Teknik Penentuan Responden PENDEKATAN LAPANG

penelitian. Desa Malasari merupakan desa yang memiliki kekayaan alam yang melimpah dan memiliki kampung yang berada di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun-Salak TNGHS. TNGHS merupakan kawasan ekowisata meliputi atraksi budaya, keindahan tanaman, dan hewan liar. Adanya ekowisata menimbulkan dampak sosial, ekonomi, dan ekologi. Alasan tersebut sehingga desa ini dipilih menjadi tempat penelitian. Penelitian ini dilakukan selama satu bulan yaitu bulan Maret hingga April 2011 kemudian dilanjutkan dengan pengolahan data dan hasil penulisan skripsi pada bulan Mei-Juli 2011.

3.4 Teknik Penentuan Responden

Subyek penelitian yaitu responden dan informan. Informan adalah pihak- pihak yang berpotensi untuk memberikan informasi mengenai diri sendiri, keluarga, pihak lain, dan lingkunganya. Data penelitian kuantitatif diperoleh melalui kuesioner dengan menggunakan teknik wawancara langsung kepada responden. Kemudian hasil kuesioner tersebut dicatat seperti apa adanya dan diolah dengan melakukan analisis dan interpretasi, selanjutnya dilakukan pembuatan kesimpulan tentang hasil kuesioner. Sedangkan data dari pendekatan kualitatif dilakukan melalui pengamatan langsung, wawancara mendalam, dan dokumen. Pemilihan informan dilakukan dengan teknik snowball sampling teknik bola salju. Berdasarkan metode bola salju, seorang subyek akan menunjukkan kepada peneliti subyek selanjutnya untuk diwawancarai. Informan terdiri dari TNGHS, LSM, pemerintah desa, serta masyarakat lokal. Informan dalam penelitian ini yaitu Bapak Nur Faizin selaku Kepala Urusan Pemanfaatan Jasa Lingkungan TNGHS, Bapak Suryana selaku pengelola homestay dan ketua KSM, Bapak Teguh Hartono selaku ketua Yayasan Ekowisata Halimun YEH yang juga ketua Yayasan Ekowisata Bogor, Bapak Sukanar selaku sekretaris desa, Bapak Agus selaku Kaur Keuangan, Bapak Engkus selaku ketua RT, dan Bapak Akung selaku tokoh agama. Metode pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik simple cluster random sampling. Seluruh kampung penelitian dibagi menjadi dua kluster yaitu kampung yang jauh dan kampung yang dekat jaraknyaaksesnya dengan ekowisata. Jumlah kampung sampel ditentukan secara purposif yaitu dua kampung. Kedua kampung yang masing-masing memiliki satu RTRW kemudian menjadi sampel. Responden dipilih secara acak sebanyak 30 responden untuk masing-masing kampung yang dijadikan sampel penelitian. Jumlah total responden adalah 60 individu. Secara lebih rinci teknik pengambilan sampel dapat dilihat pada Gambar 2 di bawah ini. Gambar 2 Teknik Kerangka Sampling dalam Pengambilan Responden Unit analisis dalam penelitian ini adalah individu. Populasi sampling dari penelitian ini adalah seluruh penduduk yang berada di Citalahab Central dan Citalahab Kampung dengan total penduduk 167 penduduk. Populasi sasaran dalam penelitian ini adalah seluruh penduduk yang mengikuti kegiatan ekowisata dan yang tidak mengikuti kegiatan ekowisata studi perbandingan dengan total penduduk 120 penduduk. Kerangka sampling pada penelitian ini adalah penduduk yang berusia produktif berkisar antara 15 tahun sampai dengan 64 tahun dengan total 60 penduduk. Desa Malasari Jumlah total kampung: 49 kampung Kampung dengan akses dekat ekowisata: Citalahab Central RT 0309 Penentuan secara purposif Kampung dengan akses jauh ekowisata: Citalahab Kampung RT 0511 Penentuan secara purposif Jumlah penduduk sebanyak 85 jiwa populasi Jumlah penduduk sebanyak 82 jiwa populasi Secara acak dipilih 30 responden Secara acak dipilih 30 responden Jumlah total: 60 responden kerangka sampling

3.5 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Dokumen yang terkait

Keragaman Serangga dan Peranannya pada Daerah Persawahan di Taman Nasional Gunung Halimun, Desa Malasari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

0 6 72

Rancangan Jalan Obyek Wisata dan Rekreasi Alam Daerah Cikaniki dan Citalahab di Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun

0 8 84

Implikasi Perubahan Struktur Agraria Terhadap Potensi Konflik Agraria (Studi Kasus Perluasan Taman Nasional Gunung Halimun-Salak di Kampung Parigi, Desa Cisarua, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat).

0 10 291

Perencanaan Jalur Interpretasi Desa Malasari Taman Nasional Gunung Halimun Salak

0 13 32

Implementasi manajemen kolaboratif dalam pengelolaan ekowisata berbasis masyarakat: studi kasus kampung citalahab Sentral-Cikaniki, Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat

4 28 83

Pengembangan Wisata Berbasis Masyarakat (Community Based Tourism/ CBT) di Desa Malasari, Taman Nasional Gunung Halimun Salak

0 3 13

Dampak aktivitas pertambangan bahan galian golongan c terhadap kondisi kehidupan masyarakat desa (analisis sosio-ekonomi dan sosio-ekologi masyarakat Desa Cipinang, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

2 14 120

Analisis Stakeholders dan Ekonomi Pusat Konservasi Keanekaragaman Hayati (PKKH) Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) (Studi Kasus: Desa Puraseda dan Malasari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

0 28 109

Dampak Penetapan Taman Nasional Gunung Halimun Salak terhadap Masyarakat Kasepuhan Cipta Mulya

0 8 100

Wisata alam taman nasional gunung halimun salak: solusi kepentingan ekologi dan ekonomi

0 4 10