nantinya akan dimasukkan ke dalam tabel dan selanjutnya dianalisis menjadi teks naratif berdasarkan literatur yang ada.
3.6.1.1 Penentuan klasifikasi umur berdasarkan umur rata-rata menurut
modus
Pengambilan data umur mengacu pada narasumber bukan mengacu pada catatan dari pemilik hutan rakyat, sehingga penghitungan umur yang dilakukan
yaitu menggunakan rataan modus menurut kelas diameter. Rataan modus itu sendiri adalah rataan untuk ungrouped data. Dalam hal ini, rataan tersebut
digunakan untuk menentukan umur yang masuk ke dalam kelas diameter tertentu. Pada prinsipnya, rataan modus diperoleh dari nilai yang paling sering muncul atau
nilai yang frekuensinya paling tinggi. Nilai yang dimaksud di sini adalah umur, sehingga umur yang paling sering muncul di kelas diameter tertentu akan
dijadikan umur pada kelas diameter tersebut. Hal ini akan lebih diperjelas melalui contoh perhitungan klasifikasi umur untuk jenis jati di tegalan berikut. Untuk jenis
lainnya dapat dilihat pada Lampiran 1. Tabel 2 Klasifikasi umur jenis jati di tegalan berdasarkan umur rata-rata menurut
modus Kelas Diameter cm Umur lapangan
Umur yang digunakan menurut modus 1-10
1 1
5 11-20
5 5
10 21-30
10 10 15 15
20 20
31-40 25 25
41-50 45 45
3.6.1.2 Perhitungan pendugaan potensi tegakan hutan rakyat
1. Potensi kerapatan pohon per hektar Widayati Riyanto 2005
NP Ni NH
NP LP
Keterangan: NP = Jumlah individu pohon per plot ukur pohonplot
Ni = Pohon ke-i NH = Kerapatan pohon per hektar pohonha
LP = Luas plot ukur 0,02 ha atau 0,04 ha atau 0,1 ha
a. Rata-rata potensi kerapatan pohon per hektar
NH =
∑ NH
Keterangan: NH = Rata-rata kerapatan pohon per hektar pohonha
NH
= Kerapatan pohon per hektar ke-i pohonha n
= Jumlah petani responden b.
Total potensi kerapatan pohon per hektar NH = NH + NH
Keterangan: NH = Total kerapatan pohon per hektar pohonha
NH = Rata-rata kerapatan pohon per hektar jenis pohon x pohonha NH = Rata-rata kerapatan pohon per hektar jenis pohon y pohonha
x = Jati
y = Mahoni
c. Persentase potensi kerapatan pohon per hektar
NH =
NH NH
x 100
Keterangan:
NH
= Persentase kerapatan pohon per hektar jenis x atau y NH
= Rata-rata kerapatan pohon per hektar jenis x atau y pohonha NH
= Total kerapatan pohon per hektar pohonha x =
Jati y =
Mahoni 2.
Potensi kerapatan pohon per petani NP = NH x LP
Keterangan: NP = Kerapatan pohon per petani pohonpetani
NH = Kerapatan pohon per hektar pohonha LP = Luas lahan hutan rakyat milik petani hapetani
a. Rata-rata potensi kerapatan pohon per petani
NP =
∑ NP
Keterangan: NP = Rata-rata kerapatan pohon per petani pohonpetani
NP
= Kerapatan pohon per petani ke-i pohonpetani n
= Jumlah petani
b. Total potensi kerapatan pohon per petani
NP = NP + NP Keterangan:
NP = Total kerapatan pohon per petani pohonpetani NP = Rata-rata kerapatan pohon per petani jenis pohon x pohonpetani
NP = Rata-rata kerapatan pohon per petani jenis pohon y pohonpetani x =
Jati y =
Mahoni c.
Persentase potensi kerapatan pohon per petani NP
=
NP NP
x 100
Keterangan: NP
= Persentase kerapatan pohon per petani jenis x atau y NP
= Rata-rata kerapatan pohon per petani jenis x atau y pohonpetani
NP = Total kerapatan pohon per petani pohonpetani
x = Jati
y = Mahoni
3. Potensi volume pohon per hektar per petani Widayati Riyanto 2005
Dbh =
π
V = 0,25 x π x Dbh
i 2
x Tt
i
x f
i
VP V
VH VP
LP
Keterangan: Dbh
i
= Diameter setinggi dada tinggi pengukuran 1,3 m dari atas permukaan tanah pohon ke-i m
Kbh
i
= Keliling setinggi dada tinggi pengukuran 1,3 m dari atas permukaan tanah pohon ke-i m
π = Konstanta 3,14
V
i
= Volume pohon ke-i m
3
Tt
i
= Tinggi total pohon ke-i m f
i
= faktor bentuk pohon ke-i jati: 0,6 dan mahoni: 0,7 VP = Volume pohon per plot ukur m
3
plot VH
= Volume pohon per hektar m
3
ha LP = Luas plot ukur 0,02 ha atau 0,04 ha atau 0,1 ha
a. Rata- rata potensi volume pohon per hektar
VH =
∑ VH
Keterangan: VH = Rata-rata volume pohon per hektar m
3
ha
VH
= Volume pohon per hektar ke-i m
3
ha n
= Jumlah petani responden b.
Total potensi volume pohon per hektar VH = VH + VH
Keterangan: VH = Total volume pohon per hektar m
3
ha VH = Rata-rata volume pohon per hektar di lahan x m
3
ha VH = Rata-rata volume pohon per hektar di lahan y m
3
ha x
= Lahan hutan rakyat di tegalan y
= Lahan hutan rakyat di pekarangan c.
Persentase potensi volume pohon per hektar VH =
VH VH
x 100
Keterangan: VH
= Persentase volume pohon per hektar VH = Rata-rata volume pohon per hektar m
3
ha VH
= Total volume pohon per hektar m
3
ha 4.
Potensi volume pohon per petani VP = VH x LP
Keterangan: VP = Volume pohon per petani m
3
petani VH = Volume pohon per hektar m
3
ha LP = Luas lahan hutan rakyat milik petani hapetani
a. Rata-rata potensi volume pohon per petani
VP =
∑ VP
Keterangan: VP = Rata-rata volume pohon per petani m
3
petani
NP
= Volume pohon per petani ke-i m
3
petani n
= Jumlah petani b.
Total potensi kerapatan pohon per petani VP = VP + VP
Keterangan: VP = Total volume pohon per petani m
3
petani VP = Rata-rata volume pohon per petani di lahan x m
3
petani
VP = Rata-rata volume pohon per petani di lahan y m
3
petani x
= Lahan hutan rakyat di tegalan y
= Lahan hutan rakyat di pekarangan c.
Persentase potensi kerapatan pohon per petani VP =
VP VP
x 100
Keterangan: VP
= Persentase volume pohon per petani VP = Rata-rata volume pohon per petani m
3
petani VP
= Total volume pohon per petani m
3
petani
3.6.1.3 Selang kelas