari I dosis awal 10 mgkg BB, diikuti 5 mgkgBB, 6-12 jam kemudian. Hari II dan hari III: 5 mgkgBBhari. 30

B. 2. Kinin quinine

Indikasi: Kina dapat diberikan per oral terhadap malaria akut tanpa komplikasi yang sudah resisten klorokuin atau malaria falciparum yang sedah resisten terhadap banyak obat. Terapi parenteral dengan kina merupakan terapi pilihan drug of choice untuk Malaria falciparum yang berat. Dosis dan penggunaan: Malaria yang sensitif kina: dewasa dan perempuan hamil: Kinin sulfat 3 x 600 mg diberikan selama 7 hari. Anak: Kinin sulfat garam 10 mgKgBB, tiga kali sehari selama 7 hari. Malaria yang resisten terhadap banyak obat: dewasa: Kinin sulfat garam 3 x 600 mg, dikombinasikan dengan Tetrasiklin 4 x 250 mg, diberikan selama 7 hari. Perempuam hamil: Kinin sulfat garam 3 x 600 mg, diberikan selama 7 hari. Anak: Kinin sulfat garam, 10 mgKgBB tiga kali sehari selama 4 hari, diikuti kinin 15 mgKgBB selama 4 hari. 30 B.3. Primakuin Indikasi: Memberantas bentuk intrahepatik hipnozoit Plasmodium vivax dan P. ovale sesudah pengobatan terapi radikal dengan klorokuin dan memberantas gametosit P. falciparum. Universitas Sumatera Utara Dosis dan pemberian: 1. Terapi radikal malaria vivax dan malaria ovale Dewasa: b. Penderita dengan G6PD normal: Primakuin 15 mg base perhari selama 14 hari sesudah pemberian klorokuin. c. Penderita dengan defisiensi G6PD: primakuin 45 mg base ditambah klorokuin 300 mg per minggu selama 8 minggu. Anak: hanya untuk anak berumur diatas satu tahun. a. G6PD normal: 0,25 mgKgBBHari selama 14 hari b. G6PD defisiensi: 0,75 mgKgBB ditambah klorokuin per minggu selama 8 minggu. 2. Terapi gametosidal Dewasa: primakuin 45 mg base dosis tunggal. Anak: primakuin 0,5-0,75 mg baseKgBB, dosis tunggal. 30 Pengobatan Artemesinin Combination Therapy ACT yang direkomendasikan WHO pada tahun 2006 ialah: 1. Kombinasi artemeter-lumefantrin Kombinasi aman dan ditoleransi, baik pada anak-anak seperti juga pada orang dewasa, meskipun dalam suatu penelitian menujukan gangguan pendengaran yang ireversibel. Absorbsi lumefantrin meningkat jika diberikan bersama makanan, hal ini menyebabkan masalah pada anak yang sulit makan. Satu tablet mengandung 20 mg artemeter dan 120 mg lumefantrin. Rekomendasi yang dianjurkan adalah Universitas Sumatera Utara regimen yang diberikan selama 3 hari. Obat ini diberikan 0, 8, 24, 36, 48 dan 60 jam. Pada regimen 3 hari diberikan berdasarkan berat-badan. Berat badan 10-14,9 kg satu tablet, 15-24,9 kg dua tablet, 25-34,9 kg tiga tablet dan 35 kg empat tablet. Tablet diberikan dua kali sehari selama tiga hari. 2. Kombinasi artesunate + amodikuin Kombinasi artesunat dan amodikuin dengan nama dagang Artesdiaquine atau Artesumoon telah diedarkan disemua propinsi yang terdapat resistensi tinggi 25 terhadap obat klorokuin dan sulfadoksin-pirimetamin. Dosis obat ini adalah artesunat 4 mgkgBB sekali sehari selama 3 hari dan amodikuin hari pertama dan hari kedua serta hari ketiga 10 mgkgBB. 3. Kombinasi artesunate + meflokuin Regimen artesunat + meflokuin yang diberikan selama 3 hari telah menjadi terapi malaria yang paling disukai di Thailand selama hampir satu dekade. Kombiansi ini aman, ditoleransi baik dan sangat efektif. Dosis pada anak yaitu, 2 mgkgBB sekali sehari selama 5 hari untuk hari pertama diberi 2 dosis, dan meflokuin 15 mg meflokuin basakgBB, dosis tunggal. 4. Kombinasi artesunate + sulfadoksin-pirimetamin. Artesunat diberikan dengan dosis 4 mgkgBB sekali sehari selama 3 hari dan sulfadoksin-pirimetamin dengan dosis 25 mgkgBB sulfadoksin dan 1,25 mgKgBB pirimetamin dosis tunggal pada hari pertama. 7

C. Pencegahan Tersier