2. 2  Siklus Karbon
Adanya  kehidupan  di  dunia  menyebabkan  perubahan  CO
2
di  atmosfer dan  CO
2
di  lautan  kedalam  bentuk  organik  maupun  inorganik  di  daratan  dan lautan.  Perkembangan  berbagai  ekosistem  selama  jutaan  tahun  menghasilkan
pola  aliran  C  tertentu  dalam  ekosistem  tingkat  global.  Namun,  dengan  adanya aktivitas  manusia  penggunaan  bahan  bakar  fosil,  alih  guna  lahan  hutan
menyebabkan  perubahan  pertukaran  antara  C  di  atmosfer,  daratan  dan ekosistem lautan. Akibat kegiatan tersebut, terjadi peningkatan konsentrasi CO
2
ke atmosfer sebanyak 28 dari konsentrasi CO
2
yang terjadi 150 tahun yang lalu IPCC 2000
Gambar 3  Siklus karbon global Sumber: Hairiah 2007 Dalam  siklus  karbon  global  sumberstok  terbesar  karbon  berasal  dari
lautan  yang  mengandung  39  Tt  1  tera  ton  =  10
12
t  =  10
18
g.  Sumber  terbesar lainnya  tedapat  di  dalam  fosil  sebesar  6  Tt.  Lahan  hutan  yang  terdiri  dari
biomasa pohon, tumbuhan bawah, nekromasa bahan organik dan tanah hanya sekitar  2,5  Tt  atau  sekitar  5    dari  jumlah  total  C  di  alam.  Jumlah  C  yang
tersimpan  dalam  tanah  secara  global  4x  lebih  banyak  dari  pada  yang  disimpan dalam biomasa vegetasi. Pertukaran C di daratan dikendalikan oleh fotosintesis
dan respirasi tanaman dengan serapan CO
2
rata-rata per tahun 0,7 Gt. Atmosfer
menampung  C  terendah  hanya  sekitar  0,8  Tt  atau  2  dari  total  C  di  alam, serapan CO
2
per tahun 3,3 Gt ICRAF 2001. Kinderman
et  al. 1993  menyatakan  bahwa  tempat  penyimpanan  dan
fluks  karbon  yang  terpenting  dalam  ekosistem  hutan  tropik  tergantung  pada perubahan dinamik stok karbon di vegetasi dan tanah, ketersediaan kandungan
hara,  dan  kondisi  iklim  setempat.  Tempat  penyimpanan  utama  karbon  adalah biomassa,  nekromassa,  tanah  dan  yang  tersimpan  dalam  kayu.  Sedangkan
atmosfer  bertindak  sebagai  media  perantara  di  dalam  siklus  karbon.  Aliran karbon biotik antara atmosfer dan hutanlahan adalah fiksasi netto karbon melalui
proses  fotosintesis net  primary  productivity
dan  respirasi  heterotropik dekomposisi pada serasah halus dan kasar, akar yang mati dan karbon tanah.
Jumlah  C  yang  disimpan  di  hutan  sangat  bervariasi  antar  sistem penggunaan lahan, antar tempat dan antar pengelolaan lahan Tabel 2. Jumlah
C yang tersimpan di daratan khususnya dalam vegetasi dan tanah sekitar 3,5 kali lebih  besar  dari  jumlah  C  yang  ada  di  atmosfer  dan  pertukaran  C  di  daratan
dikontrol  oleh  proses  fotosintesis  dan  respirasi.  Pada  skala  global  C  tersimpan dalam  tanah  jauh  lebih  besar  dari  pada  yang  tersimpan  di  vegetasi.  Tanah
merupakan  penyimpan  C  terbesar  pada  semua  regional  ekosistem  biome, sedang vegetasi penyimpan C terbesar adalah pada biome hutan.
Tabel 2 Jumlah C tersimpan di vegetasi dan tanah kedalaman 1 m
Ekosistem Luas 10
6
km
2
Cadangan C , Gt C Total
Vegetasi Tanah
Hutan tropis 17,6
212 216
428 Hutan subtropis
10,4 59
100 159
Hutan daerah dingin 13,7
88 471
559 Savana tropis
22,5 66
264 330
Padang rumput subtropis 12,5
9 295
304 Padang pasir
45,5 8
191 199
Tundra 9,5
6 121
127 Rawa
3,5 15
225 240
Lahan pertanian 16,0
3 128
131
Total 151,2
466 2011
2477
Sumber : IPCC 2000
ICRAF  2001  menyatakan  bahwa  aktivitas  manusia  telah  meningkatkan konsentrasi CO
2
di atmosfir dari 285 ppmv parts per million on a volume basis
sebelum  revolusi  industri  pada  abad  ke-19  hingga  336  ppmv  di  tahun  1998. Penyebab utama naiknya gas rumah kaca salah satunya adalah deforestasi dan
degradasi hutan dan lahan, terutama di negara-negara tropis.
Tabel 3  Peningkatan gas rumah kaca di atmosfer dalam berbagai periode waktu
GRK CO
2
CH
4
N
2
O Konsentrasi sebelum revolusi industri
280 ppm 700 ppb
270 ppb Konsentrasi pada 1998
365 ppm 1745 ppb
314 ppb Rata-rata kenaikan konsentrasi
1,5 ppmth 7,0 ppbth
0,8 ppbth Atmospheric lifetime
5-200 th 12 th
114 th
Sumber : IPCC 2007
2. 3  Fotosintesis dan Respirasi