1. 5 Model Hubungan Karbon Terikat dengan Biomassa

Tabel 24 Potensi karbon terikat pohon berdasarkan tingkat pertumbuhan Tingkat pertumbuhan Karbon terikat tonha Persentase Pancang 4,64 11,11 Tiang 18,54 44,33 Pohon 18,64 44,57 Total 41,82 100 Berdasarkan Tabel 24, karbon terikat pada areal bekas tebangan Merang banyak disumbangkan oleh tiang dan pohon. Selain diameter, jumlah individuha adalah faktor yang mempengaruhi karbon terikat pada suatu tegakan hutan. Seperti pada biomassa, pancang merupakan tingkat pertumbuhan pohon yang paling rendah menyumbangkan karbon terikat pada areal ini. Tabel 25 Koefisien korelasi antara variabel potensi karbon pada tiap anatomi Karbon Batang Cabang Ranting Daun Total Batang - 0,91 0,78 0,50 0,99 Cabang - 0,76 0,50 0,95 Ranting - 0,86 0,82 Daun - 0,55 Total - Koefisien korelasi antara karbon terikat batang, karbon terikat cabang, karbon terikat ranting, karbon terikat daun dan karbon terikat total disajikan pada Tabel 25. Dari analisis hubungan tersebut diperoleh hasil bahwa karbon terikat pada batang berkorelasi erat dengan karbon terikat pada cabang, ranting dan total. Hal ini berarti besarnya kandungan karbon terikat batang dapat mempengaruhi kandungan karbon cabang, ranting dan total. Nilai kandungan karbon cabang berkorelasi erat dengan batang, ranting dan total. Kandungan karbon terikat ranting berpengaruh terhadap kandungan karbon terikat batang, cabang, daun dan total. Sedangkan kandungan karbon terikat pada daun hanya berkorelasi erat dengan ranting.

