menggunakan anti nyamuk pada kelompok kontrol berjumlah 18 orang 35,3 dan yang ada menggunakan penolak anti nyamuk berjumlah 33 orang 64,7.
Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji Chi Square memperlihatkan ρ
value = 0,010 0,05 dan nilai Odd Ratio OR sebesar 3,09 95 CI 1,38-6,92, artinya ada pengaruh yang bermakna antara penggunaan penolak anti nyamuk pada
kelompok kasus dan kelompok kontrol terhadap kejadian penyakit malaria. Anak dengan tidak ada menggunakan penolak anti nyamuk kemungkinan, 3,1 kali lebih
berisiko menderita malaria dibandingkan anak yang ada menggunakan penolak anti nyamuk. Oleh karena pada uji statistik ini
ρ value 0,25, maka variabel ini diikut sertakan dalam analisis multivariat.
5.4. Hasil Analisis Multivariat
Analisis Multivariat dilakukan untuk melihat variabel independen yang memiliki pengaruh yang paling besar terhadap kejadian penyakit malaria di Kelurahan Tanjung
Leidong Kecamatan Kualuh Leidong tahun 2011. Analisis multivariat yang digunakan uji regresi logistik ganda dengan metode Enter, dari analisis bivariat yang
ρ value 0,25 dimasukan dalam uji multivariat. Variabel yang memiliki ρ value 0,05 dikeluarkan secara berurutan dimulai dari
ρ value terbesar.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.10. Hasil Analisa Bivariat dari 13 Variabel Sosiodemografi, Perilaku Dan Lingkungan Untuk Melihat Pengaruh Yang Dominan Penyebab
Kejadian Penyakit Malaria Pada Anak Di Kecamatan Kualuh Leidong Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun 2011
No Variabel
ρ value Adjusted OR 95 CI
Keterangan
1 Pendidikan Ibu
0,085 4,54
0,81-25,40 Berpengaruh 2
Pengetahuan Ibu 0,179
3,11 0,59-16,31 Berpengaruh
3 Sikap Ibu
0,046 6,57 10,03-41,86 Berpengaruh
4 Tindakan Ibu
0,025 6,65 10,26-35,03
5 Bentuk Bangunan
Rumah 0,417
3,14 0,20-49,63
Tidak Berpengaruh
6 Kawat Kasa Pada
Ventilasi 0,207
8,40 0,31-228,87 Berpengaruh 7
Luas Ventilasi Rumah 0,960
0,96 0,16-5,90
Tidak Berpengaruh
8 Jarak Antar Rumah
0,020 9,22
1,42-59,80 Berpengaruh 9
Tempat Perindukan Nyamuk
0,021 8,21
1,37-49,15 Berpengaruh 10 Semak-semak
diSekitar Rumah 0,037
5,16 1,10-24,10 Berpengaruh
11 Kepemilikan Kelambu 0,117
17,18 0,49-601,27 Berpengaruh 12 Penggunaan Kelambu
0,002 124,27
5,51-2,80 Berpengaruh 13 Penggunaan Anti
Nyamuk 0,012
10,47 1,68-65,18 Berpengaruh
Constant 0,000
0,00 = dikeluarkan secara bertahap untuk nilai
ρ value yang besarnya lebih dari 0,05 untuk dilakukan uji tahap keselanjutnya.
Melihat dari tabel 5.10. dari 13 variabel diatas yang hasil analisis Bivariat hanya
11 variabel ρ value 0,25, sehingga variabel yang masuk dalam analisis multivariat
yang berpengaruh terhadap kejadian penyakit malaria, lalu kita akan melakukan uji tahap selanjurnya dengan metode Enter yaitu mengeluarkan satu persatu dan dimulai
dari ρ value terbesar. Variabel luas ventilasi rumah ρ value = 0,960
paling besar dari seluruh variabel diatas sehingga dikeluarkan untuk uji selanjutnya.
