Pendahuluan Implementasi Model Pembelajaran Inkuiri di Kelas VIII-B SMP Negeri

Ro c h mat Tr i S u d r ajat, 2015 MOD EL PEMBELAJARAN SISWA AKTIF STUD ENT ACTIVE LEARNING BAGI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA SMP DI KABUPATEN BANDUNG BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 6. Mengurangi porsi materi agar tujuan pembelajaran tercapai sesuai alokasi waktu yang telah ditentukan. 7. Ternyata hasil karangan siswa masih berbentuk karangan bebas dan bukan karangan narasi. Rangkaian kalimat juga belum sesuai dengan prinsip-prinsip karangan narasi. Maka perlu diadakan perbaikan pada tahap 2 dengan memberikan beberapa contoh model yang akan membantu siswa dalam menuangkan ide-idenya. 8. Masih banyak karangan siswa yang belum sesuai dengan prinsip-prinsip karangan narasi, terutama pada karangannya tidak terdapat latar waktu. Maka pada tahap berikutnya siswa di beri penguatan tentang prinsip karangan narasi. 9. Hasil karangan siswa pada umumnya terdapat banyak kesalahan dalam penggunaan tanda baca dan pemilihan kata-kata diksi.

3. Implementasi Model Pembelajaran pada Kelas Pembanding

a. Pendahuluan

Pada bagian ini akan dipaparkan implementasi model pembelajaran menulis karangan narasi dengan menggunakan metode konservatif atau metode yang biasa digunakan di sekolah penelitian. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru mata pelajaran bahasa Indonesia di setiap sekolah penelitian, disepakati bahwa: 1 Pembelajaran menulis karangan narasi di kelas VIII B SMP Negeri 1 Batujajar Kabupaten Bandung akan menerapkan metode inkuiri; 2 Pembelajaran menulis karangan narasi di kelas VIII B SMP Negeri Saguling Kecamatan Saguling Kabupaten Bandung Barat akan menerapkan metode ceramah ; dan Pembelajaran menulis karangan narasi di kelas VIII B SMP Negeri 1 Cisarua Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat akan menerapkan teknik alfa. Deskripsi dan hasil pembelajaran tersebut akan menjadi pembanding hasil penelitian pada kelas eksperimen.