5. 1. 5 Model Hubungan Karbon Terikat dengan Biomassa

Potensi kandungan karbon dapat dipresentasikan oleh biomassanya, Berdasarkan data biomassa dan karbon diketahui bahwa hubungan antara keduanya adalah linear positif, dimana kandungan karbon meningkat secara linear seiring dengan meningkatnya biomassa. Model hubungan ini dibuat dengan menggunakan model penduga C = aW b pada bagian pohon. Bentuk model ini dipilih karena kesamaan bentuk dengan dua jenis pemodelan yang dilakukan yakni model antara hubungan biomassa dengan pohon W = aD b dan antara karbon dengan diameter C = aD b . Persamaan yang menggambarkan hubungan antara karbon dengan biomassa pada setiap bagian pohon di lokasi penelitian disajikan pada Tabel 26. Tabel 26 Hubungan Karbon Terikat dengan Biomassa Bagian Pohon Persamaan R 2 Batang C = 0,119W 1,026 98,7 Cabang C = 0,167W 1,016 99,1 Ranting C = 0,215W 1,018 99,3 Daun C = 0,219W 1,020 99,0 Non Fotosintesis C = 0,135W 1,019 99,3 Total C = 0,146W 1,011 99,5 Dari model hubungan antara biomassa dan karbon menunjukkan tingkat keeratan yang sangat tinggi yang berkisar 98,7 - 99,5. Hasil ini menguatkan teori bahwa C = f W. Besarnya kandungan karbon dipengaruhi oleh kandungan biomassa, dimana semakin besar biomassa maka potensi karbon akan semakin besar. Berdasarkan Tabel 27, Dacryodes rostrata merupakan jenis dengan kontribusi biomassa tertinggi dibandingkan dengan jenis lain yakni 35,55 tonha atau 12,84. Jenis tertinggi lainnya adalah Polyalthia sumatrana dan Crytocarya crassinervia yang masing-masingnya berkontribusi sebesar 26,08 tonha 9,42 dan 25,72 tonha 9,29. Karena tingginya keeratan antara karbon dan biomassa dapat dikatakan bahwa jenis yang sama ditunjukkan untuk kontribusi karbon terikat, dimana Dacryodes rostrata , Polyalthia sumatrana, Crytocarya crassinervia merupakan jenis yang memiliki kontribusi karbon terikat tertinggi diantara jenis lainnya. Syzygium sp 2 merupakan jenis yang paling rendah berkontribusi terhadap kandungan biomassa ataupun karbon terikat total. Tabel 27 Kontribusi tiap jenis terhadap biomassa dan karbon terikat total Jenis Biomassa Karbon tonha ase tonha ase Gluta renghas 2,31 0,83 0,34 0,82 Polyalthia sumatrana Miq. Kurz 26,08 9,42 4,00 9,56 Mezzetia parviflora Becc. 6,00 2,17 0,91 2,17 Xylopia altissima 3,71 1,34 0,55 1,32 Dyera lowii 4,40 1,59 0,66 1,57 Dacryodes rostrata H.J. Lam 35,55 12,84 5,34 12,77 Koompassia malaccensis 16,50 5,96 2,56 6,12 Shorea uliginosa 11,61 4,19 1,73 4,14 Shorea dasyphylla 4,13 1,49 0,62 1,47 Elaeocarpus griffithii A. Gray 6,15 2,22 0,92 2,20 Macaranga maingayi 2,06 0,74 0,31 0,74 Antidesma montanum Blume 3,81 1,38 0,57 1,36 Aporosa arborea 7,09 2,56 1,09 2,60 Lithocarpus sundaicus 5,40 1,95 0,81 1,93 Crytocarya crassinervia 25,72 9,29 3,84 9,19 Litsea noronhae 14,21 5,13 2,13 5,09 Litsea firma 5,95 2,15 0,90 2,15 Dehaasia caesia 4,57 1,65 0,68 1,63 Litsea sp. 7,32 2,64 1,09 2,61 Litsea calophyllantha 1,88 0,68 0,28 0,68 Cryptocarya griffithiana 4,94 1,78 0,74 1,76 Alseodaphne insignis Gamble 13,70 4,95 2,05 4,91 Artocarpus teysmanni 2,69 0,97 0,40 0,96 Horsfieldia sp. 2,19 0,79 0,33 0,78 Syzygium sp. 1 4,06 1,47 0,61 1,45 Syzygium sp. 2 0,67 0,24 0,10 0,24 Syzygium bankense Merr. L.M Perry 6,14 2,22 0,92 2,20 Melaleuca sp 5,02 1,81 0,77 1,83 Prunus arborea 10,71 3,87 1,63 3,90 Palaquium burkii 5,62 2,03 0,86 2,05 Palaquium ridleyi King 6,09 2,20 0,94 2,25 Tetramerista glabra 10,40 3,76 1,62 3,87 Gonystylus bancanus 10,27 3,71 1,53 3,67 Total 276,95 100 41,82 100 Tabel 28 Persentase kandungan karbon terikat pada setiap bagian pohon per kelas diameter Kelas Batang Cabang Ranting Daun Total Diametercm Kandungan Biomassa tonha 5 -10 23,49 2,15 3,21 2,30 3,12 10-20 97,50 10,30 9,82 6,42 124,04 20-30 20,78 2,51 1,56 0,94 25,79 30-40 29,51 3,88 1,84 1,04 36,27 40-50 21,81 3,03 1,21 0,66 26,70 50-60 10,60 1,52 0,54 0,29 12,96 60-70 16,40 2,46 0,77 0,40 20,03 Kandungan Karbon Terikat tonha 5-10 3,06 0,35 0,71 0,52 4,64 10-20 13,10 1,78 2,20 1,47 18,54 20-30 2,87 0,45 0,36 0,22 3,89 30-40 3,40 0,58 0,35 0,20 4,54 40-50 3,84 0,70 0,35 0,20 5,09 50-60 1,52 0,29 0,13 0,69 2,00 60-70 2,37 0,47 0,18 0,94 3,12 Persentase kandungan karbon dari biomassa pohon 5-10 13,04 16,43 22,07 22,57 14,91 10-20 13,43 17,19 22,44 22,89 14,95 20-30 13,80 17,93 22,80 23,20 15,09 30-40 11,52 15,03 19,09 19,45 12,51 40-50 17,63 23,09 29,20 29,77 19,07 50-60 14,31 18,95 23,28 23,62 15,44 60-70 14,44 19,20 23,41 23,73 15,55 Rata-rata 14,03 18,26 23,18 23,60 15,36 Pada Tabel 28 dengan menggunakan model W 1 dan C 1 yang telah dibuat dengan memasukkan semua pohon yang dianalisis vegetasi pada plot contoh 0,49 Ha, dapat diketahui bahwa kandungan karbon terikat per biomassa pada tiap bagian setara dengan kandungan karbon terikat hasil uji laboratorium pada pohon contoh yang ditebang. Pada Tabel 15 disajikan kandungan karbon terikat rata-rata hasil uji laboratorium pada tiap bagian pohon adalah batang 14,12, cabang 18,18, ranting 22,75 dan daun 23,2. Untuk pohon pada plot contoh kandungan karbon terikat rata-rata adalah batang 14,03, cabang 18,26, ranting 23,18 dan daun 23,60. Tabel 29 Nilai hasil dugaan biomassa total dan potensi karbon terikat total Kategori Biomassa Karbon Terikat tonha Persentase tonha Persentase Vegetasi 276,95 96,45 41,82 94,85 Tumbuhan bawah 2,97 1,04 0,61 1,38 Serasah 7,21 2,51 1,66 3,78 Total 287,13 100 44,09 100 Hasil penelitian menunjukkan bahwa total biomassa di tegakan hutan bekas tebangan adalah 287,13 tonha dengan kandungan karbon 44,09 tonha atau setara dengan 161,81 ton CO 2 . Secara keseluruhan pada penelitian ini biomassa mengandung 15,78 karbon terikat dari total tegakan. 5. 2. Pembahasan 5. 2. 1 Komposisi Jenis dan Struktur Hutan