terbesar.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.11. Uji Regresi Logistik Ganda Untuk 12 Variabel ρ value 0,25 Untuk
Melihat Pengaruh Yang Dominan Penyebab Kejadian Penyakit Malaria Pada Anak Di Kecamatan Kualuh Leidong Tahun 2011
No Variabel
B ρ value
Adjusted OR 95 CI
1 Pendidikan Ibu
1,51 0,082
4,51 0,83-24,54
2 Pengetahuan Ibu
1,12 0,168
3,08 0,62-15,17
3 Sikap Ibu
1,87 0,038
6,48 1,11-37,86
4 Tindakan Ibu
1,09 0,025
6,65 1,26-35,05
5 Bentuk Bangunan
Rumah 1,14
0,418 3,13
0,20-49,36 6
Kawat Kasa Pada Ventilasi
2,11 0,197
8,23 0,34-201,79
7 Jarak Antar Rumah
2,21 0,017
9,13 1,48-56,22
8 Tempat Perindukan
Nyamuk 2,12
0,016 8,33
1,47-46,85 9
Semak-semak diSekitar Rumah
1,64 0,036
5,13 1,11-23,75
10 Kepemilikan Kelambu 2,85
0,116 17,27
0,49-602,99 11 Penggunaan Kelambu
4,82 0,002
123,68 5,52-2.773,00 12 Penggunaan Anti
Nyamuk 2,35
0,012 10,46
1,68-65,2 Constant
-14,90 0,000
0,00 = dikeluarkan secara bertahap untuk nilai
ρ value yang besarnya lebih dari 0,05 untuk dilakukan uji tahap keselanjutnya.
Berdasarkan tabel 5.11. dapat diketahui variabel yang masuk dalam uji tahap
selanjutnya, dimulai dari ρ value 0,05
dikeluarkan secara bertahap. Pada uji tahap kedua variabel bentuk bangunan rumah
ρ value = 0,418 paling besar dari
seluruh variabel diatas sehingga dikeluarkan untuk uji selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.12. Uji Regresi Logistik Ganda Untuk 11 Variabel ρ value 0,25
Untuk Melihat Pengaruh Yang Dominan Penyebab Kejadian Penyakit Malaria Pada Anak Di Kecamatan Kualuh Leidong
Tahun 2011
No Variabel
B ρ value
Adjusted OR 95 CI
1 Pendidikan Ibu
1,49 0,080
4,42 0,84-23,32
2 Pengetahuan Ibu
1,18 0,142
3,26 0,67-15,79
3 Sikap Ibu
1,94 0,030
6,92 1,21-39,61
4 Tindakan Ibu
1,95 0,021
7,03 1,34-36,85
5 Kawat Kasa Pada
Ventilasi 2,92
0,022 18,49
1,52-225,68 6
Jarak Antar Rumah 2,27
0,013 9,63
1,60-57,99 7
Tempat Perindukan Nyamuk
2,07 0,018
7,88 1,43-43,31
8 Semak-semak diSekitar
Rumah 1,63
0,035 5,11
1,12-23,23 9
Kepemilikan Kelambu 2,82
0,119 16,82
0,49-582,35 10 Penggunaan Kelambu
4,75 0,002
115,60 5,46-2.447,00 11 Penggunaan Anti
Nyamuk 2,32
0,012 10,16
165-62,52 Constant
-14,82 0,000
0,00 = dikeluarkan secara bertahap untuk nilai
ρ value yang besarnya lebih dari 0,05 untuk dilakukan uji tahap keselanjutnya.
