BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian
yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan.
Didalam penelitian deskriptif tidak diperlukan administratif dan pengontrolan terhadap perlakuan. Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk pengujian
hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu gejala atau keadaan Arikunto, 2009:234.
Pendekatan kualitatif diartikan sebagai pendekatan yang dapat menghasilkan data kualitatif yang diungkapkan dalam bentuk kalimat dan uraian-uraian, bahkan
dapat berupa cerita pendek.Substansi dari data kualitatif adalah makna dari setiap data yang dapat diungkapkan.Makna dalam setiap data tersebar mulai dari yang
konkrit sampai dengan yang abstrak.Makna yang konkrit berkaitan dengan sikap dan perilaku serta tindakan individu dan kelompok. Sedangkan makna yang abstrak
berkaitan dengan nilai kelompok masyarakat maupun nilai sistem dunia Bungin, 2008:103. Dalam penelitian ini, pendekatan kualitatif dimaksudkan untuk
mendeskripsikan atau menggambarkan tentang orietasi domisili masyarakat pada desa terpencil.
3.2 Lokasi Penelitian
Universitas Sumatera Utara
Penelitian dilakukan di Desa Negeri Gugung Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara.
3.3 Unit Analisis dan Informan 3.3.1 Unit Analisis
Unit analisis yang dimaksudkan dalam suatu penelitian adalah satuan tertentu yang diperhitungkan sebagai subjek penelitian ini adalah Masyarakat Desa Negeri
Gugung.
3.3.2 Informan
Informan adalah orang-orang yang masuk dalam karakteristik unit analisis dan dipilih menjadi sumber data yang dapat memberikan informasi yang dibutuhkan oleh
peneliti Arikunto, 2006:145 Berdasarkan penjelasan diatas maka yang menjadi informan kunci dalam
penelitan ini adalah : masyarakat Desa Negeri Gugung yang dianggap mengetahui dan paham akan permasalahan. Selain itu, untuk memperkaya data yang akan diolah,
maka peneliti juga mengambil informan biasa atau partisipan yaitu Kepala Desa Negeri Gugung, ketua Badan Perwakilan Desa BPD, dan Tokoh-tokoh Masyarakat.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan atau mengumpulkan informasi yang dapat menjelaskan dan menjawab permasalahan
penelitian yang bersangkutan secara objektif. Dalam hal ini, teknik pengumpulan data yang dilakukan penelitian ini dibagi menjadi dua cara yaitu:
Universitas Sumatera Utara
3.4.1. Data Primer
Data primer adalah data yang diambil dari sumber data atau sumber pertama dilapangan. Untuk mendapatkan data primer dalam penelitian ini dilakukan dengan
mengadakan studi lapangan yaitu: a.
Metode observasi, observasi atau pengamatan adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian. Data penelitian
tersebut dapat dapat diamati oleh peneliti. Observasi adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan pengamatannya melalui hasil karja panca indra
mata serta dibantu dengan panca indra yang lainnya Bungin, 2007: 115. b.
Metode wawancara, metode wawancara biasa disebut juga metode interview. Salah satu metode wawancara yang dipakai dalam penelitian ini adalah
wawancara mendalam. Wawancara mendalam merupakan suatu cara mengumpulkan data atau informasi dangan cara langsung bertatap muka
dengan informan, dengan maksud mendapatkan gambaran lengkap dengan topik yang diteliti. Wawancara dilakukan dengan cara berulang-ulang untuk
mendapatkan informasi yang akurat dengan menggunakan bantuan alat perekam dan pedoman wawancara.
c. Wawancara mendalam deept interview, proses percakapan dengan maksud
untuk mengkonsrtuksikan mengenai orang, kejadian, kegiatan, organisasi, motivasi, perasaan dan sebagainya yang di lakukan oleh dua pihak yaitu
pewawancara dan yang diwawancarai. Sedangkan wawancara mendalammerupakan suatu cara mengumpulkan data atau informasi dengan
cara langsung berttap muka dengan informan, dengan maksud mendapatkan
Universitas Sumatera Utara
gambaran lengkap tentang topik yang diteliti Bungin,2001:110. Disini peneliti akanberusaha untuk menggali informasi yang sebanyak-banyaknya
dari informan dengan menggunakan pedoman wawancara interview guide dan dalam proses wawancara tersebut peneliti akan menggunakan catatan
lapangan untuk mencatat data-data yang nantinya diperoleh.
3.4.2 Data Sekunder
Data skunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber skunder yaitu dengan mengumpulkan data dan mengambil informasi dari beberapa
literature diantaranya adalah buku-buku referensi, dokumen, majalah, jurnal ataupun internet yang dianggap relevan dengan masalah yang diteliti.Oleh karena itu, sumber
data skunder diharapkan dapat berperan membantu, mengungkapkan data yang diharapkan, membantu memberi keterangan sebagai pelengkap dan bahan
pembanding Bungin, 2001:129.
3.5 Interpretasi Data
Analisa data adalah mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dianalisis
selanjutnya Maleong, 2006:103.Analisa data ditandai dengan pengolahan dan penafsiran data yang diperoleh dari setiap informasi baik secara pengamatan,
wawancara ataupaun catatan-catatan lapangan, dipelajari dan ditelaah.Kemudian tahap selanjutnya adalah mereduksi data melalui pembuatan abstraksi yang
merupakan usaha membuat rangkuman inti.Langkah selanjutnya adalah menyusun data-data dalam satuan-satuan.Satuan-satuan ini kemudian dikategorikan. Berbagai
kategori tersebut dilihat kaitannya dengan yang lainnya kemudian diinterpretasikan
Universitas Sumatera Utara
secara kualitatif, yaitu proses pengolahan data dimulai dari tahap mengedit data sesuai dengan pokok permasalahan yang diteliti kemudian diolah secara deskriptif
berdasarkan fenomena yang terjadi dilapangan.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN INTERPRETASI DATA
4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian 4.1.1 Sejarah Desa Negeri Gugung
Desa Negeri Gugung berdiri sekitar tahun 1922. Negeri Gugung sendiri mempunyai arti yaitu “ atas”. Asal mula nama desa Negeri Gugung adalah berawal
dari adanya desa Negeri Suah yang artinya “bawah” dan letak desa Negeri Gugung berada di atas desa Negeri Suah. Negeri Gugung merupakan desa yang letaknya
paling ujung dan mendekati kaki gunung “Takur-takur”.Penduduk awal di desa Negeri Gugung adalah marga Barus.Itu sebabnya masyarakat Negeri Gugung
dominan bermarga Barus.Dulu desa ini adalah tempat persembunyian gerombolan perampok.Pada tahun 1957 para gerombolan banyak yang di tangkap oleh Letnan
Jamin Ginting dan mengakibatkan efek jera bagi para gerombolan sehingga mereka memutuskan untuk bertani dan menggarap sawah untuk kebutuhan sehari-hari
mereka.Seiring berjalannya waktu banyak masyarakat datang tetapi masih dari etnis Karo.Mereka pindah karena lahan subur dan masih banyak tersedia.Sehingga sampai
sekarang sudah ada 76 kk yang tinggal di desa Negeri Gugung.bukti dari penduduk awal marga barus adalah dengan terdapatnya sebuah kuburan sebagai simbolik
penghargaan terhadap pendiri desa yang dianggap sesuatu yang keramat dan sakral.
Universitas Sumatera Utara