dipaparkan diatas, maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut lagi mengenai faktor-faktor yang mendorong masyarakat untuk tinggal di desa
terpencil. Karena sebagaimana yang kita ketahui, masyarakat pada umumnya berbondong-bondong untuk bermigrasi ke kota karena kehidupan disana lebih
menjajikan seperti mendapat pekerjaan yang lebih baik, memperoleh pendidikan yang lebih baik dan memperoleh fasilitas kemasyarakatan lainnya yang lebih baik.
Makadari itu penulis mengangkat judul orientasi domisili masyarakat di desa terpencil untuk melihat faktor-faktor yang membuat masyarakat berdomisili di desa
Negeri Gugung Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang yang merupakan salah satu desa terpencil di Sumatera Utara.
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka yang menjadi pokok
permasalahan dalam penelitian ini adalah “Apakah faktor-faktor pendorong orientasi masyarakat berdomisili di desa Negeri Gugung”.
1.3. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan pokok permasalahan yang telah dirumukan diatas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah ”untuk mengetahui faktor-faktor orientasi
domisili masyrakat di desa terpencil Negeri Gugung”
1.4. Manfaat penelitian
Setelah mengadakanpenelitian ini, diharapkan manfaat penelitian ini berupa :
Universitas Sumatera Utara
1.4.1 Manfaat Teoritis
Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada peneliti dan juga kepada pembaca mengenai masyarakat di desa terpencil, sehingga
dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan teori ilmu sosial khususnya di bidang sosiologi pedesaan.
1.4.2 Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan membantu memberikan masukan, data dan informasi yang berguna bagi semua kalangan terutama mereka yang secara serius
mengamati masyarakat di desa terpencil serta memberikan masukan bagi masyarakat desa khususnya di tempat penelitian ini dilakukan.
1.5 Definisi Konsep
Dalam sebuah penelitian, definisi konsep sangat diperlukan untuk memfokuskan penelitian sehingga memudahkan penelitian. Konsep adalah definisi
abstraksi mengenai gejala suatu realita ataupun suatu pengertian yang nantinya akan menjelaskan suatu gejala Maleong, 1997:67. Adapun konsep yang digunakan sesuai
dengan konteks penelitian ini adalah: 1.
Orientasi adalah peninjauan untuk menentukan sikap, arah, tempat
dan sebagainya yang tepat dan benar atau pandangan yang mendasari pikiran, perhatian atau kecenderungan.
Universitas Sumatera Utara
2.
Domisili adalah tempat bermukimnya suatu masyarakat dalam
jangka waktu yang lama dan bersifat menetap. 3.
Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah
sistem semi tertutup atau semi terbuka, dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam
kelompok tersebut. Kata “masyarakat” sendiri berakar dari kata dalam bahasa arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat
adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen saling
tergantung satu sama lain. Umumnya istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam suatu
komunitas yang teratur. 4.
Masyarakat desa adalah perkumpulan hidup permanen pada suatu
tempat, kampung dengan sifat yang khas yaitu; kekeluargaan, adanya kolektivitas dalam pembagian tanah dalam pengerjaanya
serta ada kesatuan ekonomis yang memenuhi kebutuhan sendiri. 5.
Desa terpencil adalah kawasan pedesaan yang terisolasi dari pusat
pertumbuhan daerah atau lainnya akibat tidak memiliki atau kekurangan sarana infrastruktur perhubungan, sehingga
menghambat pertumbuhan kawasan. 6.
Gemeinschaftyaitu teori yang menjelaskan tentang bentuk
kehidupan bersama dalam suatu wilayah tertentu, dimana anggota- anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni bersifat alamiah
Universitas Sumatera Utara
yang kekal, dan banyak dijumpai pada kehidupan bersama dalam keluarga, kelompok kekerabatan dan masyarakat yang hidup
dipedesaan.
Universitas Sumatera Utara
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Orientasi
Orientasi adalah peninjauan untuk menentukan sikap, arah, tempat dan sebagainya yang tepat dan benar atau pandangan yang mendasari pikiran, perhatian
atau kecenderungan.
2.1.1 Tindakan Sosial dan Orientasi Subjektif
Teori Fungsionalisme Struktural yang dibangun Talcott Parsons dan dipengaruhi oleh para Sosiolog Eropa menyebabkan teorinya itu bersifat empiris,
positivistis dan ideal. Pandangannya tentang tindakan manusia itu bersifat voluntaristik, artinya karena tindakan itu didasarkan pada dorongan kemauan, dengan
mengindahkan nilai, ide dan norma yang disepakati. Tindakan individu manusia memiliki kebebasan untuk memilih sarana alat dan tujuan yang akan dicapai itu
dipengaruhi oleh lingkungan atau kondisi-kondisi, dan apa yang dipilih tersebut dikendalikan oleh nilai dan norma.
Prinsip-prinsip pemikiran Talcott Parsons, yaitu bahwa tindakan individu manusia itu diarahkan pada tujuan.Di samping itu, tindakan itu terjadi pada suatu
kondisi yang unsurnya sudah pasti, sedang unsur-unsur lainnya digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan.Selain itu, secara normatif tindakan tersebut diatur
berkenaan dengan penentuan alat dan tujuan. Atau dengan kata lain dapat dinyatakan
Universitas Sumatera Utara