Berdasarkan tabel 5.12. dapat diketahui variabel yang masuk dalam uji tahap
selanjutnya, dimulai dari ρ value 0,05
dikeluarkan secara bertahap. Pada uji tahap kedua variabel pengetahuan ibu
ρ value = 0,142 paling besar dari seluruh
variabel diatas sehingga dikeluarkan untuk uji selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.13. Uji Regresi Logistik Ganda Untuk 10 Variabel ρ value 0,25 Untuk
Melihat Pengaruh Yang Dominan Penyebab Kejadian Penyakit Malaria Pada Anak Di Kecamatan Kualuh Leidong Tahun 2011
No Variabel
B ρ value Adjusted OR
95 CI
1 Pendidikan Ibu
1,80 0,023
6,08 1,28-28,87
2 Sikap Ibu
1,57 0,052
4,83 0,99-23,63
3 Tindakan Ibu
1,91 0,017
6,77 1,40-32,64
4 Kawat Kasa Pada
Ventilasi 2,87
0,022 17,71
1,52-207,03 5
Jarak Antar Rumah 2,16
0,014 8,65
1,55-48,26 6
Tempat Perindukan Nyamuk
2,27 0,007
9,65 1,86-49,63
7 Semak-semak diSekitar
Rumah 1,64
0,030 5,13
1,17-22,47 8
Kepemilikan Kelambu 2,19
0,180 8,89
0,37-216,65 9
Penggunaan Kelambu 5,19
0,001 179,70
8,81-3.665,00 10 Penggunaan Anti
Nyamuk 2,44
0,007 11,45
1,95-67,25 Constant
-14,05 0,000
0,00 = dikeluarkan secara bertahap untuk nilai
ρ value yang besarnya lebih dari 0,05 untuk dilakukan uji tahap keselanjutnya.
Berdasarkan tabel 5.13. dapat diketahui variabel yang akan masuk dalam uji tahap
selanjutnya, dimulai dari ρ value 0,05
dikeluarkan secara bertahap. Pada uji tahap ketiga variabel kepemilikan kelambu
ρ value = 0,180 paling besar dari seluruh
variabel diatas sehingga dikeluarkan untuk uji selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.14. Uji Regresi Logistik Ganda Untuk 9 Variabel ρ value 0,25 Untuk
Melihat Pengaruh Yang Dominan Penyebab Kejadian Penyakit Malaria
Pada Anak Di Kecamatan Kualuh Leidong Tahun 2011 No
Variabel B
ρ value Adjusted OR 95 CI
1 Pendidikan Ibu
1,63 0,030
5,12 1,17-22,33
2 Sikap Ibu
1,38 0,072
3,96 0,88-17,78
3 Tindakan Ibu
1,99 0,010
7,36 1,62-33,46
4 Kawat Kasa Pada
Ventilasi 2,54
0,025 12,65
1,38-115,72 5
Jarak Antar Rumah 2,06
0,014 7,88
1,51-41,14 6
Tempat Perindukan Nyamuk
2,30 0,004
9,95 2,09-47,39
7 Semak-semak
diSekitar Rumah 1,59
0,031 4,91
1,16-20,82 8
Penggunaan Kelambu
5,70 0,000
299,36 12,96-6.917,00
9 Penggunaan Anti
Nyamuk 2,35
0,006 10,44
1,94-56,28 Constant
-12,20 0,000
0,00 = dikeluarkan secara bertahap untuk nilai
ρ value yang besarnya lebih dari 0,05 untuk dilakukan uji tahap keselanjutnya.
Berdasarkan tabel 5.14. dapat diketahui variabel yang akan masuk dalam uji tahap
selanjutnya, dimulai dari ρ value 0,05
dikeluarkan secara bertahap. Pada uji tahap keempat variabel sikap ibu
ρ value = 0,072 paling besar dari seluruh variabel
diatas sehingga dikeluarkan untuk uji selanjutnya
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.15. Uji Regresi Logistik Ganda Untuk 8 Variabel ρ value 0,25 Untuk
Melihat Pengaruh Yang Dominan Penyebab Kejadian Penyakit Malaria
Pada Anak Di Kecamatan Kualuh Leidong Tahun 2011 No
Variabel B
ρ value Adjusted OR
95 CI
1 Pendidikan Ibu
1,63 0,025
5,12 1,23-21,28
2 Tindakan Ibu
1,72 0,013
5,60 1,44-21,78
3 Kawat Kasa Pada
Ventilasi 2,62
0,023 13,78
1,43-132,63 4
Jarak Antar Rumah 2,09
0,014 8,09
1,53-42,80 5
Tempat Perindukan Nyamuk
2,14 0,005
8,48 1,92-37,51
6 Semak-semak di
