1. 3. 2 Biomassa Pohon Potensi Karbon Terikat di Atas Permukaan Tanah pada Hutan Gambut Bekas Tebangan di Merang Sumatera Selatan

Tabel 16 Biomassa tumbuhan bawah, serasah dan nekromassa No Kategori Biomassa tonha Persentase 1 Tumbuhan bawah berkayu 2 ,12 20,79 2 Tumbuhan bawah tidak berkayu 0,86 8,40 3 Nekromassa 0,41 4,01 4 Serasah cabang 0,77 7,57 5 Serasah ranting 1,04 10,18 6 Serasah daun 5,00 49,05 Total 10,19 100

5. 1. 3. 2 Biomassa Pohon

Berdasarkan kandungan biomassa pada setiap bagian pohon yang ditebang Tabel 16, persamaan alometrik dapat dibangun, dimana biomassa sebagai variabel terikat dan diameter, tinggi dan berat jenis sebagai variabel bebas. Model penduga biomassa dapat berdasarkan kandungan biomassa pada tiap bagian anatomi pohon batang, cabang, ranting, daun non fotosintesis dan total. Biomassa total adalah biomassa yang dikandung seluruh bagian pohon yang diobservasi. Biomassa non fotosintesis adalah biomassa pada bagian pohon yang tidak melakukan fotosintesis termasuk di dalamnya batang, ranting dan cabang. Gambar 24 menjelaskan hubungan antara diameter dan biomassa tiap bagian anatomi pohon linear yang membentuk persamaan logaritma linear. Tabel 17 Rekapitulasi biomassa pada tiap bagian pohon terpilih Dbh Tinggi m Biomassa kg tiap bagian pohon cm Batang Cabang Ranting Daun Total 5,3 10,6 14,93 2,02 1,76 18,70 7,5 13,5 21,86 1,56 1,54 24,96 7,5 7,9 15,18 2,56 0,70 18,43 8,3 10,2 22,90 3,51 3,78 30,19 8,7 12,5 33,37 3,29 6,30 3,44 46,40 8,8 8,4 17,45 0,89 0,64 18,98 9,0 9,3 38,58 7,59 12,20 5,79 64,15 9,4 12,0 72,25 10,90 15,32 5,03 103,50 9,9 14,3 41,11 3,76 5,32 50,20 10,2 10,5 79,37 4,61 7,27 3,41 94,66 10,5 11,7 55,78 2,00 10,44 13,14 81,36 11,5 9,8 53,02 2,11 0,68 55,81 12,8 11,4 75,80 3,22 1,62 0,66 81,30 13,6 6,6 80,45 16,90 23,83 16,64 137,83 Dbh Tinggi m Biomassa kg tiap bagian pohon cm Batang Cabang Ranting Daun Total 14,5 15,4 88,87 10,38 12,07 24,24 135,55 16,0 14,3 131,78 31,96 32,07 35,67 231,48 16,2 14,0 69,65 13,17 22,32 18,20 123,34 21,0 16,5 173,31 46,79 18,63 7,66 246,39 21,5 18,3 365,46 8,62 18,24 14,99 407,31 24,9 17,0 238,59 49,97 31,32 32,11 351,99 27,0 21,2 583,15 28,92 69,23 41,54 722,83 28,0 22,0 821,86 21,73 45,32 18,98 907,89 29,5 22,8 873,94 85,96 24,32 34,79 1019,01 31,0 19,5 930,59 43,54 71,80 36,61 1082,53 36,0 29,7 1441,82 227,12 77,89 47,99 1794,81 39,8 26,9 1601,56 104,50 77,95 34,41 1818,42 46,8 26,1 1920,53 497,40 129,92 80,29 2628,14 51,4 29,3 1916,65 847,14 134,79 100,70 2999,28 64,0 31,2 3569,35 1101,06 87,60 14,60 4772,61 Biomassa batang merupakan hasil rekapitulasi dari biomassa fraksi batang