Implementasi Model Pembelajaran Metode Ceramah di Kelas VIII-B

Ro c h mat Tr i S u d r ajat, 2015 MOD EL PEMBELAJARAN SISWA AKTIF STUD ENT ACTIVE LEARNING BAGI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA SMP DI KABUPATEN BANDUNG BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu satu gambar yang diceritakan tetapi mengundang beberapa pendapat yang beragam. Kondisi ini sangat positif sebab pengetahuan dan kemampuan siswa terkesplorasi dengan baik melalui gambar. 3 Kegiatan Penutup Pada kegiatan penutupakhir, siswa bersama-sama guru membuat kesimpulan tentang paragraf. Kesimpulan dilakukan dengan cara menampilkan salah satu paragraf kelompok tertentu yang terbaik. Gambar besar yang disiapkan guru dipasang di papan tulis, kemudian paragraf siswa dibacakan kembali di depan kelas. Siswa dengan bimbingan guru menganalisis satu per satu kalimat yang terdapat pada paragraf tersebut. Akhirnya, seluruh siswa menyepakati paragraf dalam karangan narasi yang dibuat berdasarkan gambar menjadi hasil pelajaran pada hari ini. Proses pembelajaran ditutup oleh pemberian tes formatif, dalam bentuk tes akhir. Tes ini dilaksanakan untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajarinya. Tes formatif dilaksanakan dalam waktu 10 menit, sesuai dengan rencana yang tertuang dalam silabus.