Sekitar Rumah 1,46
0,039 4,30
1,08-17,11 7
Penggunaan Kelambu
5,98 0,000
393,67 18,59-8.335,00
8 Penggunaan Anti
Nyamuk 2,36
0,004 10,54
2,11-52,57 Constant
-11,25 0,000
0,00 Overall Persentage = 85,3
Secara Keseluruhan persamaan regresi yang terbentuk dapat memperediksikan
besar atau kecilnya pengaruh faktor risiko terhadap kejadian penyakit malaria Overall Persentage sebesar 82,4 dan Variabel yang paling dominan menyebabkan
risiko penyakit malaria adalah penggunaan kelambu sebesar 393,7 kali. Berdasarkan tabel 5.15. dapat diketahui
ρ value 0,05 didapatkan variabel prediktor dengan menggunakan model:
� =
� �+ �
− −��,�� + �,����+ �,����+ �,����+ �,����+ �,,����+ �,����+ �,���� �,����
���� Keterangan:
Y = Kejadian malaria χ1 = Pendidikan Ibu
χ2 = Tindakan Ibu χ3 = Kawat Kasa Pada Ventilasi
Universitas Sumatera Utara
χ4 = Jarak Antar Rumah χ5 = Tempat Perindukan Nyamuk
χ6 = Semak-semak di Sekitar Rumah χ7 = Penggunaan Kelambu
χ7 = Penggunaan Anti Nyamuk Dari tabel 5.14 diatas dapat disimpulkan pengaruh yang dominan dan bernilai
positif menyebabkan penyakit malaria yaitu pendidikan ibu ρ value = 0,025 dengan
koefisien regresi B 1,63, tindakan ibu ρ value = 0,013 dengan koefisien regresi B
1,72, kawat kasa pada ventilasi ρ value = 0,023 dengan koefisien regresi B 2,62,
jarak antar rumah ρ value = 0,014 dengan koefisien regresi B 2,09, tempat
perindukan nyamuk ρ value = 0,005 dengan koefisien regresi B 2,14, semak-semak
disekitar rumah ρ value = 0,039 dengan koefisien regresi B 1,46, penggunaan
kelambu ρ value = 0,000 dengan koefisien regresi B 5,98, penggunaan anti nyamuk
ρ value = 0,004 dengan koefisien regresi B 2,36 menunjukkan bahwa variabel tersebut mempunyai pengaruh yang searah positif terhadap kejadian penyaki
malaria di Kecamatan Kualuh Leidong Kabupaten Labuhanbatu Utara artinya jumlah anak menderita malaria akan meningkatbertambah bila pendidikan ibu rendah,
tindakan ibu kurang baik, tidak memasang kawat kasa pada ventilasi rumah, jarak antar rumah tidak baik, adanya tempat perindukan nyamuk, adanya semak-semak
disekitar rumah, tidak menggunakan kelambu, tidak ada penggunaan anti nyamuk.
64
Persamaan regresi yang terbentuk menyatakan bahwa semakin besar pengaruh variabel dalam penelitian, yaitu: pendidikan ibu rendah, tindakan ibu kurang baik,
tidak memasang kawat kasa pada ventilasi rumah, jarak antar rumah tidak baik,
Universitas Sumatera Utara
adanya tempat perindukan nyamuk, adanya semak-semak disekitar rumah, tidak menggunakan kelambu, tidak ada penggunaan anti nyamuk menyebabkan terjadinya
penyakit malaria di Kecamatan Kualuh Leidong Kabupaten Labuhanbatu Utara semakin besar.
Universitas Sumatera Utara
BAB 6 PEMBAHASAN
Nyamuk Anopheles Spp dapat menyerang dan menularkan penyakit malaria kepada siapa saja tanpa memandang jenis kelamin dan umur, Kecamatan Kualuh
Leidong Kabupaten Labuhnbatu Utara merupakan daerah endemik malaria. Peranan Surveilance malaria sangat penting dalam melihat perkembangan penyakit malaria.
Untuk mengendalikan penyakit malaria diperlukan kerja sama lintas program dan lintas sektor dalam mengatasi masalah tersebut.
6.1. Analisis Univariat 6.1.1. Distribusi Proporsi Sosiodemografi Terhadap Kejadian Penyakit Malaria