Prosedur Implementasi Model Pembelajaran Siswa Aktif yang dapat

Ro c h mat Tr i S u d r ajat, 2015 MOD EL PEMBELAJARAN SISWA AKTIF STUD ENT ACTIVE LEARNING BAGI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA SMP DI KABUPATEN BANDUNG BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu mengemukakan pendapat dimuka umum yaitu diskusi atau debat dengan memperhatikan hak dan kewajibannya sebagai salah satu bentuk perwujudan dan pengamalan nilai-nilai dalam demokrasi. f Refleksi reflection. Refleksi dalam pembelajaran pada tindakan ke satu terealisasi dalam bentuk pertanyaan dan pernyataan langsung dari guru mengenai apa-apa yang diperoleh siswa dari PBM hari itu, catatan di buku siswa, serta kesan dan saran siswa mengenai pembelajaran hari itu yang formatnya telah disediakan oleh peneliti. Format itu dibagikan oleh guru setiap selesai PBM. Siswa wajib menjawab pertanyaan sesuai dengan hati nurani masing-masing serta langsung mengumpulkannya hari itu juga. Setelah peneliti baca dan amati, hanya beberapa siswa yang mempunyai kesan biasa-biasa saja dengan PBM hari itu. Kebanyakan dari siswa dan guru merasa senang dan mendapatkan banyak hal baru dari PBM tersebut, siswa dan guru merasa lebih paham terhadap materi yang disampaikan, karena ikut aktif dalam PBM tidak hanya mendengarkan dan bengong saja. Merekapun berharap PBM berikutnya lebih baik, menarik, dan menyenangkan lagi. g Penilaian yang sebenarnya authentic assessment. Pada tindakan ke satu dalam pelaksanaan penelitian ini guru melakukan penilaian yang sebenarnya. Dimana nilai siswa tidak hanya diperoleh dari hasil tes akhir saja, akan tetapi lebih ditekankan dari proses pembelajarannya. Adapun bentuk penilaian autentik yang dilakukan pada tindakan pertama ini antara lain dilihat dari PR atau karya siswa berupa proses pengalihan teks wawancara ke dalam teks narasi dan presentasi atau penampilan siswa termasuk kegiatan debating juga tanya jawab dengan sesama siswa atau guru pada saat PBM berlangsung. Hasil uji coba dan analisis model tersebut menjadi panduan dalam penerapan model model pembelajaran siswa aktif yang dapat meningkatkan keterampilan menulis siswa dengan memperhatikan hal-hal berikut.

