Kerangka Pemikiran PENDEKATAN TEORITIS

dengan cara menarik perhatian publik atau dengan mempertajam prasangka yang telah ada, tanpa mempergunakaan ancaman atau kekerasan. 2. Kontravensi merupakan bentuk antara persaingan dan konflik. Kontravensi terdapat tiga tipe umum yaitu kontravensi generasi masyarakat, kontravensi seks, dan kontravensi parlementer. 3. Pertentangan pertikaian atau conflict adalah proses sosial dimana individu atau kelompok berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan yang disertai dengan ancaman danatau kekerasan.

2.2 Kerangka Pemikiran

Adanya sumberdaya alam di suatu daerah menimbulkan keterlibatan stakeholders diantarannya, pemerintah pihak TNGHS, swasta, dan masyarakat lokal. Tingginya keterlibatan stakeholders memiliki hubungan dengan tingginya tingkat perkembangan ekowisata. Perkembangan ekowisata ini dilihat dari jumlah wisatawan yang datang. Jumlah wisatawan mengakibatkan dampak ekonomi yaitu tingkat pendapatan masyarakat lokal, dampak sosial yaitu tingkat kerjasama antar penduduk lokal, tingkat konflik antar penduduk lokal, dan dampak ekologi yaitu tigkat keterlibatan penduduk dalam konservasi sumberdaya alam lokal dan status pemukiman penduduk. Antara jumlah wisatawan dengan dampak ekonomi, sosial, dan ekologi terdapat variabel antara yaitu tingkat kesempatan kerja dan jumlah jam kerja di bidang ekowisata. Jumlah wisatawan juga mengakibatkan dampak sosial yaitu tingkat penilaian tentang gaya hidup dengan variabel antara yaitu tingkat komunikasi dan pandangan penduduk terhadap wisatawan Gambar 1. Keterangan: : Fokus Penelitian Gambar 1 Kerangka Pemikiran Perkembangan ekowisata Jumlah wisatawan Tingkat Keterlibatan Stakeholders Pemerintah Swasta Masyarakat Variabel Antara: Tingkat kesempatan kerja Jumlah jam kerja pada bidang ekowisata Variabel Antara: Tingkat komunikasi Dampak Sosial Tingkat kerjasama antar penduduk lokal Tingkat konflik penduduk lokal Dampak Ekologi Tingkat keterlibatan penduduk dalam konservasi sumberdaya alam lokal Status pemukiman penduduk Dampak Sosial Tingkat penilaian tentang gaya hidup Variabel Antara: Pandangan penduduk terhadap wisatawan Dampak Ekonomi Tingkat pendapatan masyarakat lokal

2. 3 Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran maka diajukan beberapa hipotesis penelitian sebagai berikut 1. H0: Tidak terdapat beda nyata jumlah wisatawan di kedua kampung sebagai akibat adanya ekowisata. H1: Terdapat beda nyata jumlah wisatawan di kedua kampung sebagai akibat adanya ekowisata. 2. H0: Tidak terdapat beda nyata tingkat kesempatan kerja di kedua kampung sebagai akibat adanya ekowisata. H1: Terdapat beda nyata tingkat kesempatan kerja di kedua kampung sebagai akibat adanya ekowisata. 3. H0: Tidak terdapat beda nyata jumlah jam kerja pada bidang ekowisata di kedua kampung sebagai akibat adanya ekowisata. H1: Terdapat beda nyata jumlah jam kerja pada bidang ekowisata di kedua kampung sebagai akibat adanya ekowisata. 4. H0: Tidak terdapat beda nyata tingkat pendapatan masyarakat lokal di kedua kampung sebagai akibat adanya ekowisata H1: Terdapat beda nyata tingkat pendapatan masyarakat lokal di kedua kampung sebagai akibat adanya ekowisata. 5. H0: Tidak terdapat beda nyata tingkat kerjasama antar penduduk lokal di kedua kampung sebagai akibat adanya ekowisata. H1: Terdapat beda nyata tingkat kerjasama antar penduduk lokal di kedua kampung sebagai akibat adanya ekowisata. 6. H0: Tidak terdapat beda nyata tingkat konflik penduduk lokal di kedua kampung sebagai akibat adanya ekowisata. H1: Terdapat beda nyata tingkat konflik penduduk lokal di kedua kampung sebagai akibat adanya ekowisata. 7. H0: Tidak terdapat beda nyata tingkat keterlibatan penduduk dalam konservasi sumberdaya alam lokal di kedua kampung sebagai akibat adanya ekowisata. H1: Terdapat beda nyata tingkat keterlibatan penduduk dalam konservasi sumberdaya alam lokal di kedua kampung sebagai akibat adanya ekowisata. 8. H0: Tidak terdapat beda nyata status pemukiman penduduk di kedua kampung sebagai akibat adanya ekowisata. H1: Terdapat beda nyata status pemukiman penduduk di kedua kampung sebagai akibat adanya ekowisata. 9. H0: Tidak terdapat beda nyata tingkat komunikasi di kedua kampung sebagai akibat adanya ekowisata. H1: Terdapat beda nyata tingkat komunikasi di kedua kampung sebagai akibat adanya ekowisata. 10. H0: Tidak terdapat beda nyata pandangan penduduk lokal terhadap jumlah wisatawan di kedua kampung sebagai akibat adanya ekowisata. H1: Terdapat beda nyata pandangan penduduk lokal terhadap jumlah wisatawan di kedua kampung sebagai akibat adanya ekowisata. 11. H0: Tidak terdapat beda nyata tingkat penilaian tentang gaya hidup di kedua kampung sebagai akibat adanya ekowisata. H1: Terdapat beda nyata tingkat penilaian tentang gaya hidup di kedua kampung sebagai akibat adanya ekowisata.

2.4 Definisi Operasional

Dokumen yang terkait

Keragaman Serangga dan Peranannya pada Daerah Persawahan di Taman Nasional Gunung Halimun, Desa Malasari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

0 6 72

Rancangan Jalan Obyek Wisata dan Rekreasi Alam Daerah Cikaniki dan Citalahab di Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun

0 8 84

Implikasi Perubahan Struktur Agraria Terhadap Potensi Konflik Agraria (Studi Kasus Perluasan Taman Nasional Gunung Halimun-Salak di Kampung Parigi, Desa Cisarua, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat).

0 10 291

Perencanaan Jalur Interpretasi Desa Malasari Taman Nasional Gunung Halimun Salak

0 13 32

Implementasi manajemen kolaboratif dalam pengelolaan ekowisata berbasis masyarakat: studi kasus kampung citalahab Sentral-Cikaniki, Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat

4 28 83

Pengembangan Wisata Berbasis Masyarakat (Community Based Tourism/ CBT) di Desa Malasari, Taman Nasional Gunung Halimun Salak

0 3 13

Dampak aktivitas pertambangan bahan galian golongan c terhadap kondisi kehidupan masyarakat desa (analisis sosio-ekonomi dan sosio-ekologi masyarakat Desa Cipinang, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

2 14 120

Analisis Stakeholders dan Ekonomi Pusat Konservasi Keanekaragaman Hayati (PKKH) Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) (Studi Kasus: Desa Puraseda dan Malasari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

0 28 109

Dampak Penetapan Taman Nasional Gunung Halimun Salak terhadap Masyarakat Kasepuhan Cipta Mulya

0 8 100

Wisata alam taman nasional gunung halimun salak: solusi kepentingan ekologi dan ekonomi

0 4 10