tiap batang dapat mencapai 2-7 fraksi. Dapat dilihat pada lampiran 4 a. Batang b. Cabang c. Ranting d. Daun e. Non Fotosintesis f. Total Gambar 24 Bentuk hubungan antara biomassa tiap bagian pohon dengan Dbh Model pendugaan biomassa pada penelitiian ini dibuat dengan 6 jenis persamaan yang berbeda dengan menggunakan regresi linear dan regresi polynomial. Pendugaan biomassa menggunakan berbagai bentuk model disajikan pada Tabel 18. Berikut persamaan allometrik yang digunakan dalam pemodelan : W 1 = aD b W 2 = exp{ a + b [ln D]+ c [ ln D] 2 + d [ln D] 3 } W 3 = aD 2 H b W 4 = exp{a + b[lnD 2 H] + c[lnD 2 H] 2 } W 5 = aD b ρ c W 6 = exp{ a + b [ln D]+ c [ln D] 2 + d [ln D] 3 +β 3 [ln ρ]} Gambar 25 Karakteristik masing-masing model penduga biomassa Tabel 18 Rekapitulasi model pendugaan biomassa Bagian Persamaan alometrik R 2 MSPE CV d Batang W 1 = 0,158976 D 2,44672 95,7 0,14 1,80 W 2 = exp{ 6,03 - 5,95[lnD] + 2,88[lnD] 2 - 0,32[lnD] 3 } 96,1 0,11 1,69 W 3 =0,05636 D 2 H 0,950 96,3 0,11 1,63 W 4 = exp{- 2,99 + 0,977[ln D 2 H] - 0,0016[lnD 2 H] 2 } 96,3 0,11 1,64 W 5 = 0,30026 D 2,34527 ρ 0,6105 97,1 0,09 1,51 W 6 = exp{4,086 - 3,804[lnD] + 2,309[lnD] 2 - 0,2781[lnD] 3 + 0,6657 [lnρ ]} 97,5 0,08 1,69 Cabang W 1 = 0,00862D 2,6927 83,8 0,90 5,31 W 2 = exp{- 0,49 + 1,5[lnD] - 0,649[lnD] 2 + 0,1782 [lnD] 3 } 87,5 0,55 5,19 W 3 = 0,0039D 2 H 1,007 81,6 0,99 5,34 W 4 = exp{8,73 - 2,26[lnD 2 H] + 0,181[lnD 2 H] 2 } 86,4 0,56 5,21 W 5 = 0,0129D 2,6417 ρ 0,512 84,5 0,88 5,23 W 6 = exp{7,09 - 5,65 [lnD] + 1,442 [lnD] 2 - 0,017 [lnD] 3 - 0,459 [lnρ ]} 87,8 0,51 5,20 Ranting W 1 = 0,066973 D 1,9158 76,8 1,55 2,88 W 2 = exp{ 3,3 - 5,38[lnD] + 2,827[lnD] 2 - 0,3487 [lnD] 3 } 77,5 1,42 2,96 W 3 = 0,03140 D 2 H 0,738 75,8 1,28 2,68 W 4 = exp{- 6,90 + 1,56[lnD 2 H] - 0,0476[lnD 2 H] 2 } 76,5 1,23 2,91 W 5 = 0,12701 D 1,8137 ρ 0,6144 78,6 1,48 3,07 W 6 = exp{0,725– 2,54 [lnD] +2,067 [lnD] 2 – 0,2938 [lnD] 3 + 0,8808[lnρ ]} 80,8 1,50 3,63 Daun W 1 = 0,066742 D 1,7589 60,9 5,33 2,69 W 2 = exp{10,59 - 14,68[lnD] + 6,452[lnD] 2 -0,8044 [lnD] 3 } 66,5 3,74 3,31 W 3 = 0,0308 D 2 H 0,686 61,8 4,32 2,71 W 4 = exp{- 12,5 + 2,85[lnD 2 H] - 0,125 [lnD 2 H] 2 } 66,4 4,17 3,61 W 5 = 0,08325 D 1,7237 ρ 0,2122 61,1 5,28 2,75 W 6 = exp{8,81 – 12,71 [lnD] +5,928 [lnD] 2 – 0,7664 [lnD] 3 + 0,6083 [lnρ ]} 67,9 4,09 3,80 Non Fotosintesis W 1 = 0,175749 D 2,48365 96,2 0,13 1,92 W 2 = exp{3,794 - 3,357[lnD] + 1,983[lnD] 2 -0,2174 [lnD] 3 } 96,4 0,12 1,93 W 3 = 0,0627 D 2 H 0,962 96,2 0,10 1,31 W 4 = exp{- 2,82 + 0,974[lnD 2 H] - 0,0007[lnD 2 H] 2 } 96,2 0,26 1,30 W 5 = 0,34913 D 2,37415 ρ 0,6589 