2 Pengambilan dan penebangan pohon terpilih

Hal ini dikemukan antara lain oleh Onrizal 2004, Limbong 2009, Ismail 2005, Salim 2005, Chave et al . 2005. a b c Gambar 13 a Pengeboran tanah gambut, b pembuatan subplot 2 x 2 m, c pengukuran diameter setinggi dada Semua tumbuhan bawah dan serasah yang terdapat di lantai hutan di dalam subplot ukuran 2 m x 2 m yang diletakkan secara nested sampling . Tumbuhan bawah dipisahkan atas tumbuhan berkayu dan tidak berkayu yang diidentifikasi jenis dan jumlahnya. 4. 4. 2 Pengambilan dan penebangan pohon terpilih Jumlah pohon contoh ditentukan dengan metode acak berlapis berdasarkan kelas diameter pohon. Untuk menentukan kelas diameter tebangan dilihat dari hasil analisis vegetasi yang dilakukan. Interval masing-masing kelas dibuat 10 cm, kecuali pada kelas pertama yang hanya berinterval 5 karena pengukuran pohon berawal dari pohon dengan Dbh 5 cm. Untuk menentukan unit contoh pohon yang ditebang pada setiap kelas diameter digunakan rumus sebagai berikut : n N Nh nh × = dimana nh adalah pohon contoh terpilih dalam kelas diameter h, Nh adalah jumlah pohon dalam lapisan ke-h, n adalah jumlah pohon contoh, N adalah jumlah pohon dalam populasi. Dengan menggunakan metode tersebut terpilih 30 pohon contoh dengan rincian sebagai berikut : Tabel 8 Pohon terpilih untuk ditebang berdasarkan kelas diameter Kelas Dbh Jenis Dbh cm Tinggi m 5 – 10 cm Syzygium sp. 2 5,3 10,6 Syzygium sp. 1 7,5 13,5 Dyera lowii 7,5 7,9 Shorea uliginosa 8,3 10,2 Syzygium bankense 8,7 12,5 Horsfieldia sp. 8,8 8,4 Dacryodes cf.rostrata 9,0 9,3 Syzygium sp. 1 9,4 12,0 Dyera lowii 9,9 14,3 10 - 20 cm Shorea uliginosa 10,2 10,5 Lithocarpus sundaicus 10,5 11,7 Shorea dasyphylla 11,5 9,8 Dacryodes rostrata 12,8 11,4 Elaeocarpus griffithii 13,6 6,6 Shorea uliginosa 14,0 14,5 Crytocarya crassinervia 14,5 15,4 Gonystylus bancanus 16,0 14,3 Crytocarya crassinervia 16,2 14,0 20 - 30 cm Litsea noronhae 21,0 16,5 Polyalthia sumatrana 21,5 18,3 Macaranga maingayi 24,9 17,0 Mezzetia parviflora 27,0 21,2 Dacryodes rostrata 28,0 22,0 Alseodaphne insignis 29,5 22,8 30 - 40 cm Mezzetia parviflora 31,0 19,5 Polyalthia sumatrana 36,0 29,7 Dacryodes rostrata 39,8 26,9 40 - 50 cm Polyalthia sumatrana 46,8 26,1 50 - 60 cm Palaquium ridleyi King 51,4 29,3 60 - 70 cm Tetramerista glabra 64,0 31,2 Pohon contoh yang terpilih kemudian ditebang dan dipisahkan berdasarkan bagian-bagian pohon yaitu batang, cabang, ranting, dan daun. Batang pohon ditebang sedapat mungkin rata dengan tanah, dan dibagi-bagi atas segmen-segmen untuk memudahkan dalam penimbangan. Adapun panjang segmen tergantung dari berat pohon yang disesuaikan dengan kapasitas timbangan. Daun, cabang dan ranting dikumpulkan untuk diketahui fresh weight masing-masing bagian pohon tersebut. Selanjutnya dilakukan pengukuran tebal kulit pohon dengan caliper. Untuk pengambilan contoh uji, batang dapat dibagi atas 2 - 7 fraksi yang dapat mewakili kondisi pohon. Selain perubahan diameter, bentuk permukaan pohon misalnya: terdapat benjolan atau gerowong kecil pada batang menjadi pertimbangan pembagian fraksi. Dari tiap fraksi batang diambil contoh uji ± dengan ukuran 8 x 5 cm yang selanjutnya dianalisa di laboratorium. Untuk contoh uji daun, cabang dan ranting diambil minimal 50 gram. Gambar 14 Penebangan pohon Gambar 15 Pembagian segmen batang yang akan ditimbang Gambar 16 Penimbangan batang Gambar 17 Pengumpulan dan penimbangan daun Gambar 18 Penimbangan ranting 4. 4. 3 Pengambilan contoh tumbuhan bawah, serasah dan nekromassa