3.6.1.5 Perhitungan pengaturan hasil menurut jumlah batang
Pengaturan hasil dibuat untuk menentukan sejumlah pohon yang boleh ditebang dengan satuan per hektar per tahun. Dalam pengaturan hasil ini
digunakan dasar perhitungan riap diameter rata-rata tahunan. Melalui riap tersebut, dapat diketahui sejumlah pohon yang pindah dari suatu kelas diameter
tertentu ke kelas diameter berikutnya sehingga dapat ditentukan banyaknya pohon yang boleh ditebang dengan rumus:
N = N -
N Keterangan:
N = Jumlah pohon yang boleh ditebang pada kelas diameter x batang
N = Jumlah pohon yang pindah dari kelas diameter x-1 batang
N = Jumlah pohon yang pindah ke kelas diameter x+1 batang
3.6.2 Analisis kualitatif
Teknik analisis kualitatif lebih menekankan pada hasil penelitian yang berupa wawancara langsung kepada responden yang bersifat pendeskripsian
secara utuh terhadap gambaran informasi dari responden. Dalam prakteknya, setiap responden diwawancara dengan diberi beberapa pertanyaan mengenai
kesediaannya terhadap penerapan pengaturan hasil, pembentukan unit kelestarian hutan rakyat dan solusi atas kendala yang dihadapi. Lalu, data hasil wawancara
tersebut diolah dengan mempersentasekan jumlah responden yang bersedia dan keberatan terhadap jumlah responden total. Hasil persentase tersebut dianalisis
berdasarkan pertimbangan atas kesediaan dari masing-masing responden dengan perhitungan sebagai berikut:
1. Persentase pertimbangan responden terhadap kesediaannya dalam menerapkan
pengaturan hasil, membentuk unit kelestarian hutan rakyat, dan menanggapi solusi atas kendala yang dihadapi.
PR
P
x
Keterangan:
PR
= Persentase responden dengan pertimbangan x JRP = Jumlah responden yang memiliki pertimbangan x orang
JSR = Jumlah seluruh responden orang 2.
Persentase responden yang bersedia
RB ∑
PR n
Keterangan: RB = Persentase responden yang bersedia
PR
= Persentase responden dengan pertimbangan x n
= Jumlah pertimbangan 3.
Persentase responden yang keberatan
RTB = 100 − RB
Keterangan: RTB = Persentase responden yang keberatan
RB = Persentase responden yang bersedia
BAB IV KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN
4.1 Letak dan Luas Wilayah
Desa Sumberejo terletak di Kecamatan Batuwarno, Kabupaten Wonogiri, Propinsi Jawa Tengah. Secara astronomis, terletak pada 7
°32’ − 8°15’ LS dan
110 °41’
− 111°18’ BT. Jarak desa ke arah ibu kota kecamatan sejauh 6 km, sedangkan ke arah ibu kota kabupaten sejauh 40 km. Adapun batas wilayah desa
sebelah Utara dengan Desa Ronggojati, sebelah Timur dengan Desa Batuwarno, sebelah Selatan dengan Kelurahan Selopuro, dan sebelah Barat dengan Desa
Temon, Kecamatan Baturetno. Desa Sumberejo memiliki wilayah seluas 546 ha yang terdiri dari delapan
dusun, yaitu: Dusun Puthuk, Dusun Rowo, Dusun Rembun, Dusun Gembuk, Dusun Kalinekuk, Dusun Semawur, Dusun Ngandong, dan Dusun Wates.
Wilayah ini terbagi menjadi beberapa penggunaan lahan, antara lain: tanah sawah seluas 24 ha, rawa seluas 3 ha, tanah fasilitas umum seluas 29 ha, hutan
rakyattegalan seluas 382 ha, pekarangan dan pemukiman seluas 109 ha.
4.2 Keadaan Fisik
4.2.1 Topografi dan jenis tanah
Berdasarkan profil Kecamatan Batuwarno 2011, Desa Sumberejo berada pada ketinggian 274 mdpl yang sebagian besar terdiri dari pegunungan dengan
55 daerah berombak hingga berbukit dan 15 daerah datar hingga berombak. Jenis tanah Desa Sumberejo adalah litosol mediteran coklat basa dengan struktur
tanah yang didominasi oleh batuan gamping sebagai ciri khasnya. Kondisi geografis dan struktur geologis dengan batuan kapur yang berlapis memberi kesan
bahwa daerah ini tampak sebagai kawasan batu bertanah.
4.2.2 Iklim
Berdasarkan data statistik Wonogiri dalam angka 2010, Kecamatan Batuwarno memiliki iklim tropis dengan dua musim dalam satu tahun, yaitu:
musim kemarau dan musim penghujan. Curah hujan rata-rata sepanjang tahun 2009 mencapai 149 mmth dengan curah hujan tertinggi pada bulan Februari.