2.6.2. Penularan Bukan Alamiah
a. Malaria bawaan kongenital, disebabkan adanya kelainan pada sawar plasenta sehingga tidak ada penghalang infeksi dari ibu kepada bayi yang dikandungnya.
Selain melalui plasenta, penularan melalui tali pusat. b. Penularan secara mekanik terjadi melalui transfusi darah atau jarum suntik.
Penularan melalui jarum suntik banyak terjadi pada para pecandu obat bius yang menggunakan jarum suntik yang tidak seteril. Infeksi malaria melalui transfusi
hanya menghasilkan siklus eritrositer karena tidak melalui sporozoit yang memerlukan siklus hati sehingga dapat diobati dengan mudah.
c. Penularan secara oral, pernah dibuktikan pada ayam Plasmodium gallanasium, burung darah Plasmodium relection, dan monyet Plasmodium knowlesi yang
akhir-akhir ini dilaporkan menginfeksi manusia.
1,7,29
2.7. Diagnosis
Diagnosis pasti infeksi malaria dilakukan dengan menemukan parasit dalam darah yang diperiksa dengan mikroskop dan metode lain tanpa mikroskop seperti RDT
Rapid antigen Detection Test serta metode berdasarkan deteksi asam nukleat dapat dibagi dalam dua golongan, yaitu: hibridisasi DNA atau RNA berlabel yang
sensitivitas dapat ditingkatkan dengan PCR Polymerase Chain Reaction.
23
Pemeriksaan darah juga menujukan gambaran: a.
Hemoglobin, menurun Hb, normal: Pria 13,5-18,0 gdl; Wanita 11,5-16,5 gdl b.
Leukosit, normal atau menurun leukusit normal 4.000-11.000cm c.
Trombosit, menurun. Trombosit normal: 150.000-450.000cm
Universitas Sumatera Utara
d. Aspartat amino transferase, meningkat normal: 8-40 IUl
e. Alanin amino transferase, meningkat normal: 3-60 IUl
f. Bilirubin, meningkat normal total: 17 μmol, direct 5 μmol.
30
2.8. Epidemiologi Penyakit Malaria
Epidemiologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang sifat, penyebab, pengendalian dan faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi dan distribusi penyakit,
kecacatan, dan kematian dalam populasi manusia. Epidemiologi juga meliputi pemberian ciri pada distribusi status kesehatan, penyakit atau masalah kesehatan
masyarakat lainya berdasarkan usia, jenis kelamin, ras, geografi, agama, pendidikan, pekerjaan, perilaku, waktu , tempat, orang dan sebagainya.
31
2.8.1 Distribusi Dan Frekuensi Penyakit Malaria a. Orang
Penyakit ini adalah penyebab utama terjadinya kematian dibanyak negara berkembang terutama pada anak-anak dan ibu-ibu hamil sebagai kelompok utama
muda terinfeksi. Organisasi kesehatan dunia WHO memperkirakan sekitar 41 populasi dunia dapat terinfeksi malaria. Setiap tahun 300-500 juta penderita
mengalami penyakit serius dan sekurang-kurangnya 1-2,7 juta diantarnya mati karena malaria.
31
Di Indonesia, malaria ditemukan hampir disemuah wilayah. Pada tahun 1996 ditemukan kasus malaria di Jawa-Bali dengan jumlah penderita sebanyak 2.341.401
orang, slide positive rate SPR: 9.215, Annual Paracitic Incidence API: 0,08‰. Case Fatality Rate CFR rumah sakit sebesar 10-50. Menuurut laporan, di provinsi
Universitas Sumatera Utara
Jawa Tengah tahun 1999 API sebanyak 0,35‰, sebagian disebabkan oleh Plasmodium falciparum dan P.vivax. Angka prevalensi malaria di Jawa Tengah terus
menurun dari tahun ketahun, mulai dari 51 pada tahun 2003, menurun menjadi 15 dan berkurang lagi menjadi 7 pada tahun 2005. Plasmodium malariae banyak
ditemukan di Indonesia Timur, sedangkan Plasmodium ovale di Papua dan NTT.
33
Selama periode 2000-2005 situasi malaria di daerah luar Jawa dan Bali berdasarkan jumlah penderita klinis, sediaan darah SD yang diperiksa, SD positif
dan jenis parasit P. falciparum + Mix relatif meningkat. Jumlah sediaan darah yang diperiksa tahun 2000 meningkat dari 404.714 menjadi 606.281 pada tahun 2005.
Jumlah sediaan darah positif tahun 2000 sebesar 155.796 kasus meningkat menjadi 309.871 kasus pada tahun 2005. Begitu juga dengan jenis parasit P. falciparum dan
Mix pada tahun 2000 sebesar 30.838 menjadi 145.031 padan tahun 2005.
34
Infeksi malaria pada wanita hamil yang berkembang menjadi malaria berat, sering disertai kematian janin dalam rahim maupun kematian ibu. Kematian wanita hamil
akibat malaria serebral diperkirakan 50 dan 20 wanita tidak hamil.
34
Kejadian malaria ditemukan pada semua kelompok umur dan terendah pada bayi dengan angka
kasus baru malaria 11,6‰, sedangkan kelompok umur lain hampir sama yaitu sekitar 21,4-23,9‰. Kasus baru malaria lebih banyak pada laki-laki 24,9‰, pada
pendidikan tidak tamat SD 27,5‰, petaninelayanburuh 29,8‰ dan di perdesaan 29,8‰.