97,7 0,08 2,25 W 6 = exp{1,643 – 0,985 [lnD] +1,349 [lnD] 2 – 0,1716 [lnD] 3 + 0,7352 [lnρ ]} 97,9 0,06 2,17 Total W 1 = 0,206284 D 2,4511 96,1 0,13 2,13 W 2 = exp{3,465 - 2,948 [lnD] + 1,861[lnD] 2 -0,207 [lnD] 3 } 96,2 0,13 2,11 W 3 =0,0746 D 2 H 0,949 96,1 0,10 1,44 W 4 = exp{- 3,06 + 1,06[lnD 2 H] - 0,0064[lnD 2 H] 2 } 96,1 0,10 1,40 W 5 = 0,39772 D 2,34637 ρ 0,6302 97,5 0,09 2,48 W 6 =exp{1,351-0,618 [lnD] +1,238 [lnD] 2 - 0,162 [lnD] 3 + 07224[lnρ ]} 97,8 0,08 2,40 Dari Tabel 18, dapat dinyatakan bahwa korelasi yang tinggi pada regresi linear dengan satu peubah model W = aD b pada hutan gambut bekas tebangan di Merang terdapat pada biomassa non fotosintesis, biomassa total, batang dan cabang yakni berturut-turut 96,2, 96,1, 95,7,dan 83,8, Nilai R 2 bervariasi, berkisar antara 60,9 - 96,2, dimana R 2 terendah terdapat pada daun. Ranting memiliki R 2 yang cukup tinggi yakni 76,8. Pada persamaan W 2 polynomial ordo tiga kubik dengan menggunakan variabel Dbh, nilai R 2 cenderung meningkat jika dibandingkan dengan menggunakan model W 1 = aD b , yaitu pada kisaran 66,5 - 96,4. R 2 yang tinggi terdapat pada biomassa non fotosintesis, total dan batang yaitu 96,4, 96,2 dan 96,1. Seperti halnya pada model W 1, R 2 terendah terdapat pada daun sebesar 66,5. Pada model W 3 Dengan memasukkan variabel tinggi total, variasi nilai R 2 menjadi 61,8 - 96,3. R 2 tertinggi terdapat pada batang 96,3 dan yang paling rendah terdapat pada daun 61,8. Meskipun ditambah satu variabel bebas lain tinggi total, tidak memberi pengaruh yang berarti terhadap perubahan nilai R 2 . Model untuk non fotosintesis dan biomassa total, seperti pada dua model sebelumnya menunjukkan R 2 yang tinggi yaitu 96,2 dan 96,1. Pada model W 4 polynomial D 2 H kuadratik, diperoleh hasil yang tak berbeda jauh dengan model W 3 . R 2 tertinggi terdapat pada batang 96,3 dan yang paling rendah terdapat pada daun 66,4. Kisaran nilai R 2 pada model ini adalah 66,4 - 96,3. Dengan menambahkan faktor berat jenis, ternyata tidak membawa pengaruh yang berarti untuk peningkatan nilai R 2 yang berkisar antara 61,1- 97,7. R 2 tertinggi terdapat pada biomassa non fotosintesis sebesar 97,7 dan terendah terdapat pada daun 61,1. Jika pendugaan biomassa dibangun dari persamaan polynomial diameter dan berat jenis, nilai R 2 untuk semua bagian memiliki kisaran 67,9 - 97,9, R 2 tertinggi terdapat pada biomassa fotosintesis dan yang paling rendah terdapat pada daun. Nilai R 2 untuk batang, cabang, ranting berturut-turut 97,5, 87,8 dan 80,8. Ketiga bagian anatomi pohon tersebut menunjukkan hubungan keterkaitan yang sangat erat