Jenis Kelamin Anak Sikap Ibu

Karakteristik umur dilakukan matching karena dianggap sebagai faktor perancu confounding factor dalam penelitian ini, sehingga proporsi umur pada kelompok kasus dan kontrol sama. Pada gambar 6.1. dapat diketahui berusia 0-5 tahun pada kelompok kasus berjumlah 14 orang 27,5 dan berusia 6-10 tahun berjumlah 37 orang 72,5, demikian juga kelompok kontrol berusia 0-5 tahun berjumlah 14 orang 27,5, serta yang berusia 6-10 tahun berjumlah 37 orang 72,5. Menurut Bruce-Chawatt 1980, umur tidak terlalu penting dalam penularan malaria tetapi anak-anak memiliki kerentanan yang lebih tinggi dibandingkan orang dewasa. 71,25

b. Jenis Kelamin Anak

Proporsi kelompok kasus dan kontrol berdasarkan kelamin anak dapat dilihat dalam gambar dibawah ini: Gambar 6.2. Diagram Bar Distribusi Proporsi Jenis Kelamin Anak Terhadap Kejadian Penyakit Malaria Pada Anak Di Kualuh Leidong Tahun 2011 Karakteristik jenis kelamin dilakukan matching karena dianggap sebagai faktor perancu confounding factor dalam penelitian ini, sehingga proporsi jenis kelamin antara kelompok kasus dan kontrol sama. Pada gambar 6.2. dapat diketahui berjenis 56,9 56,9 43,1 43,1 20 40 60 80 100 Kasus Kontrol Pr o p o r si Jenis Kelamin Anak Laki-laki Perempuan Universitas Sumatera Utara kelamin laki-laki pada kelompok kasus berjumlah 29 orang 56,9 dan berjenis kelamin perempuan berjumlah 22 orang 43,1, demikian juga kelompok kontrol berjenis kelamin laki-laki pada kelompok kasus berjumlah 29 orang 56,9 dan berjenis kelamin perempuan berjumlah 22 orang 43,1. Serta menurut Depkes dan menurut Bruce-Chawatt 1980, jenis kelamin tidak terlalu penting dalam penularan penyakit malaria tetapi anak-anak memiliki kerentanan yang lebih tinggi dibandingkan orang dewasa. 71,25 6.2. Analisis Bivariat 6.2.1. Pengaruh Sosiodemografi Pendidikan Ibu Terhadap Kejadian Penyakit Malaria Pada Anak Di Kecamatan Kualuh Leidong Tahun 2011 Proporsi kelompok kasus dan kontrol berdasarkan pendidikan ibu dapat dilihat dalam gambar dibawah ini: Gambar 6.3. Diagram Bar Distribusi Proporsi Pendidikan Ibu Terhadap Kejadian Penyakit Malaria Pada Anak Di Kecamatan Kualuh Leidong Tahun 2011 Berdasarkan gambar 6.3. dapat diketahui pendidikan ibu dari kelompok kasus yang berpendidikan rendah berjumlah 26 orang 51,0 dan yang berpendidikan 51,0 35,3 49,0 64,7 20 40 60 80 100 Kasus Kontrol Pr o p o r si Pendidikan Ibu Rendah SD,SMP Tinggi SMA, AkademiPT Universitas Sumatera Utara tinggi berjumlah 25 orang 49,0. Sedangkan kelompok kontrol yang berpendidikan rendah berjumlah 18 orang 35,3 dan yang berpendidikan tinggi berjumlah 33 orang 64,7. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji Chi Square memperlihatkan, ρ value = 0,162 0,05 dan nilai Odd Ratio OR sebesar 1,91 95 CI 0,86-4,22 artinya tidak ada pengaruh yang bermakna antara pendidikan ibu pada kelompok kasus dan kelompok kontrol terhadap kejadian penyakit malaria. Hal ini sejalan dengan penelitian Sugiarti 2008 di Kelurahan Tanjung Uban Selatan Kecamatan Bintan Utara Kabupaten Bintan didapatkan ρ value = 0,165 0,05 berarti tidak ada pengaruh yang bermakna antara pendidikan ibu dengan kejadian penyakit malaria. Ibu yang berpendidikan lebih baik cenderung lebih besar keterlibatannya dalam program pelayanan kesehatan, memiliki pengertian yang lebih baik tentang pencegahan penyakit, dan mempunyai kesadaran yang lebih tinggi terhadap masalah- masalah kesehatan. Kesadaran ini dapat mendorong untuk mengambil bagian dalam program-program kesehatan. Namun demikian pendidikan tidak terlalu berpengaruh besar jika ibu memiliki tindakan yang baik dalam pencegahan penyakit malaria dalam kehidupan sehari-hari terutama menjaga kebersihan lingkungan sekitarnya, karena biasanya penyakit malaria menyerang pada malam hari atau mulai senja sampai subuh untuk mencari makan, pada siang atau pagi hari biasanya kembali ketempat perindukanya. 24 Universitas Sumatera Utara

