Tipologi Masyarakat Pedesaan Masyarakat Pedesaan

2. Menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan kabupatenkota yang diserahkan pengaturannya kepada desa, yakni urusan pemerintahan yang secara langsung dapat meningkatkan pelayanan masyarakat. 3. Tugas pembantuan dari Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah KabupatenKota 4. Urusan pemerintahan lainnya yang diserahkan kepada desa

2.4 Masyarakat Pedesaan

Ada beberapa pendapat mengenai pengertian masyarakat pedesaan, antara lain ada yang berpendapat bahwa masyarakat pedesaan adalah suatu masyarakat yang bersifat homogen, tertib dan tentram dalam kehidupan sosialnya, menerima keadaan hidup tanpa ada perselisihan serta menolak segala bentuk pembaharuan, meskipun dalam kenyataannya anggapan-anggapan tersebut tidak selalu benar. Ada pula yang menyatakan bahwa masyarakat pedesaan yang beragam tersebut bermula tumbuh sebagai kelompok-kelompok sosial yang hidup dari perburuan dan pengumpulan makanan. Mereka berburu binatang liar serta mengumpulkan biji-bijian, akar-akaran maupun buah-buahan yang dapat diperoleh disekitarnya dengan hanya menggunakan peralatan dan teknologi yang sederhana dengan pembagian kerja yang bertumpu pada jenis kelamin, dimana pada umumnya laki-laki yang berburu binatang karena dianggap lebih cekatan dan perempuan bekerja mengumpulkan biji-bijian dan makanan dari tanaman liar disekitar tempat tinggal Darsono, 2005 : 41, 42

2.4.1 Tipologi Masyarakat Pedesaan

Universitas Sumatera Utara Tipologi masyarakat pedesaan dapat diketahui dengan memperhatikan ciri-ciri dari aktivitas yang dijalankan masyarakat sehari-hari, terutama aktivitas ekonomi sebagai upaya untuk pemenuhan hidup rumah tangga mereka. Berdasakan ciri-ciri dari aktivitas kehidupan ekonomi, maka masyarakat desa dibagi menjadi beberapa tipe masyarakat Darsono, 2005 :44 1. Tipologi masyarakat desa berdasarkan aktivitas dalam pencaharian kebutuhan pokok adalah sebagai berikut : a. Tipe masyarakat desa pertanian, tipe ini dicirikan pada sebagian besar masyarakat yang tinggal di desa memiliki sumber mata pencaharian pokok di bidang pertanian, baik sebagai petani, penggarap maupun buruh tani. b. Tipe masyarakat desa nelayan atau desa pantai, tipe masyarakat ini ditandai dengan sebagian besar masyarakat memiliki mata pencaharian hidup sebagai penangkap ikan di laut dan budidaya ikan atau tambak. c. Tipe masyarakat desa industri, tipe masyarakat ini ditandai dengan sebagian besar masyarakatnya mempunyai mata pencaharian hidup di bidang industri. 1. Tipelogi masyarakat berdasarkan pada pola pemukiman adalah sebagai berikut : a. Tipe masyarakat desa dengan pola pemukiman tersebar, tipe masyarakat desa ini mencirikan adanya rumah bangunan tempat tinggal yang tersebar secara berjauhan satu sama lain. Biasanya rumah tersebut dibangun di atas lahan yang luas, sehingga pemilik atau penghuni rumah setiap keluarga Universitas Sumatera Utara dapat melakukan kegiatan usaha tani dan usaha ternaknya yang berdekatan dengan rumah tempat tinggal b. Tipe masyarakat desa dengan tempat pemukiman yang terkumpul, tipe pemukiman dicirikan dengan adanya bangunan-bangunan rumah tinggal yang berkumpul dan berjajar disepanjang jalan desa, baik berupa jalan sungai maupun jalan darat. Pada tipe masyarakat desa seperti ini, rumah tempat tinggal dibangun atas tanah yang luas, di belakang bangunan rumah tinggal terdapat sebidang tanah yang diusahakan sebagai sumber mata pencaharian. c. Tipe masyarakat desa dengan pemukiman melingkar, tipe masyarakat ini dicirikan dengan rumah tinggal penduduk berada di tepi jalan yang melingkar, sehingga desa ini terlihat seperti sebuah lingkaran pemukiman. Pada tipe ini bangunan rumah terletak di depan, sedangkan tanah pertaniannya berada dibelakang rumah tempat tinggal. 2. Tipologi Desa menurut perkembangan masyarakat adalah sebagai berikut: a. tipe masyarakat tradisional atau Pra Desa: tipe desa semacam ini banyak dijumpai pada masyarakat terasing dengan pola kehidupan tradisional sederhana. Dalam memenuhi kebutuhan hidup, masyarakat ini masih sangat tergantung dari pemberian alam sekitarnya, masi terdapat juga pembagian kerja antar mereka yang berdasarkan pada jenis kelamin, yaitu ada jenis pekerjaan yang diperuntukkan bagi wanita dan ada jenis pekerjaan yang diperuntukkan bagi pria. Universitas Sumatera Utara b. Tipe desa swadaya, desa semacam ini memiliki kondisi yang relativ statis dan bersifat tradisional. Masyarakat sudah menggantungkan pada tingkat keterampilan dan kemampuan dari seorang pemimpin. Kehidupan masyarakat masih tergantung pada alam yang belum diolah atau dimanfaatkan dengan baik, sehingga dalam pengelolaan bergantung pada keterampilan berteknologi. Struktur masyarakat bersifat vertikal statis serta kedudukan seseorang dinilai dari keturunan dari luasnya kepemilikan lahan. c. Tipe desa swakarya desa peralihan, tipe desa ini tampak sudah mulai ada sentuhan-sentuhan oleh agen pembaharu dari luar desa, sudah mulai ada pembaharuan. Kehidupan masyarakat sudah tidak tergantung pada alam tetapi mulai menggali sumber kehidupan yang lain, seperti berdagang, memanfaatkan keterampilan dan lainnya. Struktur pada masyarakat bersifat vertikal dinamis. Status dan kedudukan sosial sesorang dalam masyarakat tidak lagi diukur berdasarkan keturunan dan luasnya kepemilikan lahan, namun berdaarkan keterampilan dan keahlian yang dimiliki. d. Desa swasembada, tipe desa ini ditandai dengan kehidupan masyarakatnya yang sudah dinamis, maju, mengenal mekanisasi pertanian dan menggunakan teknologi ilmiah dalam mengelola lahan usahanya. Struktur sosial vertikal dan dinamis, status dan kedudukan individu dinilai dari prestasi kemampuan dan keterampilan. Universitas Sumatera Utara e. Desa Pancasila, desa ini merupakan desa tipe ideal yang diidamkan masyarakat, yaitu terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur.

2.4.2 Ciri-ciri dan Karakteristik Masyarakat Pedesaan.