antara biomassa dan dengan diameter dan berat jenis. Dengan memperhatikan keenam model diatas R 2 tinggi, MSPE kecil, CV kecil dan kepraktisan dan keefisiensian pengaplikasiannya dapat dilihat bahwa model persamaan pendugaan biomassa pohon dengan menggunakan satu peubah diameter saja sudah terandalkan dibandingkan dengan menggunakan dua peubah penduga atau tiga peubah penduga diameter, tinggi bebas cabang dan berat jenis. Berdasarkan hal tersebut, model W 1 = aD b dipilih. Perhitungan biomassahektar tonha dengan model satu peubah bebas dengan model terpilih disajikan pada Tabel 19. Tabel 19 Kandungan biomassa pohon di atas tanah Biomassaha Biomassa tonha Persentase Batang 220,10 79,47 Cabang 25,86 9,34 Ranting 18,94 6,84 Daun 12,05 4,35 Total 276,95 100 Berdasarkan hasil perhitungan biomassa dengan model W 1 diperoleh hasil bahwa biomassa terbesar terdapat pada batang yakni 79,47 210,10 tonha. Cabang, ranting dan daun mengandung biomassa ± 20 dari total biomassa. Biomassa terendah terdapat pada daun yaitu 12,05 tonha atau 4,35. Total biomassa pohon pada hutan bekas tebangan daerah Merang adalah 276,95 tonha. Tabel 20 Biomassa pohon berdasarkan tingkat pertumbuhan Tingkat pertumbuhan Biomassa tonha Persentase Pancang 31,15 11,25 Tiang 124,04 44,79 Pohon 121,76 43,96 Total 276,95 100 Berdasarkan Tabel 20, biomassa tertinggi terdapat pada tiang 44,79, yang nilainya tidak berbeda jauh dengan biomassa yang dikandung pohon sebesar 43,96. Pancang memiliki kandungan biomassa terendah, karena meskipun memiliki kerapatan tinggi, ukuran diameter untuk tingkat pertumbuhan ini adalah yang paling kecil dibandingkan dengan tiang atau pohon. 5. 1. 4 Karbon Terikat di Atas Tanah 5. 1. 4. 1 Karbon Terikat Tumbuhan Bawah, Serasah dan Nekromassa Total potensi kandungan karbon tumbuhan bawah dan serasah adalah 2,28 tonha. Sama halnya dengan kandungan biomassa, kandungan karbon tertinggi terdapat pada serasah daun sebesar 1,19 tonha 52,32. Selanjutnya, kandungan karbon dari yang paling tinggi ke yang rendah berturut-turut adalah tumbuhan bawah berkayu 0,43 tonha 19,03, serasah ranting 0,24 tonha 10,43, tumbuhan bawah tidak berkayu 0,18 tonha 7,71, serasah cabang 0,14 tonha 6,35 dan rata-rata karbon paling rendah adalah nekromassa sebesar 94,67 tonha 4,16. Tabel 21 Potensi karbon tumbuhan bawah, serasah dan nekromassa No Kategori Karbon tonha Persentase 1 Tumbuhan bawah berkayu 0,43 19,03 2 Tumbuhan bawah tidak berkayu 0,17 7,71 3 Nekromassa 0,09 4,16 4 Serasah cabang 0,14 6,35 5 Serasah ranting 0,24 10,43 6 Serasah daun 1,19 52,32 Total 2,28 100

5. 1. 4. 2 Karbon Terikat Pohon