Penyuluhan kepada masyarakat sangat diperlukan dalam membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemberantan dan pengendalian penyakit malaria dan
hal tersebut akan meningkatkan tindakan masyarakat melaui kerja bakti sehingga dapat menurunkan risiko terhadap kejadian penyakit malaria di Kecamatan Kualuh
Leidong.
25
6.2.3. Pengaruh Lingkungan Terhadap Kejadian Penyakit Malaria Pada Anak Di
Kecamatan Kualuh Leidong Tahun 2011 a. Bentuk Bangunan Rumah
Gambar 6.7. Diagram Bar Distribusi Proporsi Bentuk Bangunan Rumah Terhadap Kejadian Penyakit Malaria Pada Anak Di Kecamatan
Kualuh Leidong Tahun 2011 Berdasarkan tabel 5.8. dapat diketahui bentuk bangunan rumah pada kelompok
kasus yang tidak permanen berjumlah 48 orang 94,1 dan bentuk bangunan rumah yang permanen berjumlah 3 orang 5,9. Sedangkan kelompok kontrol bentuk
bangunan rumah yang tidak permanen berjumlah 37 orang 72,5 dan bentuk
bangunan rumah yang permanen berjumlah 14 orang 27,5.
Hal ini bertentangan dengan penelitian Yawan 2006 di Kabupaten Biak Numfor Papua, dengan design case control pada kelompok kasus yang bentuk bangunan
rumahnya tidak permanen sebesar 60,9 lebih besar dibandingkan dengan bentuk 94,1
72,5
5,9 27,5
20 40
60 80
100
Kasus Kontrol
Pr o
p o
r si
Bentuk Bangunan Rumah
Tidak Permanen Permanen
Universitas Sumatera Utara
bangunan rumahnya permanen sebesar 39,1, sedangkan kelompok kontrol yang bentuk bangunan rumahnya tidak permanen permanen 65,2 lebih besar
dibandingkan dengan bentuk bangunan rumahnya permanen sebesar 34,8.
74
Menurut penelitian Harmendo di Kabupaten Asmat 2008, dengan design case control pada kelompok kasus yang dinding rumah tidak rapat terbuat dari semen, papan,
anyaman dan dilihat dari kerapatanya, dikatakan tidak rapat apabila ada lubang dengan lebar
≥ 1,5 Cm
2
pada dinding rumah sebesar 51,3 lebih besar dibandingkan dengan dinding rumahnya rapat sebesar 48,7, sedangkan kelompok kontrol yang
dinding rumahnya tidak rapat sebesar 17,1 lebih kecil dibandingkan dengan yang dinding rumahnya rapat 82,9.
75
Berdasarkan penelitian Ibrahim 2008 di Kabupaten Aceh Utara Provinsi Nangroe Aeh Darusalam, dengan design case control pada kelompok kasus yang
bentuk bangunan rumah tidak rapat nyamuk bila kondisi konstruksi rumah tidak dilengkapi dengan dinding dan plafon yang rapat serangga sehingga tidak
memudahkan nyamuk masuk kedalam rumah sebesar 83,2 lebih besar dibandingkan dengan bentuk bangunan rumahnya rapat nyamuk 16,8, sedangkan
kelompok kontrol yang bentuk bangunan rumahnya tidak rapat nyamuk sebesar 43,1 lebih kecil dibandingkan dengan bentuk bangunan rumahnya rapat nyamuk
56,9.
46
Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji Chi Square memperlihatkan ρ
value = 0,008 atau ρ value 0,05 dan nilai Odd Ratio OR sebesar 6,05 95 CI
0,62-22,63, artinya ada pengaruh yang bermakna antara bentuk bangunan rumah pada kelompok kasus dan kelompok kontrol terhadap kejadian penyakit malaria.
Universitas Sumatera Utara
Anak dengan bentuk bangunan rumahnya tidak permanen kemungkinan 6,1 kali lebih berisiko menderita malaria dibandingkan dengan anak yang bentuk bangunan
rumahnya permanen. Hal ini bertentangan dengan penelitian Yawan 2006 di Kabupaten Biak Numfor
Papua, dengan design case control didapatkan ρ value = 0,760 atau ρ value 0,05
berarti tidak ada pengaruh yang bermakna antara bentuk bangunan rumah yang permanen dengan kejadian penyakit malaria.
74
Menurut penelitian Babba 2006 di Puskesmas Hamadi Kota Jayapura, dengan design case control didapatkan
ρ value = 0,000 atau ρ value 0,05 berarti ada pengaruh yang bermakna antara bentuk bangunan rumah yang permanen dengan
kejadian penyakit malaria, dan nilai OR 5,14 dengan Confidence Interval 95 2,70- 9,78 dengan kata lain responden yang bentuk bangunan rumahnya tidak permanen
bentuk kayupapan mempunyai risiko 5,1 kali lebih besar dibandingkan responden yang bentuk bangunan rumahnya permanen.
79
Hasil analisis multivariat, setelah dilakukan seleksi bentuk bangunan rumah tidak masuk karena memiliki ρ value = 0,418 dan tidak masuk dalam seleksi bertahap
berikutnya. Berdasarkan hasil analisis regresi logistik ganda maka bentuk bangunan rumah tidak masuk dalam model penyebab kejadian penyakit malaria pada anak.
Melihat kondisi lingkungan Kelurahan Tanjung Leidong merupakan daerah dataran rendah dan pinggir pantai sehingga memungkinkan nyamuk malaria
berkembang dengan baik, sebagian penduduk memiliki rumah berbentuk panggung terbuat dari papan dan dibawahnya terdapat genangan air pasang adalah faktor yang
mendukung kelangsungan hidup nyamuk malaria.
31
Universitas Sumatera Utara
b. Penggunaan Kawat Kasa Pada Ventilasi