c. Implementasi Model Pembelajaran Metode Ceramah di Kelas VIII-B

SMP Negeri Saguling Kecamatan Saguling Kab. Bandung Barat Pada bagian ini, penulis akan mendeskripsikan proses pembelajaran dengan penggunaan metode ceramah dalam menulis karangan narasi di kelas VIII B SMP Negeri Saguling Kecamatan Saguling Kabupaten Bandung Barat. 1 Kegiatan Awal Pada tahap pertama, siswa menyimak penjelasan penulis tentang tujuan proses belajar mengajar yang akan dilaksanakan. Tidak lupa penulis menjelaskan bahwa proses pembelajaran ini merupakan sebuah penelitian. Penulis meminta siswa untuk ikut berpartisipasi dengan aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Selanjutnya penulis menjelaskan langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan. Untuk memperkuat data penulis tentang pengetahuan siap siswa, penulis memberikan tes awal. Tes awal dilaksanakan dalam waktu 15 menit. Ro c h mat Tr i S u d r ajat, 2015 MOD EL PEMBELAJARAN SISWA AKTIF STUD ENT ACTIVE LEARNING BAGI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA SMP DI KABUPATEN BANDUNG BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Setelah pelaksanaan tes awal, penulis menyampaikan tujuan pembelajaran, Beberapan saat setelah penulis menyampaikan tujuan belajar, penulis meminta salah seorang siswa untuk mengulang kembali tujuan tersebut dengan kata- katanya sendiri. Salah seorang siswa yang diminta menyampaikan tujuan itu mampu mengulangnya dengan baik, sekalipun tidak sempurna. Siswa hanya menyampaikan bahwa tujuan belajarnya adalah agar mampu Memberikan tanggapan sederhana tentang cerita pengalaman teman yang didengarnya. Kegiatan apersepsi dilanjutkan dengan tanya jawab tentang pengalaman yang menarik. Penulis menanyakan beberapa hal di antaranya, “Apakah kalian suka bepergian atau piknik?” Siswa serempak menjawab: “Pernah” “Tempat apa yang telah kalian kunjungi?” Penulis bertanya lebih lanjut. Beberapa orang mengacungkan telunjuknya. “Tangkuban Perahu, Maribaya, Ciater, Borobudur, Pangalengan, banyak Bu ” suara siswa saling menyambung. Deskripsi percakapan tersebut hanyalah sepenggal yang berupa rangkumannya saja. 2 Kegiatan Inti Pada tahap ini siswa dibimbing guru untuk membuat perencanaan kegiatan di kelas, yakni menentukan pengalaman yang paling menarik dan mengemukakan tanggapan terhadap pengalaman teman dalam bentuk karangan narasi. Untuk menunjang kegiatan tersebut, penulis melakukan dua kegiatan, yaitu mengajak siswa ke luar kelas dan meminta siswa mencari salah satu benda atau tempat yang mempunyai pengalaman atau kesan dengan benda atau tempat tersebut. Kegiatan selanjutnya, siswa merencanakan hal-hal yang akan didiskusikan, yakni menentukan pengalaman yang paling berkesan dan memberikan tanggapan. Pengetahuan siswa tentang cara menyusun kalimat tanggapan belum mendalam. Siswa hanya mampu menyampaikan tanggapan dengan singkat dalam bentuk kalimat yang kurang runtut. Siswa secara demokratis, di bawah bimbingan guru membagi kelas menjadi 5 kelompok diskusi. Setiap kelompok terdiri atas 4-5 orang yang dibentuk secara manasuka. Penulis menjelaskan bahwa untuk memecahkan permasalahan yang telah disusun sebelumnya, perlu dilakukan dengan cara Ro c h mat Tr i S u d r ajat, 2015 MOD EL PEMBELAJARAN SISWA AKTIF STUD ENT ACTIVE LEARNING BAGI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA SMP DI KABUPATEN BANDUNG BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu berdiskusi kelompok. Selanjutnya penulis jelaskan pula bahwa dengan berdiskusi, siswa akan belajar bagaimana berbagi pendapat, bertanya jawab, dan bekerja sama memutuskan sesuatu. Tidak lupa penulis menjelaskan aturan dalam berdiskusi, misalnya harus aktif bertanya dan berpendapat, menghargai pendapat satu sama lain, berdisiplin, dan sebagainya. Pada saat pembentukkan kelompok, siswa sangat antusias dan bersemangat. Siswa dan guru duduk melingkar dan berhadapan dalam kelompoknya masing- masing. Kegiatan selanjutnya, siswa merumuskan beberapa kalimat tentang benda atau tempat dengan memperhatikan ketepatan ejaan yang dilakukan pada kelompok masing-masing. Pada saat kegiatan berlangsung, siswa sangat antusias menyusun kalimat satu demi satu berdasarkan hasil pengamatan terhadap banda atau tempat yang dipilihnya. Berdasarkan kalimat-kalimat yang disusunnya, siswa diberi kesempatan untuk memilih satu kalimat yang dijadikan pokok karangan atau pokok cerita. Pada saat melakukan kegiatan tersebut, sebagian siswa mengalami kesulitan menuangkan pengalaman menariknya. Guru mencoba mengatasi kesulitan siswa tersebut dengan cara membacakan kalimatnya di hadapan temannya. Temannya kemudian memberi tanggapan sehingga siswa tersebut dapat menyusun kalimat dengan cukup baik. Setelah siswa kembali ke kelas, masing-masing kelompok melaporkan hasilnya secara bergantian di depan kelas. Siswa yang lain mengamati sambil membandingkannya dengan hasil kelompok sendiri.Masing-masing kelompok memberi tanggapan kepada kelompok yang tampil mengenai pengalaman yang disampaikannya. Siswa bersama-sama guru menyimpulkan kegiatan yang telah dilakukan. 3 Kegiatan Penutup Proses pembelajaran ditutup oleh pemberian tes formatif, dalam bentuk tes akhir. Tes ini dilaksanakan untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajarinya. Tes formatif dilaksanakan dalam waktu 30 menit, sesuai dengan rencana yang tertuang dalam silabus. Ro c h mat Tr i S u d r ajat, 2015 MOD EL PEMBELAJARAN SISWA AKTIF STUD ENT ACTIVE LEARNING BAGI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA SMP DI KABUPATEN BANDUNG BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Implementasi Model Pembelajaran dengan Teknik Alfa di Kelas VIII-B