6.2.2. Pengaruh Perilaku Ibu Terhadap Kejadian Penyakit Malaria Pada Anak

Di Kecamatan Kualuh Leidong Tahun 2011 a. Pengetahuan Ibu Gambar 6.4. Diagram Bar Distribusi Proporsi Pengetahuan Ibu Terhadap Kejadian Penyakit Malaria Pada Aanak Di Kecamatan Kualuh Leidong Tahun 2011 Berdasarkan gambar 6.4. dapat diketahui pengetahuan ibu dari kelompok kasus yang kurang baik berjumlah 32 orang 62,7 dan yang baik berjumlah 19 orang 37,3. Sedangkan kelompok kontrol pengetahuan ibu yang kurang baik baik berjumlah 15 orang 29,4 dan pengetahuan ibu yang baik berjumlah 36 orang 70,6. Berdasarkan penelitian Ibrahim 2008 di Kabupaten Aceh Utara Provinsi Nangroe Aeh Darusalam 2007, dengan design case control pada kelompok kasus yang tingkat pengetahuannya kurang baik sebesar 73,7 lebih besar dibandingkan dengan pengetahuannya baik 26,3, sedangkan kelompok kontrol yang tingkat pengetahuannya kurang baik sebesar 36,8 lebih kecil dibandingkan dengan pengetahuannya baik 63,2, 46 dan Tarigan 2006 di Kabupaten Karo, dengan design case control pada kelompok kasus yang tingkat pengetahuannya kurang baik sebesar 74,6 lebih besar dibandingkan dengan pengetahuanya baik 25,4, sedangkan 62,7 29,4 37,3 70,6 20 40 60 80 100 Kasus Kontrol Pr o p o r si Pengetahuan Ibu Kurang Baik Baik Universitas Sumatera Utara kelompok kontrol yang tingkat pengetahuannya kurang baik sebesar 30,4 lebih kecil dibandingkan dengan yang pengetahuanya baik 69,6. 72 Sejalan dengan penelitian Daulay 2006, di Kabupaten Panyambungan Kota, dengan design case control pada kelompok kasus yang tingkat pengetahuannya kurang baik sebesar 58,0 lebih besar dibandingkan dengan pengtahuannya baik 42,0, sedangakan kelompok kontrol yang tingkat pengetahuannya kurang baik sebesar 20,4 lebih kecil dibandingkan dengan yang pengetahuanya baik 79,6. 73 Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji Chi Square memperlihatkan ρ value = 0,001 0,05 dan nilai Odd Ratio OR sebesar 4,04 95 CI 1,77-22,63, artinya ada pengaruh yang bermakna antara pengetahuan ibu pada kelompok kasus dan kelompok kontrol terhadap kejadian penyakit malaria. Anak dengan pengetahuan ibu yang kurang baik kemungkinan 4,0 kali lebih berisiko menderita malaria dibandingkan dengan anak yang pengetahuan ibunya baik. Berdasarkan penelitian Maulana 2004, di Kabupaten Simeulue, dengan design case control didapatkan ρ value = 0,000 atau ρ 0,05 berarti ada pengaruh yang bermakna antara pengetahuan ibu dengan kejadian penyakit malaria, dan nilai OR 6,5 dengan Confidence Interval 95 2,11-19,80 atau dengan kata lain pengetahuan ibu yang kurang baik mempunyai risiko 6,5 kali lebih besar dibandingkan ibu yang berpengetahuan baik, 44 dan sejalan dengan penelitian Tarigan 2006 di Kabupaten Karo, dengan design case control didapatkan ρ value = 0,000 atau ρ 0,05 berarti ada pengaruh yang bermakna antara pengetahuan ibu dengan kejadian penyakit malaria, dan nilai OR 6,7 dengan Confidence Interval 95 3,9-11,4 atau dengan Universitas Sumatera Utara kata lain pengetahuan ibu yang kurang baik mempunyai risiko 6,7 kali lebih besar dibandingkan ibu yang berpengetahuan baik. 72 Menurut penelitian Daulay 2006, di Kabupaten Panyambungan Kota, dengan design case control didapatkan ρ value = 0,0001 atau ρ 0,05 berarti ada pengaruh yang bermakna antara pengetahuan ibu dengan kejadian penyakit malaria, dan nilai OR 5,4 dengan Confidence Interval 95 2,2-13,2 atau dengan kata lain pengetahuan ibu yang kurang baik mempunyai risiko 5,4 kali lebih besar dibandingkan ibu yang berpengetahuan baik. 73 Hasil analisis multivariat, setelah dilakukan seleksi pendidikan ibu tidak masuk karena memiliki ρ value = 0,142 dan tidak masuk dalam seleksi bertahap berikutnya. Berdasarkan hasil analisis regresi logistik ganda maka pendidikan ibu tidak masuk dalam model penyebab kejadian penyakit malaria pada anak. Pengetahuan ibu menjadi landasan yang penting untuk menentukan suatu tindakan. Pengetahuan seseorang menjadi dasar untuk menentukann suatu tindakan dalam mengambil suatu keputusan dan orang yang berpengetahuan menjadi lebih bijak dan tanggap didalam kehidupan sehari-hari. 52 Universitas Sumatera Utara

