2. 4 Biomassa dan Karbon
Biomasssa adalah berat bahan organik suatu organisme per satuan unit area pada suatu saat. Biomassa umumnya dinyatakan dengan satuan berat
kering dry weight
atau kadang-kadang dalam berat kering bebas abu ash free
dry weight yang terutama tersusun dari senyawa karbohidrat yang terdiri dari
elemen karbon C, hidrogen H, dan oksigen O yang dihasilkan dari proses fotosintesis tanaman. Biomassa tumbuhan adalah jumlah berat kering dari
seluruh bagian yang hidup dari tumbuhan dan untuk memudahkannya dibagi menjadi biomassa di atas permukaan tanah daun, bunga, buah, ranting, cabang,
batang dan biomassa di bawah permukaan tanah Chapman 1976; Whitten dan Plaskett 1981; Anwar
et al . 1984.
Biomassa tumbuhan bertambah karena tumbuhan mengikat CO
2
dari udara dan merubahnya menjadi bahan organik melalui proses fotosintesis. Laju
dimana biomassa bertambah adalah produktivitas primer kotor. Hal ini tergantung dari luas daun yang disinari, suhu dan sifat masing-masing jenis
tumbuhan. Sisa hasil fotosintesis yang tidak digunakan untuk pernapasan dinamakan produktivitas primer bersih dan produktivitas yang tersedia setelah
waktu tertentu dinamakan produksi primer bersih Whitmore 1985. Biomassa hutan dapat memberikan dugaan sumber karbon pada vegetasi hutan, oleh
karena 50 dari biomassa adalah karbon. Biomassa diukur dari biomassa di atas permukaan tanah dan biomassa di bawah permukaan tanah, dari bagian
tumbuhan yang hidup, semak dan serasah Brown dan Gaston 1996. Beberapa faktor yang mempengaruhi biomasaa tegakan hutan antara lain adalah: umur
tegakan hutan, perkembangan vegetasi, komposisi dan strukur tegakan hutan. Selain itu juga dipengaruhi oleh faktor iklim seperti suhu dan curah hujan.
Karbon adalah bahan penyusun dasar semua senyawa organik. Pergerakannya dalam suatu ekosistem bersamaan dengan pergerakan energi
melalui zat kimia lain. Dalam siklus karbon, proses timbal balik fotosintesis dan respirasi seluler menyediakan suatu hubungan antara lingkungan atmosfer dan
lingkungan terestrial. Tumbuhan mendapatkan karbon, dalam bentuk CO
2
, dari atmosfer melalui stomata daunnya dan menggabungkannya ke dalam bahan
organik biomassanya sendiri melalui proses fotosintesis. Sejumlah bahan organik tersebut kemudian menjadi sumber karbon bagi konsumen. Respirasi oleh
semua organisme mengembalikan CO
2
ke atmosfer Campbell et al
. 2004.
2. 5 Pemodelan Biomassa dan Karbon