b. Implementasi Model Pembelajaran Inkuiri di Kelas VIII-B SMP Negeri

1 Batujajar Kab. Bandung Barat Ro c h mat Tr i S u d r ajat, 2015 MOD EL PEMBELAJARAN SISWA AKTIF STUD ENT ACTIVE LEARNING BAGI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA SMP DI KABUPATEN BANDUNG BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Paparan ini akan mendeskripsikan pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang mengimplementasikan metode inkuiri dalam pembelajaran menulis karangan narasi di kelas VIII B SMP Negeri I Batujajar Kabupaten Bandung Barat. Pembelajaran berdasarkan silabus yang telah disusun sebelumnya. Pelaksanaan penggunaan metode inkuiri dalam pembelajaran menulis karangan narasi juga mengacu kepada silabus tersebut yang terbagi menjadi tiga kegiatan, yaitu: pendahuluan kegiatan awal, kegiatan inti, dan penutup kegiatan akhir. 1 Kegiatan Awal Pada tahap pertama, diawali oleh kegiatan berdoa dan pengecekan kehadiran siswa. Siswa menyimak penjelasan guru tentang tujuan proses belajar mengajar yang akan dilaksanakan. Tidak lupa guru menjelaskan bahwa proses pembelajaran ini merupakan sebuah penelitian. Guru meminta siswa untuk ikut berpartisipasi dengan aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Selanjutnya, guru menjelaskan langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan yang disertasi dengan tanya jawab mengenai materi yang akan dipelajari dan dihubungkan dengan pengalaman belajar siswa. Misalnya, pernahkah menggambar? Gambar apa yang paling disukai? Apakah pernah menuliskan isi gambar ke dalam paragraf? Dsb. Kemudian, guru menyampaikan pengantar materi tentang menulis karangan narasi dan langkah-langkahnya; memotivasi siswa dengan dialog yang berupa tanya jawab mengenai paragraf ; dan menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai. Untuk memperkuat memperoleh data kemampuan awal siswa tentang keterampilan dan pengetahuan siap siswa, penulis memberikan tes awal. Tes awal dilaksanakan dalam waktu 10 menit. 2 Kegiatan Inti Kegiatan inti diawali oleh pengarahan guru untuk melaksanakan identifikasi masalah, yaitu tentang menulis karangan narasi dengan bantuan metode ceramah . Siswa dibimbing guru untuk membuat perencanaan kegiatan di kelas di antaranya merumuskan bahan yang akan didiskusikan dan mengenali gambar yang dipajang guru. Setelah semua siswa memahami langkah-langkah Ro c h mat Tr i S u d r ajat, 2015 MOD EL PEMBELAJARAN SISWA AKTIF STUD ENT ACTIVE LEARNING BAGI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA SMP DI KABUPATEN BANDUNG BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu kegiatan pembelajaran, selanjutnya siswa diberi kesempatan mengamati gambar yang terdapat pada LKS. Secara aktif, seluruh siswa mengamati mencari dan mengumpulkan data tentang gambar tersebut untuk memperkaya pemahamannya dengan cara: mengamati bagian-bagian gambar. Pada kelompok masing-masing, siswa saling memberi tanggapan satu sama lain tentang isi gambar masing-masing secara bergantian. Kegiatan diskusi cukup aktif walaupun masih terlihat agak kaku dan kurang komunikatif. Kegiatan selanjutnya, siswa merumuskan beberapa kalimat tentang tiap- tiap gambar dengan memperhatikan ketepatan ejaan yang dilakukan pada kelompoknya masing-masing. Pada saat kegiatan berlangsung, siswa sangat antusias menyusun kalimat satu demi satu berdasarkan hasil pengamatan terhadap gambar. Berdasarkan kalimat-kalimat yang disusunnya, siswa diberi kesempatan untuk memilih satu kalimat yang dijadikan pokok paragraf. Pada saat melakukan kegiatan tersebut, sebagian siswa mengalami kesulitan menuangkan kalimat yang sesuai dengan gambar. Guru mencoba mengatasi kesulitan siswa tersebut dengan cara membacakan kalimatnya di hadapan temannya. Temannya kemudian memberi tanggapan sehingga siswa tersebut dapat menyusun kalimat dengan cukup baik. Setiap kalimat dianalisis untuk memeriksa secara cermat ketepatan penggunaan ejaannya. Setelah sejumlah kalimat terbentuk, siswa mencoba mengurutkan kalimat-kalimat yang telah disusunnya menjadi paragraf. Pengurutannya berdasarkan rangkaian kalimat yang memiliki kesatupaduannya. Siswa diberi kesempatan untuk menguji dan menganalisis kembali urutan kalimat dalam paragraf yang disusunnya. Kegiatan tersebut berlangsung kurang lebih 40 menit. Pola belajar melalui kegiatan diskusi cukup memotivasi siswa. Masing-masing kelompok melaporkan hasilnya secara bergantian di depan kelas. Siswa yang lain mengamati sambil membandingkannya dengan hasil kelompoknya sendiri. Masing-masing kelompok memberi tanggapan kepada kelompok yang tampil mengenai paragraf yang disampaikannya. Kegiatan yang menarik adalah adanya pendapat siswa yang beragam tentang gambar. Walaupun Ro c h mat Tr i S u d r ajat, 2015 MOD EL PEMBELAJARAN SISWA AKTIF STUD ENT ACTIVE LEARNING BAGI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA SMP DI KABUPATEN BANDUNG BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu satu gambar yang diceritakan tetapi mengundang beberapa pendapat yang beragam. Kondisi ini sangat positif sebab pengetahuan dan kemampuan siswa terkesplorasi dengan baik melalui gambar. 3 Kegiatan Penutup Pada kegiatan penutupakhir, siswa bersama-sama guru membuat kesimpulan tentang paragraf. Kesimpulan dilakukan dengan cara menampilkan salah satu paragraf kelompok tertentu yang terbaik. Gambar besar yang disiapkan guru dipasang di papan tulis, kemudian paragraf siswa dibacakan kembali di depan kelas. Siswa dengan bimbingan guru menganalisis satu per satu kalimat yang terdapat pada paragraf tersebut. Akhirnya, seluruh siswa menyepakati paragraf dalam karangan narasi yang dibuat berdasarkan gambar menjadi hasil pelajaran pada hari ini. Proses pembelajaran ditutup oleh pemberian tes formatif, dalam bentuk tes akhir. Tes ini dilaksanakan untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajarinya. Tes formatif dilaksanakan dalam waktu 10 menit, sesuai dengan rencana yang tertuang dalam silabus.

c. Implementasi Model Pembelajaran Metode Ceramah di Kelas VIII-B