13
b. Tempat
Penyakit malaria hingga kini masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat dunia, terutama pada Negara-negara yang tersebar diantara 64
garis
Universitas Sumatera Utara
lintang utara dan 32 lintang selatan.
1,35
Malaria tersebar disekitar 100 negara miskin di daerah tropis dan subtropis seperti India, Amerika Selatan kecuali Cili,
Afganistan, Srilangka, Thailand, Indonesia, Vietnam, Kamboja, China, Filipina, Amerika Tengah, Meksiko, dan Afrika.
32
Nyamuk Anopheles hidup di daerah beriklim tropis dan subtropis, meskipun dapat pula hidup di daerah beriklim sedang. Namun, jarang ditemukan pada daerah
dengan ketinggian lebih dari 2000-2.500 meter diatas permukaan laut. Tempat perindukannya bervariasi, tergantung spesies, yaitu pada kawasan pantai, pedalaman,
dan kaki gunung. Misalnya, Anopheles sundaicus dan Anopheles subpictus, suka hidup di air payau. Anopheles aconitus lebih suka pada sawah. Anopheles maculatus,
senang air bersih di pegunungan.
29
Hasil wawancara Anggota Rumah Tangga ART menunjukan bahwa kasus baru malaria dalam satu tahun terakhir 20092010 adalah: 22,9‰. Lima provinsi dengan
kasus baru malaria tertinggi adalah Papua 261,5‰, Papua Barat 253,4‰, Nusa Tenggara Timur 117,5‰, Maluku Utara 103,2‰ dan Kepulauan Bangka Belitung
91,9‰.
13
P. vivax ditemukan di daerah subtropik, seperti Korea Selatan, Cina, Medirtenia Timur, Turki, beberapa negara Eropa pada waktu musim panas, Amerika Selatan dan
Utara. Di daerah tropik dapat ditemukan di Asia Timur Cina, daerah Mekong dan Selatan Srilangka dan India, Indonesia, Filipna, serta wilayah Pasifik seperti Papua
Nugini, Kepulauan Solomon dan Vanuatu. Di Afrika, terutama Afrika Barat dan Utara. Di Indonesia P. vivax tersebar diseluruh kepulauan dan pada musim kering,
Universitas Sumatera Utara
umumnya didaerah endemik mempunyai frekuensi tertinggi diantara spesies yang lain.
Penyakit Malaria kuartana dapat ditemukan di daerah tropik, tetapi frekuensinya cenderung rendah. Di daerah Afrika tetutama ditemukan dibagian Barat dan di Utara,
sedangkan di Indonesia dilaporkan di Papua Barat, Nusa Tenggara Timur termasuk Timor Leste dan Sumatera Selatan. P. ovale terutama terdapat di daerah tropik
Afrika bagian Barat, Pasifik Barat dan di beberapa bagian lain didunia. Di Indonesia parasit ini terdapat di Pulau Owi sebelah selatan Biak di Irian Jaya dan di Pulau
Timor. P. falciparum ditemukan di daerah tropik, terutama di daerah Afrika dan Asia Tenggara. Di Indonesia parasit ini ditemukan di seluruh kepulauan.
24
Kabupaten Kampar adalah endemis malaria, Annual Malaria Incidence AMI pada tahun 2002
sebesar 8,57‰, tahun 2003 sebesar 8,66‰, dan pada tahun 2004 sebesar 6,18‰ penduduk. Kampar Kiri Tengah merupakan wilayah dengan angka malaria AMI
tertinggi di Kabupaten Kampar yaitu sebesar 79,19‰ pada tahun 2004.
36
Kejadian luar biasa KLB dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2005 terjadi di 19 provinsi meliputi 65 kabupatenkota pada lebih 133 Desa dengan jumlah kasus ±
58.152 kasus dan meninggal ± 536 orang. Terjadi Kejadian Luar Biasa KLB di Propinsi Kalimantan Barat Kab. Melawi, Maluku Kab. Seram Bagian Timur,
Maluku Utara Kab. Halmahera Tengah, Kalimantan Selatan Kab. Hulu Sungai Selatan, Sumatera Utara Kab. Samosir, Banten Bayah, Bangka Belitung Kab.
Bangka, Jambi, Sulawesi Utara, Jawa Tengah, dan NTB dengan jumlah penderita 10.560 penderita dan 970 yang meninggal.
34
Universitas Sumatera Utara
Vektor penyakit malaria adalah nyamuk anopheles yang di Indonesia banyak ragam. Vektor utama di Indonesia ada sekitar 12 spesies, tetapi yang penting hanya
tujuh spesies. Misalnya, A.Sundaicus merupakan vektor utama bagi pulau Jawa dan Sumatera. A. hyrcanus, bagi rawa-rawa Kalimantan dan tempat lain. A.maculatus di
Bali, Sulawesi, A. subpictus di Jawa dan Sumatera, A. aconitus di persawahan Jawa- Bali, A.leucosphirus di hutan Sumatera dan Kalimantan, serta A. Punctulatus di
Maluku dan Irian. Sarang nyamuk Anopheles sangat bervariasi, ada yang di air tawar, air payau, dan ada pula yang bersarang di genangan air pada cabang-cabang pohon
yang besar,
37
yang terpenting diantaranya: a.
Di pantai laut : An. sundaicus
b. Di sawah
: An. aconitus c.
Di sumber air : An.maculatus
d. Di hutan
: An. leucosphyrus e.
Di rawa-rawa : An. hyrcanus
38
a. Waktu