Analisis Keefektivan Model Pembelajaran Siswa aktif dalam Meningkatkan

Ro c h mat Tr i S u d r ajat, 2015 MOD EL PEMBELAJARAN SISWA AKTIF STUD ENT ACTIVE LEARNING BAGI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA SMP DI KABUPATEN BANDUNG BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 80,06 dan 68,57; simpangan baku 7,09 dan 7,67 serta jumlah siswa 40 dan 42. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan menulis pada sekolah peringkat tinggi yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran siswa aktif lebih baik daripada yang menggunakan model konvensional. 5 Skor kemampuan menukis yang berasal dari sekolah peringkat sedang berdasarkan jenis pendekatan pembelajaran SAL dan Konvensional adalah 81,39 dan 64,62; simpangan baku 8,44; 9,98 dan jumlah siswa 38 dan 40. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan menulis siswa sekolah peringkat sedang yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran siswa aktif tidak tetrdapat perbedaan pada awal penelitian 6 Skor kemampuan berpikir matematis tingkat tinggi siswa yang berasal dari sekolah peringkat rendah berdasarkan jenis pendekatan pembelajaran SAL dan Konvensional adalah 74,51 dan 563,38; simpangan baku: 9,14 dan 8,12 serta jumlah siswa 41 dan 40 orang. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan menulis pada siswa sekolah peringkat rendah yang pembelajarannya menggunakan SAL lebih baik daripada yang menggunakan Konvensional

5. Analisis

Data Berdasarkan Pendekatan Pembelajaran Untuk menguji normalitas data diguunaian uji Kolmogorof Smirnov. Adapun Hipotesis yang akan diuuji diformulasikan sebagai berikut : Ho : Data berdistribusi normal H1 : Data Tidak berdistribusi Normal Kriteria pengujian terima H , jika P-value 0,05 Darihasil perhitungan didapat data sebagai berikut. Tabel 4.38 Uji Normalitas Pos Tes SEKOLAH KELAS Ro c h mat Tr i S u d r ajat, 2015 MOD EL PEMBELAJARAN SISWA AKTIF STUD ENT ACTIVE LEARNING BAGI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA SMP DI KABUPATEN BANDUNG BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu N 241 241 Normal Parameters a,,b Mean 1.9959 1.5062 Std. Deviation .82411 .50100 Most Extreme Differences Absolute .227 .344 Positive .227 .338 Negative -.225 -.344 Kolmogorov-Smirnov Z 3.521 5.341 Asymp. Sig. 2-tailed .000 .000 Ro c h mat Tr i S u d r ajat, 2015 MOD EL PEMBELAJARAN SISWA AKTIF STUD ENT ACTIVE LEARNING BAGI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA SMP DI KABUPATEN BANDUNG BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu karena nila P-value -0,00 0,05 maka H o ditolak. jadi kesimpulan data pos tes tidak berdistribusi normal. Untuk selanjutnya dilakukan uji Mann-Whitney. Adapun hipotesis yang diuji diformulasikan sebagai berikut : H : 1  = 2  Tidak terdapat perbedaan perbedaan kemampuan menulis antara siswa yang pembelajarannya menggunakan Siswa aktif dengan yang menggunakan pembelajaran konvensional. H 1 : 1  2  kemampuan menulis siswa yang pembelajarannya menggunakan Siswa aktif lebih baik dari pada yang menggunakan pembelajaran konvensional. Kriteria pengujian tolak H , jika P-value 0,05 Tabel 4.39 Uji Mann-Whitney Postes Berdasarkan Pembelajaran KELAS N Mean Rank Sum of Ranks NILAI EKSPERIMEN 119 166.32 19792.00 KONTROL 122 76.80 9369.00 Total 241 Tabel 4.40 Hasil Uji Mann-Whitney Pos Tes Berdasarkan Pembelajaran NILAI Mann-Whitney 1866,000 Wilcoxon W 9369,000 Z -10,053 Asymp. Sig. 2 tailed 0.000 Karena P-value 00,00 0,05, maka H O ditolak, jadi Pencapaian kemampuan menulis yang pembelajarannya menggunakan Pembelajaran siswa aktif lebih baik dari pada yang menggunakan model konvensional. Ro c h mat Tr i S u d r ajat, 2015 MOD EL PEMBELAJARAN SISWA AKTIF STUD ENT ACTIVE LEARNING BAGI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA SMP DI KABUPATEN BANDUNG BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Karena P-value 0,977 0,05, maka H O diterima, jadi tidak terdapat perbedaan perbedaan kemampuan menulis antara siswa yang pembelajarannya menggunakan Pembelajaran siswa aktif dengan yang menggunakan pembelajaran konvensional pada awal penelitian.

6. Analisis Gain Ternormalisai