b. Sikap Ibu

Gambar 6.5. Diagram Bar Distribusi Proporsi Sikap Ibu Terhadap Kejadian Penyakit Malaria Pada Anak Di Kecamatan Kualuh Leidong Tahun 2011 Berdasarkan gambar 6.5. dapat diketahui sikap ibu dari kelompok kasus yang kurang baik berjumlah 27 orang 52,9 dan yang baik berjumlah 24 orang 47,1. Sedangkan kelompok kontrol sikap ibu yang kurang baik baik berjumlah 17 orang 33,3 dan sikap ibu yang baik berjumlah 34 orang 66,7. Berdasarkan penelitian Ibrahim 2008 di Kabupaten Aceh Utara Provinsi Nangroe Aceh Darusalam 2007, dengan design case control pada kelompok kasus yang sikapnya kurang baik sebesar 73,7 lebih besar dibandingkan dengan sikapnya yang baik 26,3, sedangkan kelompok kontrol yang sikapnya kurang baik sebesar 33,7 lebih besar dibandingkan dengan sikapnya baik 66,3, 46 dan sesuai dengan penelitian Tarigan 2006 di Kabupaten Karo, dengan design case control pada kelompok kasus yang sikapnya kurang baik sebesar 55,7 lebih besar dibandingkan dengan sikapnya baik 44,3, sedangkan kelompok kontrol yang sikapnya kurang baik sebesar 22,5 lebih kecil dibandingkan dengan sikapnya baik 87,5. 72 52,9 33,3 47,1 66,7 20 40 60 80 100 Kasus Kontrol Pr o p o r si Sikap Ibu Kurang Baik Baik Universitas Sumatera Utara Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji Chi Square memperlihatkan, ρ value = 0,072 0,05 dan nilai Odd Ratio OR sebesar 2,25 95 CI 1,01-5,01 artinya tidak ada pengaruh yang bermakna antara sikap ibu pada kelompok kasus dan kelompok kontrol terhadap kejadian penyakit malaria. Hal ini bertentangan dengan penelitian Maulana 2004, di Kabupaten Simeulue, dengan design case control didapatkan ρ value = 0,034 atau ρ 0,05 berarti ada pengaruh yang bermakna antara sikap ibu dengan kejadian penyakit malaria, dan nilai OR 2,5 dengan Confidence Interval 95 1,31-5,21 atau dengan kata lain sikap ibu yang kurang baik mempunyai risiko 2,5 kali lebih besar dibandingkan ibu yang memiliki sikap baik. 44 Hal ini sesuai dengan penelitian Kurniawan di Kabupaten Bangka 2008, dengan design case control didapatkan ρ value = 0,068 atau ρ value 0,05 berarti tidak ada pengaruh yang bermakna antara sikap ibu dengan kejadian penyakit malaria. 77 Hasil analisis multivariat, setelah dilakukan seleksi sikap ibu tidak masuk karena memiliki ρ value = 0,072 dan tidak masuk dalam seleksi bertahap berikutnya. Berdasarkan hasil analisis regresi logistik ganda maka sikap ibu tidak masuk dalam model penyebab kejadian penyakit malaria pada anak. Melihat kondisi sikap ibu pada kasus dan kontrol yang kurang menyadari bahwa penyakit malaria dapat menyerang siapa saja tanpa memandang umur, jenis kelamin, sehingga diperlukan kerja sama dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam memberikan informasi mengenai penyakit malaria baik melalui penyuluhan, leflet atau media yang lainya agar informasi mengenai penyakit malaria dapat diterima dan terjadi kesadaran untuk melakukan pengendalian dan pembrantasan penyakit malaria. Universitas Sumatera Utara

c. Tindakan Ibu