III  KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
3. 1  Luas dan Lokasi
Hutan  Gambut  Merang terletak  dalam kawasan  Hutan  Produksi  Lalan  di Kecamatan Bayung Lencir Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatra Selatan
dengan  luasan  areal  sekitar  150  000  ha.  Hutan  gambut  Merang  merupakan bagian  dari  area  gambut  yang  lebih  luas  dan  berhubungan  dengan  Taman
Nasional  Sembilang  sebelah  Timur,  hutan  gambut  Muaro  Jambi  di  utara  dan Taman  Nasional  Berbak  di  bagian  barat  daya.  Kubah  gambut    terletak  tepat
diantara sungai Medak dan Kepahyang. Peta Lokasi dari citra satelit dapat dilihat pada Gambar 5 pada halaman berikut.
Gambar 4  Deskripsi hutan bekas tebangan di Merang
Gambar 5  Peta lokasi hutan gambut Merang Sumber: MRPP 2009
Merang TN.Sembilang
PT. RHM PT.Pakerin
PTPN VII
Sungai
PT.Wahana  Lestari
3. 2  Aksesibilitas
Desa yang terdekat dengan lokasi penelitian adalah Muara Merang. Jarak dari Palembang ke desa ini sekitar 225 km yang dapat ditempuh dengan akses
darat  atau  sungai  selama  4  -  5  jam.  Sungai  merupakan  sarana  transportasi penting  bagi  penduduk  desa  dalam  bermobilitas.  Kota  terdekat  adalah  Bayung
Lencir yang dapat ditempuh selama 2 jam dengan menggunakan perahu.
Gambar 6  Sungai sebagai akses utama masyarakat desa dengan menggunakan perahu motor
3. 3  Iklim dan Hidrologi
Area ini memiliki curah hujan rata-rata tahunan 2 304 mm yang termasuk ke  dalam  zona  B1  menurut  klasifikasi  iklim  Oldeman,  artinya  areal  ini  memiliki
intensitas curah hujan yang cukup BMG Kenten Palembang 2008. Curah hujan memiliki  keterkaitan  yang  erat  dengan  perhitungan  biomassa  suatu  tegakan.
Berikut data curah hujan bulanan tahun 1999-2008 pada daerah penelitian : Tabel 5  Curah hujan bulanan tahun 1999 - 2008 di Merang
Tahun Curah hujan Bulan ke- mm
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
Total 1999
249 205
314 206
73 172
153 81
37 230
459 205
2384 2000
234 238
93 240
277 177
77 56
150 250
442 249
2483 2001
254 256
324 328
87 237
74 259
170 368
283 243
2883 2002
281 47
268 279
103 38
124 19
79 71
310 324
1943 2003
169 285
247 350
80 44
177 33
85 208
171 307
2156 2004
301 195
313 396
169 114
81 17
48 232
203 302
2371 2005
134 239
361 192
210 111
205 149
180 291
302 197
2571 2006
339 285
319 142
144 84
125 15
74 233
121 1881
2007 297
141 220
257 96
104 77
5 156
156 200
327 2036
2008 257
143 250
399 96
53 89
146 151
202 333
209 2328
Rataan 252
203 271
279 134
113 118
77 107
208 294
248  2303,6 Sumber: BMG Stasiun Klimatologi Kenten Palembang
Kondisi  hidrologi  areal  ini  dipengaruhi  oleh  pasang  surut  Sungai  Lalan dan anak-anaknya, yaitu Sungai Merang, Sungai Kepahyang dan Sungai Medak
yang  termasuk  kedalam  DAS  Lalan  dan  bermuara  di  Selat  Bangka.  Sungai- sungai  ini  memberikan  sumbangan  air  cukup  besar  terhadap  kondisi  hidrologi
dan  proses  pembentukan  gambut  serta  berpengaruh  terhadap  fluktuasi genangan air.
Sungai  Merang  mengalir  ditengah  kubah  gambut  yang  terletak  tepat diantara  Sungai  Kepahyang  dan  Medak.  Sungai  Merang  memiliki  banyak  anak
sungai diantaranya Sungai Cangkak, Sungai Buring, Sungai Beruhun dan Sungai Bawo.  Sungai  Merang  mengalir  dari  daerah  Petaling  perbatasan  provinsi
Sumatera  Selatan  dengan  Jambi  sampai  ke  Sungai  Lalan  di  desa  Bakung, Kecamatan Bayung Lencir.  Di areal ini terdapat lebih dari 100 parit atau kanal-
kanal  kecil  dengan  lebar  1,7  -  2  meter  dan  dalam  0,5  meter  yang  dibuat  oleh penebang  liar  untuk  mengeluarkan  kayu  hasil  tebangan  dari  hutan.    Panjang
kanal  yang  dibuat  bervariasi,  bahkan  sampai  5  km  tergantung  pada  potensi ketersediaan  kayu.    Dampak  dari  adanya  parit-parit  tersebut  adalah  penurunan
air  tanah  terutama  pada  musim  kemarau  sehingga  menyebabkan  penurunan permukaan gambut.
Gambar 7  Deskripsi hidrologi daerah Merang Sumber: MRPP 2009
3. 4  Karakteristik Gambut dan Cadangan Karbon