B. Surbakti G. Barus

4.2.8 Erni Barus

Erni Bangun adalah seorang perempuan berusia 43 tahun yang bekerja sebagai petani.Ibu Erni Barus merupakan penduduk asli desa Negeri Gugung dia lahir dan dibesarkan di desa ini hingga menikah dan mempunyai tiga orang anak yang terdiri dari satu orang anak perempuan dan dua orang anak laki-laki.Sejak menikah ibu Erni bangun tidak tinggal lagi bersama kedua orang tuanya yang juga merupakan penduduk asli desa Negeri gugung.Ia dan suaminya tinggal di sebuah rumah yang kini menjadi tempat tinggal menetap mereka di desa Negeri Gugung bersama ke tiga orang anaknya. Namun ketiga anaknya tidak lagi berada di Desa Negeri Gugung.dua orang yang laki-laki bekerja di Batam dan satu orang yang perempuan bekerja di Bandung. Ibu Erni Barus bekerja sebagai petani.Ia memiliki ladang dengan lahan yang cukup luas. Di ladangnya terdapat tanaman coklat, jahe, karet dan kopi. Setiap harinya ia bekerja di ladang bersama suaminya yang juga merupakan seorang petani.

4.2.9 B. Surbakti

B merupakan seorang laki-laki yang usianya sekarang adalah 30 tahun, B adalah penduduk pendatang di desa Negeri Gugung, alasan utama B merantau ke Desa Negeri Gugung adalah karena ingin mencari pekerjaan, selain itu juga B memiliki kerabat di desa Negeri gugung yaitu bapak M.Barus sehingga memudahkan B untuk beradaptasi dengan masyarakat di desa Negeri Gugung, juga untuk memudahkan mendapatkan pekerjaan di desa Negeri Gugung. B dilahirkan di Kabanjahe yaitu desa asal kedua orang tuanya.Bapak G.surbakti dan ibu J. Tarigan.B Universitas Sumatera Utara merupakan anak ke 4 dari 8 bersaudara yang terdiri dari 5 anak perempuan dan 3 anak laki-laki. Pendidikan terakhir B adalah lulusan sekolah menengah pertama SMP . Sebelum memijakkan kaki di desa Negeri Gugung, B bekerja sebagai buruh lepas di desanya yaitu membantu memanen hasil pertanian penduduk desa, membantu penduduk desa yang sedang mendirikan bangunan tempat tinggal dengan kata lain “kuli bangunan”. Sejak usia 16 tahun B menjalankan pekerjaan ini untuk menambah penghasilan keluarganya dan untuk membantu keuangan adik-adiknya yang masih bersekolah. Sampai akhirnya B meninggalkan kampung halamannya untuk mendapatkan peruntungan di desa lain yaitu di desa Negeri Gugung yaitu dari usia 23 tahun hingga saat ini B menjadi penduduk desa Negeri Gugung dengan menggantungkan hidup sebagai buruh panen dan sekaligus berladang di lahan milik orang lain. Dengan penghasilan yang lumayan menurutnya, sehingga B memilih untuk menetap di desa Negeri Gugung sampai saat ini, penghasilannya dari menjadi buruh untuk memanen hasil pertanian masyarakat desa Negeri Gugung seperti memanen karet sangat membantu perekonomiannya dan dari hasil berladangnya di lahan milik orang lain dengan tidak membayar sewa kepada pemilik lahan juga mempermudahkannya dalam mengumpulkan uang hasil berladangnya dan B dapat membantu perekonomian keluarganya di kampung. Universitas Sumatera Utara

4.2.10 G. Barus

G adalah penduduk asli desa Negeri Gugung, berjenis kelamin laki-laki usianya saat ini adalah 58 tahun memiliki seorang isteri yaitu P. Sembiring dan memiliki 3 orang anak, dimana 2 orang telah bekerja di luar pulau sumatera dan 1 orang masih duduk di bangku sekolah menengah atas SMA. Berladang merupakan pekerjaannya dan isterinya, mereka memiliki beberapa jenis tanaman seperti jahe, karet, cokelat, dan langsat semua tanaman tua adalah peninggalan yang diwariskan bapak dan ibunya, karena G adalah pewaris satu-satunya sehingga seluruh harta warisan yang ditinggalkan oleh orang tuanya jatuh ketangannya. G mendapatkan 2 hektar lahan pertanian dari peninggalan orang tuanya,dengan lahan itu G bercocok tanam untuk memenuhi kebutuhan ekonomi rumah tangganya,untuk menyekolahkan anak-anaknya sampai ke bangku perguruan tinggi. Dengan semangat pantang menyerah sekarang G memiliki lahan pertanian seluas 3 hektar di desa negeri gugung dan ada juga di Kabanjahe tanaman kopinya seluas 2 hektar,dan 1 hektar lahan untuk tanaman jeruk.G hanya mengelola lahan di desa Negeri Gugung saja, sedangkan yang di Kabanjahe G mempercayakannya kepada adik dari isterinya. Satu bulan sekali G datang bersama isterinya untuk melihat-lihat tanaman mereka yang ada di Kabanjahe. Kegiatan ini rutin mereka lakukan untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari pertanian mereka, dengan di bantu oleh anak-anaknya dalam mencari data atau artikel-artikel seputar tanaman yang mereka tanam, baik itu dari cara tanam, perawatan, pemupukan dan lain sebagainya yang dapat membantu meningkatkan mutu dari hasil tanaman mereka dan Universitas Sumatera Utara pastinya berpengaruh terhadap harga jual kepada agen. G merasa beruntung dapat tinggal di desa Negeri Gugung, selain desa ini merupakan kampung halamannya dan matapencariannya ada di desa ini, G juga terbiasa dengan atmosfer di desa negeri gugung, dan kehidupan sosial masyarakat desa yang baik, rasa kebersamaan yang kuat antar masing-masing warga, membuat G mengucap syukur telah dilahirkan dan dibesarkan di desa Negeri Gugung.

4.3 Orientasi Nilai Sosial Budaya Masyarakat

Desa negeri Gugung merupakan desa yang memiliki nilai-nilai budaya dan adat istiadat yang mengatur pergaulan serta kehidupan masyarakatnya sehari-hari. Masyarakat desa ini juga sangat berpegang teguh terhadap nilai-nilai kebudayaan dan adat istiadat yang terdapat di desa mereka.Nilai-nilai kebudayaan serta adat istiadat yang berlaku, membentuk suatu prilaku dan sikap masyarakat yang mempunyai rasa solidaritas yang tinggi dan menjujung tinggi prinsip kebersamaan.Seperti dengan adanya Daliken si telu yang secara etimologis berati batu tiga tungku, merupakan alat pemersatu masyarakat sekaligus dapat mengikat atau terikat kepada hubungan kekerabatan yang sekaligus pula sebagai dasar gotong royong, dan saling hormat menghormati. Dalam segenap aspek kehidupan masyarakat desa Negeri Gugung, daliken si telu ini sangat berperan penting karena merupakan dasar bagi sistem kekerabatan dan menjadi landasan untuk semua kegiatan yang bertalian dengan pelaksanaan adat dan juga interaksi dengan sesama masyarakat. Melalui daliken si telu semua masyarakat Universitas Sumatera Utara