a. Prosedur

Ro c h mat Tr i S u d r ajat, 2015 MOD EL PEMBELAJARAN SISWA AKTIF STUD ENT ACTIVE LEARNING BAGI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA SMP DI KABUPATEN BANDUNG BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1 Ajaklah anak didik kembali kepada pelajaran. Jelaskan pada anak didik bahwa menghabiskan beberapa menit untuk mengaitkan kembali pelajaran dengan pengetahuan anak akan memberi makna yang berarti. 2 Tentukan satu atau lebih dari pertanyaan-pertanyaan berikut ini kepada para peserta didik a Apa saja yang masih anda ingat tentang pelajaran terakhir kita? apa saja yang masih bertahan dalam diri anda? b Sudahkah anda membaca berpikir melakukan sesuatu yang dirangsang oleh pelajaran terakhi kita? c Pengalaman menarik apa yang telah anda miliki di antara pelajaran- pelajaran? d Apa saja yang ada dalam pikiran anda sekarang misalnya sebuah kekhawatiran yang mungkin mengganggu kemampuan anda untuk memberi perhatian pebuh terhadap pelajaran hari ini? e Bagaimana perasaan anda hari ini? Dapat dilakukan dengan memberikan metafor, seperti “Saya merasa bagaikan pisang busuk”. 3 Dapatkan respons dengan menggunakan salah satu format, seperti sub- kelompok atau pembicara dengan urutan panggilan berikutnya. 4 Hubungkan dengan topik sekarang. Variasi: a Lakukan sebuah ulasan tentang pelajaran yang telah lalu. b Sampaikan dua pertanyaan, konsep atau sejumlah informasi yang tercakup dalam pelajaran yang lalu. Mintalah peserta didik untuk memberikan suara terhadap sesuatu yang paling siswa dan guru sukai agar anda mengulas pelajaran tersebut. Ulaslah pertanyaan, konsep, atau informasi yang menang. b Skenario Pembelajaran 1 Kegiatan Pendahuluan a Pengkondisian kelas agar membuat siswa nyaman. Tempat duduk, suasana kelas, dan tata letak belajar siswa sesuai dengan keinginan masing-masing siswa Penataan lingkungan belajar. Ro c h mat Tr i S u d r ajat, 2015 MOD EL PEMBELAJARAN SISWA AKTIF STUD ENT ACTIVE LEARNING BAGI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA SMP DI KABUPATEN BANDUNG BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b Pemupukan motivasi siswa dengan cara menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang diharapkan murid dan menemukan manfaat dari pembelajaran tersebut. c Penyampaian informasi kegiatan yang akan dilakukan pada pertemuan ini dan mengaitkan kembali materi pelajaran yang akan dibahas melalui pertanyaan guru yang bersifat merangsang kekritisan siswa. Pertanyaan dapat diajukan dengan cara: a Apa saja yang masih anda ingat tentang pelajaran terakhir kita? apa saja yang masih bertahan dalam diri kalian? b Sudahkah kalian membaca berpikir melakukan sesuatu yang dirangsang oleh pelajaran terakhir kita ? c Pengalaman menarik apa yang telah kalian miliki di antara pelajaran- pelajaran? d Apa saja yang ada dalam pikiran kalian sekarang misalnya sebuah kekhawatiran yang mungkin mengganggu kemampuan kalian untuk memberi perhatian pebuh terhadap pelajaran hari ini? e Bagaimana perasaan kalian hari ini? memberikan metafor, seperti “Saya merasa bagaikan pisang busuk”. d Menyusun kelompok kecil dengan cara berhitung mulai satu sampai empat. Setiap murid yang mendapat nomor sama bergabung. 2 Kegiatan Inti a Murid menyimak dua wawancara yang diperagakan oleh beberapa siswa. b Siswa lain mengamati dan memahami isi percakapan sambil memberikan penilaian terhadap peragaan wawancara tersebut. c Murid melakukan diskusi atau brainstorming tentang hasil pengamatannya. Guru selalu memberikan penguatan berupa pujian atau hadiah kepada setiap siswa yang berpendapat sehingga motivasi siswa meningkat. Ketika siswa beradu argumen, guru mengarahkan agar siswa berkompetisi sehat agar terpupuk sikap juara. Ro c h mat Tr i S u d r ajat, 2015 MOD EL PEMBELAJARAN SISWA AKTIF STUD ENT ACTIVE LEARNING BAGI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA SMP DI KABUPATEN BANDUNG BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu d Pada kelompoknya masing-masing, siswa mencatat pokok-pokok pikiran yang dihasilkan berdasarkan hasil simakannya. e Berdasarkan pokok-pokok pikiran tersebut, setiap siswa mengembangkannya menjadi sebuah karangan narasi singkat dengan ketentuan sebagai berikut: f Topik karangan berisi pengalamannya sendiri. g Isi karangan berisi cerita terkait dengan peristiwa yang sedang terjadi up to date. h Beberapa orang siswa membacakan karangan narasinya di depan kelas dengan gaya dan penampilan yang baik. Siswa lain akan menilai dan menentukan penampilan terbaik dalam membacakan karangannya. i Siswa lain yang menyimak pembacaan karangan diminta mengulang kembali dengan menggunakan bahasanya sendiri. j Siswa mengadakan diskusi terbuka untuk menganalisis struktur, unsur- unsur, dan bahasa beberapa karangan siswa terpilih. k Secara terurut, guru memandu siswa untuk membuat simpulan tata karanga narasi berdasarkan beberapa contoh karangan dan tahapan kegiatan yang dialami siswa. Semua kegiatan itu dikemas dalam suasana yang menyenangkan. 3 Kegiatan Penutup a Guru bersama-sama dengan siswa danatau sendiri membuat rangkumansimpulan pelajaran; b Guru melakukan penilaian danatau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram; c Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; d Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling danatau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar siswa; e Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. Ro c h mat Tr i S u d r ajat, 2015 MOD EL PEMBELAJARAN SISWA AKTIF STUD ENT ACTIVE LEARNING BAGI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA SMP DI KABUPATEN BANDUNG BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu f Guru bersama siswa menyimpulkan materi teks langkah-langkah mengubah teks wawancara menjadi karangan narasi. 298 Ro c h mat Tr i S u d r ajat, 2015 MOD EL PEMBELAJARAN SISWA AKTIF STUD ENT ACTIVE LEARNING BAGI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA SMP DI KABUPATEN BANDUNG BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan hasil penelitian, maka penelitian ini menghasilkan beberapa simpulan berikut ini. 1 Langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam pembelajaran menulis narasi di SMP Kabupaten Bandung Barat dengan menggunakan model pembelajaran siswa aktif merujuk pada rancangan model pembelajaran siswa aktif yang diujicobakan dalam penelitian ini. Unsurnya adalah 1 rangkaian kegiatan syntax, 2 sistem sosial social system, 3 prinsip reaksi principle of reaction, 4 sistem penunjang support system, dan 5 dampak instruksional dan penyerta instuctional and nurturant effect. 2 Model pembelajaran siswa aktif dalam meningkatkan kemampuan menulis narasi siswa SMP Kabupaten Bandung Barat adalah kegiatan pembelajaran dalam menerapkan pembelajaran pada materi menulis karangan narasi melalui penerapan pendekatan student active learning. Pelaksanaan pembelajaran dibagi menjadi 2 tahap, tiap satu tahap dilaksanakan dalam 2 pertemuan. Tiap pertemuan dilaksanakan dalam 2 x 45 menit atau dalam 2 jam pelajaran. Setiap pertemuan pembelajaran membahas materi yang sama yaitu menulis karangan narasi melalui pendekatan student active learning. 3 Perbandingan hasil penerapan model pembelajaran siswa aktif dalam pembelajaran menulis narasi dengan model pembelajaran konvensional di SMP Kabupaten Bandung Barat diperoleh melalui hasil penghitungan statistik. Secara keseluruhan rata-rata gain kemampuan menulis pada siswa adalah 0,40 dari skor maksimum ideal 1. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan menulis siswa secara keseluruhan pada termasuk kategori sedang. Skor kemampuan menulis siswa secara keseluruhan berdasarkan jenis pendekatan pembelajaran eksperimen dan kontrol adalah 0,57 dan 0,23; simpangan baku masing-masing 0,20 dan 0,23; dan jumlah siswa 119, dan 122