Ciri-ciri dan Karakteristik Masyarakat Pedesaan.

e. Desa Pancasila, desa ini merupakan desa tipe ideal yang diidamkan masyarakat, yaitu terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur.

2.4.2 Ciri-ciri dan Karakteristik Masyarakat Pedesaan.

1. Letaknya relatif jauh dari kota dan bersifat rural 2. Lingkungan alam masih besar peranan dan pengaruhnya terhadap kehidupan masyarakat pedesaan 3. Mata pencaharian bercorak agraris dan relatif homogen bertani, beternak, nelayan, dll 4. Corak kehidupan sosialnya bersifat gemain schaft paguyuban dan memiliki community sentiment yang kuat 5. Keadaan penduduk asal-usul, tingkat ekonomi, pendidikan dan kebudayaannya relatif homogen. 6. Interaksi sosial antar warga desa lebih intim dan langgeng serta bersifat familistik 7. Memiliki keterikatan yang kuat terhadap tanah kelahirannya dan tradisi-tradisi warisan leluhurnya Universitas Sumatera Utara 8. Masyarakat desa sangat menjunjung tinggi prinsip-prinsip kebersamaan gotong royong kekeluargaan, solidaritas, musyawarah, kerukunan dan kterlibatan social. 9. Jumlah warganya relatif kecil dengan penguasaan IPTEK relatif rendah, sehingga produksi barang dan jasa relatif juga rendah 10. Pembagian kerja dan spesialisasi belum banyak dikenal, sehingga deferensiasi sosial masih sedikit 11. Kehidupan sosial budayanya bersifat statis, dan monoton dengan tingkat perkembangan yang lamban. 12. Masyarakatnya kurang terbuka, kurang kritis, pasrah terhadap nasib, dan sulit menerima unsur-unsur baru 13. Memiliki sistem nilai budaya aturan moral yang mengikat dan dipedomi warganya dalam melakukan interaksi sosial. Aturan itu umumnya tidak tertulis 14. Penduduk desa bersifat konservatif, tetapi sangat loyal kepada pemimpinnya dan menjunjung tinggi tata nilai dan norma-norma ang berlaku. Menurut Roucek dan Warrren Rahadjo, 1999:40 . masyarakat desa memiliki karakteristik berikut ini: 1. Besarnya peranan kelompok primer 2. Faktor geografik yang menentukan sebagai dasar pembentukan kelompokasosiasi 3. Hubungan lebih bersifat intim dan awet Universitas Sumatera Utara 4. Homogen 5. Mobilitas sosial rendah 6. Keluarga lebih ditekankan fungsinya sebagai unit ekonomi 7. Populasi anak dalam proporsi yang lebih besar Kekhususan ciri-ciri desa di indonesia tidak hanya telihat dalam perbandingan antara desa-desa di indonesia sendiri. Dengan kata lain , desa-desa yang ada di indonesia sangatlah beragam, seiring dengan kebhinekaan Indonesia, sehingga sangat sulit untuk membuat suatu generalisasi karakteristik desa di Indonesia yang khas dan membedakannya dengan desa-desa dari negara lain. Seorang ahli sosiologi Ferdinand Tonnies telah memperkenalkan Teori Gemeinschaft dan teori Gesellchaft. Teori Gemeinschaft yaitu teori yang menjelaskan tentang bentuk kehidupan bersama dalam suatu wilayah tertentu, dimana anggota- anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni bersifat alamiah yang kekal, dan banyak dijumpai pada kehidupan bersama dalam keluarga, kelompok kekerabatan dan masyarakat yang hidup dipedesaan. Sedangkan teori Gesellschaft adalah teori yang menjelaskan tentang kehidupan bersama yang ditandai dengan adanya ikatan lahir yang bersifat pokok dan biasanya mempunyai jangka waktu yang pendek, bersifat sebagai suatu bentuk dalam fikiran dan strukturnya bersifat mekanis, contohnya dalam organisasi pedagang, organisasi suatu pabrik industri dan merupakan kelompok masyarakat yang tinggal diperkotaan. Darsono, 2005:49. Tonnies menggunakan istilah Gemeinschaf atau “komunitas intim” untuk menggabarkan kehidupan di pedesaan. Tipa masyarakat dimana tiap anggota masyarakat mengenal yang lainnya. Tonnnies membedakan antara tiga jenis Universitas Sumatera Utara Gemeinschaft. Jenis pertama yaitu Gemeinshcaft by blood, mengacu pada ikatan- ikatan kekerabatan . Gemeinschaft of place pada dasarnya merupakan ikatan yang berlandaskan kedekatan letak tempat tinggal serta tempat bekerja yang mendorong orang untuk berhubungan secara intim satu dengan yang lain, dan mengacu pada kehidupan bersama di daerah pedesaan. Jenis ketiga, Gemeinschaft of mind, mengacu pada hubungan persahabatan, yang disebabkan karena persamaan keahlian atau pekerjaan serta pandangan yang mendorong orang untuk saling berhubungan secara teratur Kamanto, 1993: 91.

2.5 Desa terpencil